Harga Air Desalinasi PDAM Balikpapan, Rencana Rp 15 Ribu Per Kubik, Tergantung Kesepakatan Bersama
Nah, harga air baku desalinasi PDAM Balikpapan Kalimantan Timur, Di Awal Rp 15 Ribu Per Kubik, Tergantung Kesepakatan Bersama
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Nah, harga air baku desalinasi PDAM Balikpapan Kalimantan Timur, Di Awal Rp 15 Ribu Per Kubik, Tergantung Kesepakatan Bersama
Rencana PDAM Balikpapan melalukan desalinasi atau penyulingan air laut menjadi air tawar atau air baku siap konsumsi terus digencarkan.
Upaya menarik investor dilakukan PDAM Balikpapan, Kalimantan Timur, gambaran harga pun sudah dipaparkan.
Proyek desalinasi pertama di Indonesia, PDAM Balikpapan belum ambil untung jual Rp 15 ribu perkubik
Direktur PDAM Balikpapan Haidir Effendi menyebut, proyek desalinasi yang akan direalisasikan merupakan proyek pertama di Indonesia yang akan digarap PDAM bersama investor.
Namun demikian, ia mengakui proyek desalinasi ini memang sudah lebih dulu dilakukan pihak swasta.
Namun pihak swasta pun masih melakukannya dalam skala yang kecil, belum dalam skala besar.
Haidir Effendi mengatakan, di awal proyek desalinasi nanti pihak PDAM saat ini masih belum mengambil keuntungan.
Baca Juga• Tangki Tak Bertuan di Tanah Pemkab PPU, DPRD Penajam Paser Utara Gelar Rapat Dengar Pendapat
Baca Juga• Gelar Rekonstruksi Pembunuhan, Polres Balikpapan Temukan Penambahan, 4 Adegan Ini Jadi Inti
Baca Juga• Rekonstruksi Pembunuhan di Jl Siaga Balikpapan, Ini Penyebab Korban Tewas Karena Diduga Selingkuh
Baca Juga• 5 Desember Paling Cepat Pra Kualifikasi Desalinasi Balikpapan, PDAM akan Beli Air Pada Investor
"Sementara ini, kita tidak mengejar untung dulu, tapi memang perusahaan pasti cari untung.
Tapi saya lebih condong target pertama adalah ada barang untuk memenuhi kebutuhan," ujar Haidir Effendi saat ditemui Tribunkaltim.co.
Target tersebut dilakukan mengingat saat ini Kota Balikpapan masih mengalami defisit atau kekurangan air baku.
Selebihnya Haidir Effendi menjelaskan, proyek ini juga merupakan pembelajaran bagi pihak PDAM yang belum pernah mengelola penyulingan air laut menjadi air baku.
"Belum pernah ada kegiatan pengolahan air laut jadi air baku yang secara masif dan besar oleh pemerintah. Jadi kita motivasinya sekarang adalah bagaimana itu terpenuhi dulu kebutuhan air," tambahnya.
Sementara itu, nanti harga jual air akan disesuaikan dengan kesepakatan bersama yaitu Rp 15 ribu per kubik sebagai harga awal.
Haidir Effendi menyambung, saat ini pihaknya masih dalam proses meyakinkan para investor untuk mau bergabung ke dalam proyek yang sudah lama diwacanakan itu.
Ia menyebut perlu ada jaminan bagi para investor untuk mau berkongsi selama 25 tahun dengan PDAM Tirta Manggar.
"Kita berikan jaminan PDAM berdasar audit BPKT, kalau keuangan kami ini sehat, dan itu bisa jadi salah satu jaminan mereka untuk dapat tertarik," pungkas Haidir Effendi mengakhiri keterangannya.
Berharap Mulai Digarap 2020
Sebelumnya, Direktur PDAM Haidir Effendi harap tahun 2020 desalinasi air sudah terealisasi, 19 investor berminat
PDAM Balikpapan hari ini melakukan sounding market sebagai bentuk awal penawaran kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha.
Sounding market yang dilakukan di kantor PDAM Kota Balikpapan ini turut dihadiri 19 calon investor, yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pemaparan konsep desalinasi air.
Meski belum bisa dipastikan berapa jumlah badan usaha yang akan mendaftarkan diri, namun PDAM tetap melaksanakan tahapan proses dari penawaran proyek desalinasi.
Saat ditemui Tribunkaltim.co, Direktur PDAM Kota Balikpapan, Haidir Effendi mengatakan pihaknya optimistis tahun depan proyek tersebut dapat dilaksanakan.
Baca Juga• KONI Penajam Paser Utara Siapkan Bonus Rp 4 Miliar, Dibagi Bulan Depan Sasarannya Diberi ke Hal Ini
Baca Juga• Kurangi Frekuensi Penerbangan, Susi Air Pilih Terbang Usai APT Pranoto Samarinda Selesai Diperbaiki
Baca Juga• Tangkap Pelaku Pengedar Ganja Antarpulau, Polda Kalimantan Timur Lakukan Penyisiran di 5 Kota Besar
Baca Juga• Mengenal Sosok Miss Borneo 2019, Ini Perwakilan Kalimantan di Ajang Miss Lumiere International World
"Kepinginnya saya 2020 itu sudah bisa terealisasi karena itu jadi atensi.
Supaya Balikpapan cukup air, sebetulnya akan tidak cukup juga karena nanti penduduk Balikpapan akan tambah," ujar Haidir Effendi, Kamis (28/11/19).
Dari penjelasan Haidir Effendi proses tender proyek desalinisasi akan berlangsung 3-6 bulan dari proses pra kualifikasi yang rencananya akan di laksanakan paling cepat pada 5 Desember 2019.
Setelah mendapatkan pemenang tender, maka investor tersebut diberikan waktu maksimal satu tahun untuk proses konstruksi.
Selanjutnya investor sudah harus bisa menjual airnya ke PDAM Kota Balikpapan.
"Kita tadi sampaikan, mereka harus sudah produksi maksimal setahun saat ditunjuk setelah menjadi pemenang tender dalam lelang. Sebenarnya itu gampang, mereka juga hanya modul saja sebetulnya," kata Haidir Effendi.
Haidir Effendi menambahkan konsep kerajasama dari desalinasi sendiri nantinya perusahaan akan berinvestasi mengelola air laut. Kemudian setelah itu, air akan dijual ke PDAM dengan sistem jual curah.
Pihak PDAM nantinya akan membayar sesuai dengan hasil jumlah produksi dan dengan kesepakatan harga bersama yang telah disepakati.
"Harga awal misalnya 15 ribu per kubik, nanti berapa tahun sekali kita evaluasi kenaikannya berapa karena biaya pastin akan naik terus," tambahnya.
Haidir Effendi mengakui bahwa saat ini pemerintah memang membuka peluang untuk perusahaan swasta dapat berinvestasi.
Namun untuk masalah terkait penjualan ke masyarakat, Haidir Effendi menyebut hal itu masih harus dilakukan melalui BUMN atau BUMD agar tetap dapat menjaga kendali harga di pasaran. (*)
Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy
