Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Pangkas Waktu Tempuh Hanya 1 Jam, Maret Diresmikan Presiden

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Pangkas Waktu Tempuh Hanya 1 Jam, Maret Diresmikan Presiden

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Siti Zubaidah
Menteri PUPR Tinjau Tol Balikpapan - Samarinda yang diperkirakan dapat memangkas perjalanan hanya 1 jam, Kamis (5/12/2019 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN -jalan tol Balikpapan-Samarinda pangkas waktu tempuh hanya 1 jam, Maret Diresmikan Presiden

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono melakukan meninjau  pembangunan infrastruktur dan kunjungan kerja selama dua hari di Kota Balikpapan yakni 4-5 November 2019 kemarin.

Beberapa proyek strategis nasional langsung diperiksa Kementerian PUPR. Setelah menghadiri Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Hotel Grand Tjokro Balikpapan pada Rabu (4/12/2019).

Basuki Hadimoeljono  melanjutkan kunjungan pada proyek infrastruktur penunjang kawasan Ibu Kota Negara (IKN), diantara Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Bendungan Sepaku-Semoi,

lokasi IKN Kawasan ITCI, dan ditutup dengan kunjungan proyek Jembatan Pulau Balang pada Kamis (5/12/2019) sore kemarin.

Baca Juga

 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Ditarget Beroperasi Maret, Bangun Juga Balikpapan-Sepaku 60 KM

 Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Beber Nilai Investasi Jalan Tol Balikpapan-Sepaku Hitungan Per Km

 UU Ibu Kota Negara Sudah Masuk Prolegnas, jadi Syarat Bangun Istana Negara dan Gedung DPR RI

 Sebelum 2024 Istana Negara dan Infrastruktur Ibu Kota Negara Harus Dibangun, Tambahan 400 Ribu Ha

Dalam tinjau pertamanya Tol Balikpapan Samarinda, Basuki Hadimoeljono bertolak dari Balikpapan menuju Palaran, Samarinda Seberang.

Menembus waktu sekitar 1 jam tiba di pintu masuk tol arah Samarinda.

Seperti diketahui jarak tempuh Balikpapan - Samarinda menggunakan jalur biasa mencapai 3 jam .

Direncanakan dengan adanya jalan tol Balikpapan-Samarinda ini, dapat memangkas biaya logistik barang dan jasa dan waktu tempuh menjadi 1 jam saja.

Dalam kunjungan tersebut Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan jalan tol Balikpapan – Samarinda sepanjang 99,35 Km.

Saat ini secara keseluruhan progres konstruksinya sudah 97 persen. Sementara untuk seksi 1 dan 5 yang menjadi porsi pemerintah dan masih dalam proses penyelesaian.

"Karena terdapat masalah teknis adanya pergerakan tanah sehingga dibutuhkan teknik konstruksi yang khusus.

Dari total lima seksi yang ada, yang siap diresmikan dalam sebelum Natal 2019 adalah seksi 2,3, dan 4 sepanjang 66 km yang menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)," ungkap Basuki Hadimoeljono .

"Untuk waktu peresmian diperkirakan pada minggu ke-2, tinggal menunggu jadwal Bapak Presiden," lanjutnya.

Untuk seksi 5 jalan tol Balikpapan-Samrinda saat ini sudah ada keputusan penanganannya, minggu ini akan dibahas desain akhirnya dengan second opinion dari tenaga ahli Kementerian PUPR, sehingga bisa dikerjakan tindak lanjutnya.

"Setelah desain disepakati akan diserahkan ke BUJT, dan lanjut diserahkan ke PT Wijaya Karya selaku kontraktor untuk bisa dikerjakan penanganan pergerakan tanahnya. Mudah-mudahan bisa diselesaikan sebelum Lebaran 2020," ucapnya.

Sedangkan untuk seksi 1 yang mendapat dukungan APBD, saat ini desain penanganannya sudah diserahkan dari konsultan,

dan tinggal menunggu serah terima pekerjaan lapangan dari Pemerintah Daerah (Pemda) ke BUJT dan kontraktor.

"Sehingga secara keseluruhan jalan tol Balsam ditargetkan akan beroperasi penuh sebelum Lebaran 2020," kata Basuki Hadimoeljono 

Jalan tol yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 9,9 triliun ini diharapkan akan mendukung konektivitas untuk pembangunan Ibu Kota Negara yakni melintasi Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara,

yang menjadi salah satu Kabupaten selain Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai kawasan calon IKN di Kaltim yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Sehingga konektivitas jalan tol Balikpapan-Samarinda dengan ibu kota baru diharapkan dapat memudahkan warga dan memangkas perjalanan. 

Bangun Bendungan Sepaku

Setelah meninjau Tol Balikpapan - Samarinda, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Basuki Hadimoeljono melanjutkan tinjauannya melihat bendungan Sepaku-Semoi untuk persedian air bersih di kawasan ibu kota baru.

Melewati jalan Tol Balikpapan-Samarinda tembus kawasan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) menempuh waktu hampir 1 jam lebih, akhir Menteri tiba di kawasan Bendungan Sepaku-Semoi.

Bendungan Sepaku - Semoi merupakan salah satu penyuplai air baku untuk kawasan ibu kota negara ( IKN ) dan kota Balikpapan. Kawasan ini milik warga dan rencananya akan dibebaskan dengan anggaran Rp 700 Miliar.

Menteri Basoeki mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi rencananya dibangun untuk persediaan air baku kota Balikpapan.

Tampungan bendungan sekitar 11 juta kubik sehingga mampu menyuplai Balikpapan dengan kebutuhan air baku sekitar 2.000 liter per detik dan sepaku 500 liter per detik.

"Kawasan IKN ada nanti kami gabung. Ada tiga bendungan yakni Batu Lepek, Bendungan Sabyak, dan Beruas. Dimana dua bendungan kapasitas kecil, satu bendungan besar, yakni Bendungan Batu Lepek dengan kapasitas 230 juta kubik sehingga bisa suplai IKN dengan kapasitas 30 meterkubik per detik," kata Menteri PUPR.

Bendungan ini, lanjut Menteri, baru mau didesain, tim sudah menyusuri sungai sehingga baru mau desain, nanti lelangnya desain and build basic. Sehingga desainnya dulu disiapkan. Kontraktor dan konsultan harus bersatu untuk melakukan mempersiapkan desain and build.

Menteri Basuki mengatakan, targetnya akan dibangun tahun ini, lelangnya dilaksanakan pada Januari 2020 setelah prosesnya. Bendungan ini mungkin untuk cadangan dan kawasan wisata.

"Tahun ini kami bangun, kami akan lelang awal Januari ini diputuskan kontrak langsung bangun. Rencana  anggaran bangunan ( RAB ) sekitar Rp 700 miliar, dengan 11 juta kubik," katanya.

Menteri PUPR menyebutkan untuk pembebasan lahannya butuh 300 hektare, lahan ini milik warga, dengan proses appraisal ATR.

"Untuk harganya kami ikuti. Saya kira masuk proyek strategis nasional atau tidak kami bangun. Pembebasan sendiri bisa dengan DIPA," ujarnya.

Bendungan Sepaku-Semoi dimanfaatkan Supply kebutuhan air baku 2.000 liter perdetik dan untuk Kecamatan Sepaku 500 liter perdetik.

Selain itu, manfaat lainnya sebagai pengendali banjir di kawasan Kecamatan Sepaku, serta dapat meningkatkan pariwisata dan pendapatan masyarakat.

Anang Muchlis kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan menyebutkan, untuk Bendungan Beruas dengan 55 juta kubik dan Bendungan Sabyak 22,65 juta kubik.

"Volume dengan satuan juta meter kubik daya tampung air baku Bendungan Sabyak bisa menyuplai 725 liter per detik. Batu Lepek kapasias 30.000 liter per detik." ungkapnya.

Sementara Bendungan Sepaku Semoi sebelum ada IKN sudah dibangun sesuai dengan schedule.

"Pas 2019 kebetulan saja momennya, lokasinya berada di ibu kota negara. Untuk sementara IKN bisa dipenuhi dari bendungan 230 juta. Akan kami bangun bertahap," ungkapnya. (dha)

Poin Data Bendungan Sepaku - Semoi

Bendungan : 23,00 m
Lebar Bendungan 60,00 m
Tampungan Total : 10,06 juta meterkubik
Tampungan mati : 3,75 meterkubik
Tampungan Efektif : 6,31 juta meterkubik

Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

Langganan Berita Pilihan Tribun Kaltim di WhatsApp

Luas genangan : 266,88 Ha

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved