4 Sekolah di Samarinda Terendam Air Sejak 3 Hari Terakhir, Disdikbud Belum Liburkan Sekolah
Sebanyak 4 sekolah di Samarinda terendam air sejak 3 hari terakhir, namun Disdikbud belum memutuskan untuk meliburkan sekolah
"Ada pembiaran (tak reklamasi) ini yang membuat kondisi banjir makin parah, kalau tidak bisa urus Kaltim menyerah sajalah," tandasnya.
Kebijakan prioritas yang harus dilakukan pemerintah yakni mendesak para perusahaan segera memperbaiki kerusakan lingkungan akibat tambang.
"Harapan kita tindak perusahaan nakal, buka datanya ke publik. Tagih Jamrek, lalu tutup konsesi yang di bawah 500 meter dari pemukiman. Lalu kembalikan fungsi resapan air (eks konsesi)," pungkasnya.
Bendungan Benanga bisa Jebol
Sementara itu, apabila ketinggian air rerus naik, BWS III Kaltim memprediksi Bendungan Benanga bisa jebol
Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Benanga, Lempake, Samarinda terus meninggi.
Diperkirakan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kaltim, apabila ini terus terjadi akan membahayakan bendungan itu.
Lebih ekstrem lagi, BWS III Kaltim memprediksi bahwa Bendungan Benanga akan mengalami jebol.
Kepala BWS III Kaltim, Anang Muchlis mengungkapkan, bendungan akan jebol jika ketinggian kenaikan air signifikan.
“Kalau ketinggian air naik secara signifikan, bisa saja terjadi jebol. Tapi, itu semua yang mengaturkan Tuhan yang maha kuasa,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Senin (13/1/2019), siang.
“Kalau dengan bangunan yang sekarang, Insya Allah akan aman saja.
• Pembebasan Lahan Bendungan Sepaku-Semoi Dipercepat, Mulai Februari Lahan Warga Dibebaskan
• Bendungan Benanga Samarinda Sempat Status Siaga, Air Mulai Merendam Pemukiman di Bantaran SKM
• Pembuatan Tanggul Penahan Banjir Long Kali Dilanjutkan, Bappedalitbang Paser Alokasikan Rp 8 Miliar
• Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa Melanda Desa Batu Kajang Paser, Diperlukan Satgas Siaga Bencana
Tapi, yang saya takutkan kalau di daerah bawah hujan lebat, ditambah limpahan air dari atas seperti itu maka akan banjir besar. Itu yang harus kita antisipasi," lanjutnya.
Menjawab hal itu, Anang menyatakan, selain diperkuat dengan bangunan Bendungan Benangan yang kokoh, juga harus didukung dengan seger dilaksanakannya normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).
“Akan lebih aman saat air mengalir dengan baik di SKM. Untuk itu, segera normalisasi SKM dilaksanakan.
Seperti, dengan dilaksanakannya normalisasi SKM, di pemukiman kawasan Pasar Segiri,” katanya.
Apabila normalisasi itu sukses dilaksanakan, Anang menegaskan, dapat mengurangi banjir 30-40 persen di Samarinda.
Pasalnya, dibeberkan Anang, pemukiman di sana menyebabkan air di Bendungan Benanga meluber.
“Pemukiman disana itu yang menyebabkan air dari atas meluber. Sebab, disana (Pemukiman Pasar Segiri) anak SKM mengalami penyempitan parah sekali. Sekarang lebar sungai disana tersisa 5 meter dari lebarnya 40 meter," tandasnya.
Terlebih, air di Bendungan Benanga bukan hanya dari Samarinda, tapi juga dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Air di bendungan itu, dari hutan juga dari Kukar. Jadi bukan air dari Samarinda saja.
Apalagi, menurut informasi ada rawa-rawa yang di sodet tepat di atas bendungan. Padahal, kalau ada rawa-rawa kan bisa mengurangi banjir,” jelasnya.
BPBD Buka Posko di Bengkuring
Sementara itu, Bendungan Benanga Samarinda naik level siaga, BPBD dirikan Posko di Bengkuring.
Tinggi Muka Air (TMA) di Bendungan Benanga Samarinda terpantau dalam status siaga atau 84 centimeter, Senin (13/1/2020) sekitar pukul 12.30 Wita.
Permukaan air terus meninggi sejak Minggu (12/1/2020) malam.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Samarinda sudah mendirikan Posko evakuasi di Perumahan Bengkuring.
BACA JUGA
Cuaca Buruk, BKMG Beri Peringatan Dini untuk Sejumlah Wilayah di Indonesia, 4 Wilayah Waspada Banjir
Hujan Deras, Tanah Longsor Akibatkan Jalan Retak, Polisi Tutup Sementara Jl Karungan Kota Tarakan
Peringatan Dini BMKG, Waspadai Hujan Badai di 12 Wilayah Ini, Cuaca Ekstrem Landa Indonesia
Cuaca Buruk, Angin Kencang Sejumlah Penerbangan Dialihkan, Delay, hingga Gagal Mendarat
Sekretaris BPBD Samarinda, Hendra AH mengatakan permukaan air meninggi sejak Minggu malam membuat 2 wilayah terendam air, yakni sebagian wilayah di Perumahan Griya Mukti dan Bengkuring.
"Tinggi air sekitar 25 centimeter, kita juga sudah dirikan 1 Posko di Bengkuring," ujar Hendra saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/1/2020).
Hendra menjelaskan, status bendungan saat ini naik satu level dari waspada ke status siaga.
Namun yang perlu dikhawatirkan saat status Bendungan Benanga memasuki status Awas.

BACA JUGA
Cuaca Buruk, Angin Kencang Sejumlah Penerbangan Dialihkan, Delay, hingga Gagal Mendarat
Konstruksi Pabrik Bahan Peledak Ketiga di kota Bontang Dibangun Bulan Juni
Jika Tak Dipilih Golkar Dampingi Neni Moerniaeni di Pilkada Ini yang Dilakukan Kadis Kominfo Bontang
Satu Tahun Buron, Saha Berhasil Ditangkap, Polisi Temukan Bukti Banyak Transaksi Sabu di HP
"Ada kemungkinan air dari bendungan, melimpah keluar jika berada pada level merah atau awas, maupun jika ada bocoran di rembesan tanah bendungan," ujarnya.
Pun demikian, kondisi TMA saat ini belum berpengaruh siginifikan terhadap wilayah yang terendam banjir.
Lantaran Sungai Mahakam tidak dalam kondisi pasang (air naik).
"Karena kondisi air di Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus Normal (tidak pasang) aja," katanya.
Saat ini pihak BPBD pun telah menurunkan 5 perahu karet di wilayah-wilayah terendam banjir, di antaranya 2 perahu di Desa Pampang dan 3 perahu di Perumahan Bengkuring.
Banjir Melanda Samarinda, PLN UP3 Samarinda Minta Warga Matikan MCB Saat Banjir
Diberitakan sebelumnya, tidak ingin hal buruk terjadi saat musibah banjir, pihak PLN UP3 Samarinda melakukan pemantauan sekaligus mensosialisasikan terkait keamanan listrik saat banjir terjadi, Minggu (12/01 /20)
"Pihak PLN UP3 Samarinda dengan bidang Distribusi dan K3 menyusuri area yang tergenang banjir sekaligus mensosialisasikan pencegahan dini jika terjadi banjir dan keadaan listrik masih menyala," ucap Hendra Manurung, Manager Bagian Jaringan UP3 Samarinda
Pihak dari PLN mengatakan pencegahan awal jika terjadi banjir dengan mematikan listrik di MCB guna terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"kami pun akan mematikan aliran listrik dari penyuling maupun gardu saat banjir terjadi,
tapi langkah awal saya harap masyarakat dapat mematikan MCB di rumahnya masing masing,"ucap Hendra Manurung
Hendra pun mengatakan Samarinda sendiri mempunyai 4 Posko, di Samarinda Seberang, Samarinda Ilir, Samarinda Kota dan Samarinda Ulu.
BACA JUGA
Diincar Sejak Akhir 2019, Pemuda di Kutim Kepergok Polisi Lempar Bungkusan Sabu ke Tiang Listrik
Hujan Deras, Tanah Longsor Akibatkan Jalan Retak, Polisi Tutup Sementara Jl Karungan Kota Tarakan
Banjir Melanda Samarinda, PLN UP3 Samarinda Minta Warga Matikan MCB Saat Banjir
Kasus Asusila Anak di Penajam Paser Utara Meningkat, Kapolres Minta Petugas Patroli ke Semak-semak
petugas pun selalu siap sedia jika ada aduan dari masyarakat via telepon maupun via media sosial.
Pihaknya pun menghimbau kepada masyarakat jika terjadi banjir atau pun kebakaran dapat menginformasikan kepada pihaknya di nomor 0541- 123. (*)