Bocah Diterkam Buaya Bontang

Terluka Diterkam Buaya Bontang, Pulang ke Rumah Bocah Ini Langsung ke Masjid & Shalat Maghrib

Terluka diterkam buaya di Bontang, pulang ke Rumah, bocah ini langsung ke Masjid & Shalat Maghrib.

HO
Kondisi korban, DF (9) usai diterkam buaya di rawa bakau RT 18 Lok Tuan, Bontang Utara, Senin (13/1/2020) jelang maghrib. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Terluka diterkam buaya di Bontang, pulang ke Rumah, bocah ini langsung ke Masjid & Shalat Maghrib

Bocah SD berusia 9 tahun DF, warga RT 18 Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara, Bontang diterkam buaya, Senin 13 Januari 2020 menjelang Maghrib.

Peristiwa tersebut terjadi saat DF bersama enam temannya berenang di Sungai kawasan rawa bakau, Lok Tuan

Berkat aksi heroik sang kakak dan teman-temannya, DF selamat dari terkaman buaya

Namun demikian DF mengalami luka di dada dan leher.

Kendati terluka, usai berenang dan memenangkan 'pertarungan' dengan monster Sungai tersebut, DF langsung pergi ke Masjid untuk menunaikan Shalat Maghrib.

BACA JUGA

Warga Sering Jadi Korban, Lurah Lok Tuan Bontang Akan Pasang Plang Peringatan Bahaya Buaya

NEWS VIDEO Aksi Heroik Kakak Selamatkan Adik Dari Terkaman Buaya

Sudah Seminggu Nelayan Nunukan jadi Korban Diterkam Buaya Masih Misterius, BPBD Hentikan Pencarian

Pawang Sebut Warga Nunukan Kaltara Diterkam Buaya 6 Meter, Hari Ketiga Korban Belum Ditemukan

Bahkan DF tak lapor terlebih dahulu pada orangtuanya bahwa ia baru saja diserang buaya

Seperti tak terjadi apa-apa, padahal DF beserta kakak dan teman-temannya baru saja bertarung dengan maut. 

Kronologi

Kejadian berawal saat berenam bocah ini berenang di kawasan rawa bakau Lok Tuan Bontang.

Senin (13/1/2029) warga RT 18 Lok Tuan, Bontang Utara digegerkan dengan kejadian serangan buaya.

Binatang melata tersebut menerkam seorang bocah, DF (9).

Saat itu DF sedang berenang di kawasan rawa bakau sekitar 18.10 Wita, jelang Maghrib.

Bhabinkamtibmas Loktuan, Aipda Ahmad Bajuri kepada Tribunkaltim.co mengatakan lokasi lokasi penerkaman buaya tersebut tak jauh dari rumah korban.

Diketahui, berenam mereka berenang. Korban berenang bersama 5 rekannya.

ILUSTRASI - Bentuk buaya muara yang bertubuh besar
ILUSTRASI - Bentuk buaya muara yang bertubuh besar (Kompas.com/Ist)

Dua anak terlebih dahulu meninggalkan tempat. Tersisa 4 orang, termasuk korban dan kakaknya.

Saat mereka semua hendak naik ke darat, korban tertinggal hingga penerkaman terjadi.

"kakak korban yang ikut berenang, teriak dari atas jembatan. Ayo, naik ada yang jalan, dia lihat buaya. Tapi korban keburu diterkam," ujar Aipda Ahmad Bajuri.

BACA JUGA

Komisi III DPRD Balikpapan akan Sidak 6 Proyek Belum Rampung yang Masuk dalam Laporan Dinas PU

Disdikbud Liburkan Sekolah Terdampak Banjir, Sementara 6 SMP Terendam Air di Samarinda

Wakil Walikota Samarinda Barkati Akui Banjir Kali Ini Lebih Besar, Sebut Akibat Curah Hujan Tinggi

SatReskrim Polresta Samarinda Amankan Tiga Orang Terkait Penembakan di THM, Dijerat dengan Pasal Ini

Beruntung korban berpegangan kuat di tiang jembatan. kakak korban dengan heroik terjun ke air kemudian memukul tubuh buaya tersebut.

Sementara rekan lainnya mengambil sebilah balok ulin, kemudian menghantam ke tubuh buaya yang saat itu masih menempel di badan korban.

Menerima pukulan dan serangan itu, buaya tersebut akhirnya melepaskan diri lalu pergi menjauh.

"kakaknya turun ke bawah. Dipukul buaya itu sampai lepas. Temannya bawa kayu balok ulin, juga ikut hantam buaya itu. Lari buayanya," ujar Aipda Ahmad Bajuri.

Belakangan diketahui, korban sempat bertarung melawan buaya.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka gigitan di bagian leher dan punggung, juga luka cakar pada bagian dada.

Aipda Ahmad Bajuri melanjutkan, ia menyebut usai selamat dari terkaman buaya, korban pulang ke rumah tak melapor kepada orangtua.

Ia langsung mandi, bersiap pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah shalat Maghrib.

“Bapaknya melihat baju korban berlumur darah. Ditanya, baru jujur dia kalau habis digigit buaya di dekat rumahnya,” katanya.

Korban saat ini dibawa di Rumah Sakit Pupuk Kaltim, untuk diberikan penanganan medis lanjutan.

BACA JUGA

Raih 16 Panji Keberhasilan Tapi Bantuan Keuangan Diterima Balikpapan Lebih Kecil dari Paser

Kabar Gembira, Mulai Tahun 2020 Ketua RT di Penajam Paser Utara Dapat Gaji Rp 2 Juta

Tahun Ini Pemasangan Jargas di Penajam Paser Utara Dapat Bonus Kompor, Ini Jadwal Pemasangannya

Sempat Rusak Tersenggol Kapal, Turap di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Berau Mulai Diperbaiki

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved