Perang Dimulai, Iran Bombardir Pangkalan Militer AS Demi Qasem Soleimani, Incar Kepala Donald Trump

balas dendam perang dimulai, Iran bombardir kirim rudal ke pangkalan militer AS demi Qasem Soleimani, incar kepala Donald Trump

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / New York Times dan middleeastmonitor.com
Perang Dimulai, Iran Bombardir Pangkalan Militer AS Demi Qasem Soleimani, Incar Kepala Donald Trump 

TRIBUNKALTIM.CO - Iran benar-benar melancarkan balas dendam terhadap Amerika Serikat atas terbunuhnya omandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.

Kini serangan balasan Iran dilancarkan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak menggunakan rudal jelajah, 8 Januari 2020.

Serangan bombardir balas dendam Iran dilakukan Korps Garda Republik Iran dalam rangka balas dendam atas kematian Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020) lalu.

Tak hanya sekali, serangan rudal telah dilakukan Iran sebanyak dua kali di pangkalan militer Amerika Serikat AS.

Dilaporkan Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Erbil, Irak Utara dan Al Asad, Irak Barat.

Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, Donald Trump telah diberi pengarahan mengenai serangan Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.

Presiden AS Donald Trump juga tengah berkonsultasi dengan pihak keamanan nasional.

Pemakaman Qassem Soleimani, Umumkan Hadiah 80 Juta Dolar AS untuk Kematian Donald Trump

Jenderal Top Tewas dalam Serangan AS, Iran Buka Sayembara Hadiah Rp 1,1 T untuk Bunuh Donald Trump

Kronologi Tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani Diserang AS, Donald Trump Singgung Soal Perang

Dampak Serangan Iran ke Pangkalan AS di Irak, Rupiah Melemah, Harga Minyak Melejit Lebih dari 3%

"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," ungkap Juru Bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, dalam sebuah pernyataan.

"Presiden ( Donald Trump, red) telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi secara cermat, dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," tuturnya.

Pangkalan AS yang menjadi target serangan Iran merupakan pangkalan militer terbesar.

Sebelumya Donald Trump pernah mengunjungi pangkalan militer AS tersebut pada 2018 silam.

Serangan rudal terjadi saat 450 tentara Inggris, di antara 5.000 tentara AS, diyakini tengah merencanakan evakuasi darurat untuk Irak.

Evakuasi darurat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya perang dengan Iran.

Seorang warga Kurdi mengatakan, perang telah dimulai setelah ia mendengar ada ledakan besar di Erbil.

"Kami telah menunggu, ada ledakan besar di Erbil sekarang (Rabu, red) dan semua orang percaya perang telah dimulai."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved