Terulang Lagi, Banyak Ikan Mati di Sungai Segah Berau, Penambak Beber Warna Air dari Coklat ke Hijau
Ditemukan banyak ikan di keramba bantaran Sungai Segah, tepatnya di Daerah Bujangga, Kabupten Berau, Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ).
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
tanggal 10 November 2019 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK ) turunkan tim di beberapa titik.
BACA JUGA
Perbaiki Pompa Bensin di Karburator, Angkot Tiba-tiba Terbakar di Kawasan Gunung Pasir Balikpapan
Pupuk NPK Inovasi Produksi Samarinda, Sulit Pasarkan di Samarinda, Laris di Riau dan Kalimantan
Sidang Perdana Korupsi Suap OTT KPK Libatkan Pengusaha Bontang, Terdakwa Keberatan Dakwaan Jaksa
Datang ke Tarakan Presiden Jokowi Serahkan Seribu Sertifikat Hak Atas Tanah untuk Rakyat di Kaltara
"Ketika di paritan Sungai Solok dan drainase ditemukan PH airnya rendah. Sementara air sudah jernih, dan banyak ikan mati.
Di dalam perairan itu terjadi flok-flok atau tanah yang terikat sehingga bulat seperti tawas," kata Sujadi.
Tim DLHK Berau pun akhirnya kemudian mengecek kebun sawit ternyata tinggi PH airnya tinggi hingga empat PH.
"Setelah dichek diparit airnya cokelat. Saya pikir sederhana saja saya tutup waterkipnya supaya airnya tidak keluar dari paritan drainase perusahaan," kata Sujadi.

Setelah itu, pada ditutup pada tanggal 19 November 2019, Kemudian seminggu setelah ditutup tanggal 25 November 2109 air Sungai mulai normal.
"Kita belum tahu penyebabnya, yang jelas air sudah mulai hijau. Kami hanya analisa pupuk kebun sawit dan kami ambil sample di air dan watergate milik perusahaan," ujarnya.
Saat ini, lanjut Sujadi, ada perubahan PH di air, Bupati Berau pun mengintrusksikan untuk naik ke kebun, memang PH di air kebunnya memiliki empat.
BACA JUGA
1.213 Botol Miras Ilegal Dimusnakan di Mapolres Berau, Tiga Penjual Ikut Diamankan
11 Ha Lahan Kantor Pemerintahan Belum Dibayar, Muksin dkk Temui Wabup Kutim Kasmidi, Ini Hasilnya
Kapolres Kukar Ingatkan Anak Buahnya untuk Tidak Main-main dengan Narkoba, Jika Nekat Ini Sanksinya!
"Kami turun ke lapangan, hampir semua kebun sawit, kemarin waktu kami rapat itu sudah normal, dari tanggal 19 November 2019 setelah kami tutup waterkipnya.
Kami turun tanggal 10 November 2019 memastikan yang di air, ada perubahan PH di air, Pak Bupati intrusksikan untuk naik ke kebun, memang PH di air kebun empat.
Kami turun ke lapangan, hampir semua kebun sawit," katanya.
Pemkab pun sudah menegur perusahaan. Sebelum ikan mati, air berubah menjadi hijau. Rata-rata yang mati merupakan ikan Sungai seperti ikan nila.

"Berada di perairan Sungai Segah, infonya dari warga sekitar, dan air berubah karena ada yang waterkip jebol. Air berubah dari jernih tiba-tiba berwarna hijau," ungkapnya.
Dalam lingkungan hidup ada permasalahan harus diihat dulu, ketika ada permasalahan diperiksa, para perusahaan diharuskan melakukan pengelolaan air tambang.
"Jadi supaya air tambang yang keluar bukan air jahat, atau air buruk," katanya
Air yang dibuang dari kebun sawit, sebenarnya bukan air limbah, itu hanya air kebun yang tidak dikelola, air kebun tertangkap di paritan.
BACA JUGA
Arus Mudik Nataru, Tidak Ada Penambahan Penerbangan di Bandara APTP Samarinda
Pembentukan BPJPH Pengganti LPPOM di Balikpapan Masih Butuh Waktu, Ini Kata Pengurus MUI
Mati Air Lanjutan Ditunda Sementara, PDAM Balikpapan Tunda Penyambungan Pipa IPAM Kampung Damai
Kendarai Motor Custom Miliknya, Presiden Jokowi, Menteri dan Gubernur Jajal Jalan Perbatasan Krayan
"Kemungkinan ada pupuk-pupuk yang tidak tereduksi dalam tanah. Ada pupuk-pupuk yang dibawa air.
Makanya kami teliti terus, saya juga minta bantuan beberapa tempat, untuk mengechek, untuk laboratoriumnya di Balikpapan," katanya.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)