Tarif Jalan Tol Balsam Rp 1.000/Km Dinilai Wajar, Andi Harun Sebut Jalan Tol Butuh Perawatan Besar
Wakil Ketua DPRD Kaltim Andi Harun menilai, tarif jalan tol Balikpapan-Samarinda atau Balsam Rp 1.000/Km wajar, karena butuh perawatan besar
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA-Wakil Ketua DPRD Kaltim Andi Harun menilai, tarif jalan tol Balikpapan-Samarinda atau Balsam Rp 1.000/Km wajar, karena butuh biaya perawatan yang cukup besar
Isu besaran tarif jalan tol Balikpapan-Samarinda sebesar Rp 1000/per kilometer dinilai wajar dengan kondisi saat ini.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Andi Harun mengaku besaran isu besaran tarif tersebut dinilai ideal dengan biaya operasional pembiayaan jalan tol.
"Kalau sekarang wajar sih, karena pasti jalan tol butuh perawatan," ujar Andi Harun kepada wartawan saat ditemui, Senin (6/1/2020).
AH menambahkan, untuk saat ini masyarakat diminta menahan diri terkait informasi tarif yang berkembang saat ini.
Besaran final tarif pun masih dirumuskan oleh pihak terkait.
• Soal Tarif Tol Balsam, Pemprov Kalimantan Timur Tegaskan Tak Ikut Campur
• Tarif Tol Balsam Balikpapan Samarinda, Pemprov Kaltim Sudah Serahkan ke Pemerintah Pusat
• Pemberlakukan Tarif Tol Balsam Belum Jelas, BPJT Belum Putuskan, Pemprov Kaltim Belum Diajak Bicara
• 6 Januari Tol Balsam Balikpapan Samarinda Masih Gratis, Pemprov Sebut Kabar di Medsos Belum Resmi
Tarif jalan tol merupakan keniscayaan ditetapkan. Sebab, pembiayaan perawatan tol tentu tidak murah.
"Kita bertahap cara berpikirnya, hari ini jalan tol kita masih memerlukan pemeliharaan,tentu butuh anggaran yang tidak sedikit, tapi yang paling penting kita sudah punya jalan tol," ujar politisi Gerindra ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kedepan Pemprov Kaltim bersama Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat (PUPR) bakal duduk bersama untuk membahas besaran tarif yang ideal.
Apabila sumber pendanaan lain, tentunya tarif tol bakal turun. Namun, untuk sementara ini ia mengajak semua pihak agar bisa mengerti tarif yang dikenakan.
Tapi jika nanti pada perjalanannya kedepan sudah sumber pembiayaan terhadap jalan ini, maka kita minta ini diturunkan," pungkasnya.
Untuk informasi yang berkembang besaran tarif tol ditetapkan Rp 1000/kilometer. Ketentuan besaran tarif ini menjadi bahan perbincangan di masyarakat.
Komisi III Minta Tarif Jalan Tol Diturunkan
Sementara itu, desas desus nominal tarif Jalan Tol Balikpapan Samarinda ( Tol Balsam ) per kilometer sudah santer tersiar di tengah masyarakat Kalimantan Timur.
Namun, nilai tersebut dinilai berat oleh parlemen Karang Paci, DPRD Kaltim.
Apabila diberlakukan nantinya, setiap pemilik kendaraan harus membayar kurang lebih Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.
Apabila melalui jalan bebas hambatan pertama di Kalimantan tersebut.
Nilai tersebut tergantung dengan jenis kendaraannya.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kaltim, Hasanuddin Masud mengungkapkan.
Baca Juga:
• Soal Tarif Retribusi Tambat, Speedboat Reguler Berhenti, Dishub Kaltara Beber Raperda Inisiatif DPRD
• Pelayaran Masih Mogok, 6 Januari Pengusaha Speedboat Rapat dengan DPRD Kaltara, Bahas Soal Ini
• Tak Ada Sosialisasi Kenaikan Tarif Tambat, Pengusaha Speedboat Sayangkan Sikap Pemprov Kaltara
• Pemprov Kalimantan Utara Terjunkan Empat Speedboat, Cara Mengurai Penumpang Tanjung Selor Tarakan
Nilai yang ditawarkan tersebut sangat memberatkan masyarakat nantinya.
Untuk itu, ia meminta, agar nantinya tarif tersebut ditentukan.
“Kalau menurut saya, itu tarifnya kemahalan. Harusnya, untuk pertama ini semua tarif itu harus murah,” ujarnya saat diwawancarai Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Senin (6/1/2020), sore.
“Ya minimal setengah harganya dulu lah," katanya.
BACA JUGA:
• Menteri Suharso Monoarfa Beber Agenda Lahirnya Badan Otorita Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim
• Masih Ada Sekolah Pinjam Kursi, Disdikpora PPU Siapkan Rp 32 Miliar Untuk Pengadaan Kursi dan Meja
• Bendera Merah Iran Berkibar setelah Jenderalnya Dibunuh, Ini Artinya, Tanda Perang dengan Amerika?
• Dua Komandan Lantamal XIII Tarakan Berganti, Ini Nama dan Jabatannya
Kalau yang ditetapkan Rp 1.000/kilometernya jadi hanya Rp 500/perkilometernya.
"Artinya, kalau yang seharusnya membayar Rp 100 ribu jadi hanya membayar Rp 50 ribu saja,” lanjutnya.
Semisal, dibeberkan Hasanuddin, tarif yang ditetapkan senilai Rp 1.000/kilometer sampai Rp 3.000/kilometer.
Maka bisa berdampak pada keberatannya masyarakat Kaltim yang menggunakan jalan tersebut.
Sebab, nilai yang ditetapkan cukup mahal.
Baca Juga:
• BREAKING NEWS Speedboat Reguler di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan Mogok Beroperasi, Ini Penyebabnya
• Speedboat Reguler di Tarakan Kaltara Mogok Jalan, Penumpang Tetap Ramai Dilayani Speedboat 200 PK
• Pelayaran Masih Mogok, 6 Januari Pengusaha Speedboat Rapat dengan DPRD Kaltara, Bahas Soal Ini
“Masalahnya itu, ada jalan alternatif selain jalan tol itu," ujarnya.
Masih ada jalan poros Samarinda - Balikpapan.
Mungkin kebanyakan para pengguna jalan lebih memilih kembali kejalan itu daripada melalui jalan tol.
"Sebab, kalau lewat jalan tol tarifnya mahal,” bebernya.

Terlebih, dikatakan Hasanuddin, landasan Jalan Tol Balsam berupa cor beton membuat ban pada kendaraan lebih cepat terkikis.
Sedangkan, kalau melalui jalan poros yang lama jalannya berupa aspal. Ban kendaraan pun, dituturkan olehnya, akan lebih terjaga.
“Ya kalau mahal-mahal penetapan tarifnya, pengendara akan lebih milih lewat jalan lama yang aspal. Ketimbang lewat jalan tol.
Sebab, ban kendaraan lebih awet lewat jalan aspal.
"Ketimbang lewat jalan cor beton di Tol Balsam,” tegasnya.
BACA JUGA:
• 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku
• Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain
• Presiden Jokowi Injakkan Kaki di Desa Pemaluan Kaltim, Selamat Datang Ibu Kota Baru
(Tribunkaltim.co)