Uighurs di Antara Jurnalisme dan Hoax
MUSLIM Uighurs menjadi banyak diperbicangkan, dan diposting di media sosial maupun aplikasi WhatApps.
Oleh: Dr. Pitoyo, M.IKom
Praktisi Media dan Pemerhati Komunikasi Antarmanusia
TRIBUNKALTIM.CO - MUSLIM Uighurs menjadi banyak diperbicangkan, dan diposting di media sosial maupun aplikasi WhatApps.
Tidak sedikit yang berkomentar negatif pada China. Isu Uighurs ini muncul terkait dengan adanya isu pelanggaran berat hak azasi manusia (HAM) di Xinjiang.
Parlemen Eropa pun bersuara lantang menentang China, demikian Presiden Trump pun merasa perlu melindungi muslim Uighurs.
Bagaimana di Indonesia? Pemerintah tampaknya masih hati-hati mengambil sikap. Beberapa organisasi massa Islam sudah mengeluarkan sikap agar China menghentikan aksi perlakukan keras yang melanggar HAM terhadap muslim Uighurs.
Kecaman keras juga muncul dari warga net di media sosial negeri ini.
Bila disimak, sebenarnya tidak banyak umat Islam yang paham ada apa sebenarnya dengan Uighurs, termasuk letak geografisnya.
• Gubernur Isran Noor Dukung Umat Muslim Kaltim Bela Uighur
• Umat Muslim Kalimantan Timur dari 7 Organisasi Keagamaan Gelar Aksi Bela Muslim Uighur
• Tiba di Pemkot, Wawali Balikpapan Rahmad Masud Sambut Massa Aksi Bela Muslim Uighur China
Kendati sudah ada google map namun konteks historisnya masih perlu ditegaskan ulang, agar dapat memahami mengapa etnis Uighurs yang mayoritas muslim ini berseteru dengan China yang berideologi komunis.
Xinjiang adalah suatu wilayah yang dulunya Turkistan Timur yang berada di wilayah utara Sungai Sir di Asia Tengah. Pada 1759 terjadi peperangan antara Turkistan Timur dengan Manchu China.
Turkistan Timur mengalami kekalahan dan berada di bawah kekuasaan Manchu China. Kemudian, nama Turkistan Timur berubah menjadi Xinjiang yang banyak dihuni etnis Uighur.
Etnis Uighur adalah etnis yang menghuni wilayah Xinjiang sejak masih menjadi wilayah Turkistan Timur.
Sejak Xinjiang masuk ke dalam wilayah China, diskriminasi banyak diterima Muslim Uighur. Bukan hanya disebabkan perbedaan agama dan budaya tetapi juga bentuk fisik yang berbeda.
Etnis Han (bangsa China asli yang beragama Budha) berkulit putih, memiliki kelopak mata sipit dan warna mata hitam.
Sedangkan etnis Uighur berkulit putih, memiliki warna mata hijau, berhidung mancung dan berjenggot seperti orang-orang Turkistan pada umumnya.
Masuknya Islam di China karena ekspedisi Arab datang ke China pada tahun kedua pemerintahan Kaisar Yung Way dari Dinasti Tang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pitoyo-pengamat-literasi-media-sosial_20180925_113828.jpg)