Sederet Item di APBD DKI Jakarta era Anies Baswedan Ini Dinilai Tak Wajar, Mendagri Sisir Anggaran
Sederet item di APBD DKI Jakarta era Anies Baswedan ini dinilai tak wajar, Mendagri sisir anggaran.
Dalam tangkapan layar tersebut tampak anggaran yang dipakai untuk pembelian Ballpoint mencapai Rp 123 miliar lebih.
Dalam keterangan tangkapan layar tersebut, tercantum bahwa harga satuan Ballpoint yang hendak dibeli itu memiliki harga Rp 105 ribu.
Melihat anggaran yang dikeluarkan untuk belanja alat tulis kantor tersebut, Yunarto Wijaya pun memberikan pendapatnya.
"Pencegahan memang gak semenarik penindakan atau OTT utk ditonton ya," ungkap Yunarto Wijaya.
Cuitan yang diurai Yunarto Wijaya itu pun menuai banyak komentar dari Warganet.
Hal itu terlihat dari ribuan pengguna Twitter yang menyukai cuitan dari Yunarto Wijaya.
Tak hanya itu, sutradara serta penulis Ernest Prakasa juga terlihat ikut mengomentari cuitan Yunarto Wijaya tersebut.
4. septictank Komunal
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menganggarkan Rp 166,2 miliar untuk membangun septic tank komunal atau sistem pengelolaan air limbah domestik di 30 lokasi pada 2020.
Anggaran itu telah dimasukkan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD DKI Jakarta 2020.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, septic tank komunal dibangun karena masih banyak warga yang membuang limbah buang air besar (BAB) ke kali.
Mereka tidak memiliki septic tank.
"Rp 166 miliar kita bangun septictank-nya saja, nanti baru disambung ke pembuangan-pembuangan limbah milik warga," ujar Juaini saat dihubungi, Senin (7/10/2019).
Juaini menuturkan, pembangunan septictank komunal diutamakan di daerah-daerah pinggir kali dan permukiman padat penduduk.
Dengan adanya septictank komunal, warga diharapkan tak lagi membuang limbah BAB ke kali.