Ibu Kota Baru
Sambut Ibu Kota Negara, DPRD Penajam Paser Utara Ingatkan Bendungan Telake Cepat Direalisasikan
Sambut Ibu Kota Negara, DPRD Penajam Paser Utara Kalimantan Timur Ingatkan Bendungan Telake Cepat Direalisasikan
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur berharap.
Percepatan Bendungan Telake cepat terealisasi.
Nah Bendungan Telake tersebut diyakini bisa meningkatkan sektor pertanian diwilayah Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Penajam Paser Utara, Sujiati mengatakan.
• Pemindahan Ibu Kota Negara Ancam Eksistensi Kesultanan Kutai? Ini Jawaban Kerabat Sultan
• Semalam Dua Kali Peristiwa Kebakaran di kota Penyangga Ibu Kota Negara Hanguskan 5 Rumah
• Calon Ibu Kota Negara Tak Dapat Formasi CPNS 2019 Ini Upaya yang Ditempuh Pemkab Penajam Paser Utara
• Persiapan Ibu Kota Negara, Rektor Unmul Berharap 5 Mahasiswanya Mampu Bersaing di Digital Leadership
• Calon Ibu Kota Negara Belum Punya Perpustakaan, DPA Penajam Paser Utara Ajukan Anggaran Rp 10 Miliar
Dipilihnya Penajam Paser Utara sebagai salah satu lokasi Ibu kota Negara Indonesia
Membuat daerah memiliki catatan penting
Yang harus dipersiapkan untuk menyambut kepindahan itu.
Salah satunya pemenuhan komsumsi pangan.
Sebanyak 5 juta jiwa penduduk diperkirakan ikut pindah
Seiring pemindahan pusat pemerintahan di Kalimantan Timur.
Daerah Penajam Paser Utara memiliki potensi pertanian
Nilainya yang cukup besar.
Luasan area persawahannya mencapai 16 ribu hektare.
Namun, hasil tani di Penajam Paser Utara dinilai belum maksimal.
Solusi untuk meningkatkan potensi pertanian
Adalah perairan yang cukup.
Pihak pemerintah daerah bersama DPRD sudah melakukan diskusi
Bersama pihak Kementerian Pertanian membahas isu Ibu Kota Negara Indonesia.
Utamanya persoalan ketahanan pangan.
Bendungan Telake, di Sungai Telake Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser
Dinilai punya kapasitas besar.
Yang bisa langsung mengairi seluruh sawah petani.
Sehingga percepatan pembangunannya diharapkan terealisasi.
Dirjen Pertanian Kementerian Pertanian sepakat dengan apa yang kita inginkan.
Kita kemarin kesana terkait isu-isu Ibu Kota Negara.
Apa kontribusi daerah terkait ketahanan pangan.
"Jangan sampai saat Ibu Kota Negara, ketahanan pangannya down," kata Sujiati.
Makanya kita kejar Kementerian Pertanian.
Untuk mendukung program-program
Yang berkaitan dengan ketahanan pangan
"Di lokasi Penajam Paser Utara," sambungnya.
Kementrian Pertanian, lanjut Sujiati menginginkan program kegiatan yang memang betul-betul dibutuhkan petani.
Olehnya itu usulannya harus berasal dari petani terlebih dahulu.
Jangan sampai dibuat program kegiatan dengan anggaran besar, namun tidak fungsional.
Saat ini, usulan program dan kegiatan harus dari bawah.
• Kesultanan Kutai tak Pernah Dilibatkan Bappenas Soal Pembahasan Ibu Kota Negara
• Rencanakan Bangun Dua Bendungan, Kebutuhan Air Bersih di Lokasi Ibu Kota Baru akan Terjamin
• Paser jadi Penopang Ibu Kota Negara RI di Kalimantan Timur, Sedia Air dari Bendungan Lambakan
• Dengar Penjelasan Jokowi, Prabowo Setuju Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim
• Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Cerita PLTA Kayan Bulungan Mulai Konstruksi Bendungan
Dari petani dulu, apa sih yang mau dibikinkan program.
"Kemudian kita perjuangkan ke pusat," tambahnya.
Ia berharap, ketahanan pangan di Penajam Paser Utara
Yang merupakan lumbung padi provinsi yang belum maksimal, bisa dimaksimalkan.
"Kita kedepan akan mencoba semaksimal mungkin untuk memaksimalkan lumbung padi itu," pungkasnya.