Gegara Lem Aibon 10 Kg Diungkap William Aditya PSI, M Qadari Sebut Anies Baswedan Hanya Retorika
Gegara Lem Aibon 10 Kg diungkap William Aditya PSI, M Qadari sebut Anies Baswedan hanya retorika
Terkait pemindahan Ibu Kota RI ke Kalimantan Timur, Anies Baswedan mengaku Jakarta tak akan seru lagi.
"Gitu ya? Tapi sepi dong, kalau sekarang ini kan seru," terang Anies Baswedan.
Anies lantas membantah tuduhan yang menyebut dirinya Gubernur yang tak transparan.
"Di Jakarta mana bisa engak transparan? Semuanya kelihatan," jelas Anies Baswedan.
Lebih lanjut, Anies Baswedan mencoba memberikan penjelasan tentang anggaran lem Aibon yang dinilai janggal.
Sebab, dalam APBD DKI Jakarta harga Lem Aibon tertulis jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga di pasaran.
"Seru juga ya, ini sama seperti gini nih, ini (air mineral botol ) harganya berapa ya?," tanya Anies Baswedan.
"Kalau gini, kalau bicara harga kan pasti ada ukuran, jadi air yang ukuran gelas sama ukuran galon ya beda lah."
Anies Baswedan mengklaim bahwa Lem Aibon dalam APBD DKI Jakarta itu berukuran 10 kilogram.
"Tahu enggak yang dirimein di sini itu ukurannya berapa? 10 kilo, per anak 10 kilo, terus saya bilang ini malu-maluin," ucap Anies Baswedan.
Ia pun juga menyebut bahwa hal itu bukan hanya terjadi di era kepemimpinannya.
Menurut Anies Baswedan, pada era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya anggaran tak wajar itu juga sudah terjadi.
"10 kilo, kemudian ada yang Ballpoint, ada yang alat tulis, saya kan ketemu ini bukan sekarang, kita ketemu seperti ini udah dari tahun lalu," terangnya.
"Kita kan punya pola penyusunan anggaran yang apa aja bisa dimasukin."
Terkait anggaran Lem Aibon dengan berat 10 kilogram untuk setiap siswa di DKI Jakarta, Anies mengaku malu.
Sebab, lem dengan jumlah begitu banyak untuk setiap siswa dinilai tak wajar.
Dan Anies Baswedan pun mengakuinya.
"Iya malu-maluin kita semua, waktu saya kumpulin semua itu, this is self humiliation (ini penghinaan diri sendiri -red)," terang Anies Baswesdan. (*)