Terulang Lagi, Banyak Ikan Mati di Sungai Segah Berau, Penambak Beber Warna Air dari Coklat ke Hijau

Ditemukan banyak ikan di keramba bantaran Sungai Segah, tepatnya di Daerah Bujangga, Kabupten Berau, Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Ikbal Nurkarim
Ratusan Ekor ikan di keramba bantaran Sungai Segah tepetnya di Daerah Bujangga, Kabupten Berau, Kaltim, Minggu (5/1/2020) ditemukan mati 

tanggal 10 November 2019 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK ) turunkan tim di beberapa titik.

BACA JUGA

Perbaiki Pompa Bensin di Karburator, Angkot Tiba-tiba Terbakar di Kawasan Gunung Pasir Balikpapan

Pupuk NPK Inovasi Produksi Samarinda, Sulit Pasarkan di Samarinda, Laris di Riau dan Kalimantan

Sidang Perdana Korupsi Suap OTT KPK Libatkan Pengusaha Bontang, Terdakwa Keberatan Dakwaan Jaksa

Datang ke Tarakan Presiden Jokowi Serahkan Seribu Sertifikat Hak Atas Tanah untuk Rakyat di Kaltara

"Ketika di paritan Sungai Solok dan drainase ditemukan PH airnya rendah. Sementara air sudah jernih, dan banyak ikan mati.

Di dalam perairan itu terjadi flok-flok atau tanah yang terikat sehingga bulat seperti tawas," kata Sujadi.

Tim DLHK Berau pun akhirnya kemudian mengecek kebun sawit ternyata tinggi PH airnya tinggi hingga empat PH.

"Setelah dichek diparit airnya cokelat. Saya pikir sederhana saja saya tutup waterkipnya supaya airnya tidak keluar dari paritan drainase perusahaan," kata Sujadi.

Beberapa ekor ikan yang hidup di habitat Sungai Segah tampak mati dan mengapung. Kondisi ini disebabkan perubahan warna dan tingkat keasaman air sungai yang sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu.
Beberapa ekor ikan yang hidup di habitat Sungai Segah tampak mati dan mengapung. Kondisi ini disebabkan perubahan warna dan tingkat keasaman air sungai yang sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. (Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen)

Setelah itu, pada ditutup pada tanggal 19 November 2019, Kemudian seminggu setelah ditutup tanggal 25 November 2109 air Sungai mulai normal.

"Kita belum tahu penyebabnya, yang jelas air sudah mulai hijau. Kami hanya analisa pupuk kebun sawit dan kami ambil sample di air dan watergate milik perusahaan," ujarnya.

Saat ini, lanjut Sujadi, ada perubahan PH di air, Bupati Berau pun mengintrusksikan untuk naik ke kebun, memang PH di air kebunnya memiliki empat.

BACA JUGA

1.213 Botol Miras Ilegal Dimusnakan di Mapolres Berau, Tiga Penjual Ikut Diamankan

11 Ha Lahan Kantor Pemerintahan Belum Dibayar, Muksin dkk Temui Wabup Kutim Kasmidi, Ini Hasilnya

Kapolres Kukar Ingatkan Anak Buahnya untuk Tidak Main-main dengan Narkoba, Jika Nekat Ini Sanksinya!

"Kami turun ke lapangan, hampir semua kebun sawit, kemarin waktu kami rapat itu sudah normal, dari tanggal 19 November 2019 setelah kami tutup waterkipnya.

Kami turun tanggal 10 November 2019 memastikan yang di air, ada perubahan PH di air, Pak Bupati intrusksikan untuk naik ke kebun, memang PH di air kebun empat.

Kami turun ke lapangan, hampir semua kebun sawit," katanya.

Pemkab pun sudah menegur perusahaan. Sebelum ikan mati, air berubah menjadi hijau. Rata-rata yang mati merupakan ikan Sungai seperti ikan nila.

Kepala DLHK Berau Sujadi saat ditemui Tribun Kaltim di sela-sela kegiatannya
Kepala DLHK Berau Sujadi saat ditemui Tribun Kaltim di sela-sela kegiatannya (TRIBUNKALTIM.CO/ SITI ZUBAIDAH)

"Berada di perairan Sungai Segah, infonya dari warga sekitar, dan air berubah karena ada yang waterkip jebol. Air berubah dari jernih tiba-tiba berwarna hijau," ungkapnya.

Dalam lingkungan hidup ada permasalahan harus diihat dulu, ketika ada permasalahan diperiksa, para perusahaan diharuskan melakukan pengelolaan air tambang.

"Jadi supaya air tambang yang keluar bukan air jahat, atau air buruk," katanya

Air yang dibuang dari kebun sawit, sebenarnya bukan air limbah, itu hanya air kebun yang tidak dikelola, air kebun tertangkap di paritan.

BACA JUGA

Arus Mudik Nataru, Tidak Ada Penambahan Penerbangan di Bandara APTP Samarinda

Pembentukan BPJPH Pengganti LPPOM di Balikpapan Masih Butuh Waktu, Ini Kata Pengurus MUI

Mati Air Lanjutan Ditunda Sementara, PDAM Balikpapan Tunda Penyambungan Pipa IPAM Kampung Damai

Kendarai Motor Custom Miliknya, Presiden Jokowi, Menteri dan Gubernur Jajal Jalan Perbatasan Krayan

"Kemungkinan ada pupuk-pupuk yang tidak tereduksi dalam tanah. Ada pupuk-pupuk yang dibawa air.

Makanya kami teliti terus, saya juga minta bantuan beberapa tempat, untuk mengechek, untuk laboratoriumnya di Balikpapan," katanya. 

(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved