Gus Sholah Meninggal Dunia
Salahuddin Wahid Wafat, Presiden Jokowi ungkap Belasungkawa untuk Adik Gus Dur, Gus Sholah
Salahuddin Wahid Wafat, Presiden Jokowi ungkap Belasungkawa untuk Adik Gus Dur, Gus Sholah.
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO - Salahuddin Wahid Wafat, Presiden Jokowi ungkap Belasungkawa untuk Adik Gus Dur, Gus Sholah.
Kabar duka cita datang dari tokoh nasional, Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.
Tiga hari setelah hari lahir Nahdlatul Ulama (NU), mantan ketua PBNU, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meninggal dunia.
Kabar Gus Sholah meninggal dunia dikonfirmasi oleh Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas menyampaikan, Nahdlatul Ulama (NU) kehilangan tokoh panutannya.
"Kita kehilangan tokoh panutan. Tokoh yang gigih memperjuangkan martabat kemanusiaan dan hak asasi manusia," ujar Robikin melalui keterangan tertulisnya, Minggu (2/2/2020).
Menurut Robikin, Gus Sholah juga merupakan sosok yang memimpikan umat agar bersatu.
"Semoga kita dapat meneruskan perjuangan beliau," kata dia.
• Gus Sholah Meninggal Dunia, Gubernur Jatim Khofifah Sebut Salahuddin Wahid Paket Lengkap
• Pengasuh Ponpes Tebu Ireng, Salahuddin Wahid Meninggal Dunia, Instagram Anak Gus Sholah Jadi Sorotan
• Unggah Foto Bersama Gus Sholah, Khofifah Indar Parawansa Jelaskan Kondisi Kesehatan Adik Gus Dur
• Begini Jawaban Gus Sholah tentang Figur Capres yang Didukungnya di Pilpres 2019
Kabar wafatnya adik Presiden Ke-4 RI Gus Dur ini turut mengundang belasungkawa dari para tokoh bangsa.
Salah satunya Presiden Jokowi yang membagikan kedekatannya bersama Gus Sholah di akun Instagram pribadi.
Dalam foto bersama Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, Presiden Jokowi mengaku baru mendengar kabar duka kepergian adik Gus Dur itu.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Baru saja mendengar kabar duka bahwa tokoh ulama, aktivis, dan politisi, Bapak Kiai Salahuddin Wahid telah berpulang ke Rahmatullah malam ini. Almarhum Gus Sholah adalah putra pahlawan nasional KH Wahid Hasyim, dan adik kandung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid," tulis Jokowi.
"Atas nama keluarga, pemerintah, dan seluruh rakyat, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepulangan beliau."
"Semoga segala amal ibadah dan pengabdian Gus Sholah semasa hidupnya mendapat ganjaran yang berlimpah dari Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkannya diberikan kesabaran. Amin Ya Rabbal Alamin," tulis Jokowi di akun Instagram.
Selanjutnya Jenazah tokoh Nahdlatul Ulama Salahuddin Wahid atau Gus Solah rencananya dimakamkan di Kompleks Pemakaman Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2/2020).
Kabar tersebut dibenarkan Ketua PBNU Robikin Emhas. "Ya betul," kata Robikin kepada Kompas.com.
Menurut jadwal yang didapat Kompas.com, jenazah adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) itu akan diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 09.00 WIB dengan pesawat Hercules.
Dan dimakamkan pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB.
Salah seorang pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Azwani mengatakan, saat ini pesantren sedang menyiapkan pemakaman Gus Sholah.
Calon wakil presiden pada Pilpres 2004 itu akan dimakamkan di area makam yang sama dengan ayahandanya, KH Wahid Hasyim, kakeknya KH Hasyim Asy'ari, dan kakaknya Gus Dur.
"Untuk pemakaman memang dari keluarga, tapi informasinya dimakamkan di makam kompleks pondok, dekat dengan makam ayah dan kakeknya," kata Azwani.
Sosok Gus Sholah, kelahiran Jombang, 11 September, meninggal dunia pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, karena sakit.
Adik Gus Dur, Gus Sholah meninggal dunia setelah menjalani perawatan bedah jantung.
Khofifah Sebut Paket Lengkap
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut menuliskan pesan duka.
Melalui akun Instagram pribadinya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meyampaikan duka cita atas wafatnya Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.
Sosok Gus Sholah juga dikenal sebagai adik dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah, Gus Sholah ( KH. Sholahuddin Wahid) di RS Jantung Harapan Kita, Minggu (2/2) sekitar pukul 21.00 WIB," tulis Khofifah Indar Parawansa di Instagram pribadinya.
"Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan segenap masyarakat, saya menyampaikan duka cita mendalam seiring lantunan doa semoga Allah SWT menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya, mengampuni seluruh khilaf, dan menerima semua amal ibadahnya. Semoga Allah memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar Gus Sholah," tulis Khofifah.
Tak cuma itu, Khofifah Indar Parawansa juga menyebut sosok Gus Sholah sebagai paket lengkap.
"Gus Sholah adalah salah satu putra terbaik bangsa. Boleh dibilang beliau adalah paket lengkap dari seorang negarawan, yakni guru, aktivis, ulama, cendekia, sekaligus tokoh Hak Asasi Manusia di Indonesia. Selamat Jalan Gus. Insya Allah, Husnul Khotimah. Aamiin," tulisnya.
Profil singkat Gus Sholah
Riwayat pendidikan, Gus Sholah menempuh bangku pendidikan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk jurusan Arsitektur.
Ia juga memiliki rekam jejak panjang di organisasi.
Perjalanan Gus Sholah di organisasi di antaranya yakni PMII Komisariat ITB (1964-1966), Sekretaris Jenderal DPP Inkindo (1991-1994), dan Ketua Departemen Konsultansi Manajemen Kadin (1994-1998).
Selain itu, Gus Sholah juga pernah mendirikan Ikatan Konsultan Manajemen Indonesia (1995), Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Umat (PKU) (1998-Oktober 1999).
• Disemprot Kiai Said Aqil Siradj, Sri Mulyani Beber Fakta Sebenarnya soal Kredit Murah ke PBNU
• Menohok! Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj Semprot Jokowi, Sri Mulyani, Bukalapak, hingga Lazada
• Pimpinan PBNU Said Aqil Siradj Sambangi Tana Tidung Kalimantan Utara, Bawa Pesan Jangan Dicaplok
• Setelah Jokowi, Wapres Maruf Amin Juga Angkat 8 Staf Khusus Ini, Ada Mantan Menteri, PBNU dan MUI
Gus Sholah juga pernah menjadi Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu PKU (1999), pendiri Yayasan Baitussalam (1982), Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitussalam (1982-1985, 1988-1991).
Selanjutnya, menjadi anggota Badan Pengawas Yayasan Baitussalam (1991-1994), pendiri Yayasan Wahid Hasyim (1985), dan Sekretaris Badan Pendiri Yayasan Wahid Hasyim (1999).
Jabatan sebagai ketua PBNU juga pernah ia jabat pada tahun 1999-2004, dan Ketua Badan Pendiri Yayasan Forum Indonesia Satu (sejak 2000) serta Ketua ICMI tahub 2001-2003.
Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua II Komnas HAM pada 2002-2007.
Pada 2004, ketika sistem pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung, Gus Solah dipinang Golkar untuk maju sebagai cawapres berpasangan dengan Wiranto.
(*)