Virus Corona
Pergi ke Pemandian Umum, Pasien Virus Corona di Korea Utara Dieksekusi, Masa Karantina 30 Hari
Seorang pasien virus Corona di Korea Utara dieksekusi karena kedapatan pergi ke pemandian umum. Wabah virus Corona ternyata telah menjangkiti Korut.
TRIBUNKALTIM.CO - Pergi ke pemandian umum, pasien virus Corona di Korea Utara dieksekusi, ini alasannya.
Seorang pasien virus Corona di Korea Utara dieksekusi karena kedapatan pergi ke pemandian umum.
Wabah virus Corona ternyata telah menjangkiti Korea Utara.
Meskipun awalnya tidak terdeteksi, diketahui seorang pejabat pemerintah positif terkena virus bernama COVID-19 ini.
BACA JUGA
Mabes TNI Sambangi Penajam Lokasi Ibu Kota Baru, Mendalami Sisi Pertahanan Ibu Kota Negara Indonesia
Update Terbaru Kasus Video Mesum Mirip Gisel, Respon Polisi, Eks Istri Gading Marten Maafkan Pelaku?
Warga China Kena Corona Usai dari Bali, Kemenkes Ungkap Fakta Lain, Diduga Tertular di 1 Lokasi Ini
Pendaftaran SNMPTN 2020: Jangan Sampai Gagal Gara-gara Salah Input Data Ekonomi, Lihat Imbauan LTMPT
Melansir New York Post, Korea Utara telah mengeksekusi seorang pasien yang terinfeksi virus Corona karena pergi ke pemandian umum saat masih dikarantina.
Aksinya tersebut dinilai membahayakan masyarakat umum lantaran dapat menyebarkan virus Corona.
New York Post yang mengutip surat kabar Korea Selatan, Dong-a Ilbo melaporkan bahwa lelaki itu, seorang pejabat pemerintah telah ditempatkan di ruang isolasi setelah melakukan perjalanan ke China.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengatakan akan melakukan tindakan secara hukum militer bagi siapapun yang meninggalkan lokasi Karantina tanpa izin.
Lembaga pemerintah dan orang asing yang tinggal di Korea Utara juga diharapkan untuk mematuhinya "tanpa syarat", kata media Korea Utara.
Kemarin, Pyongyang mengumumkan bahwa Karantina telah diperpanjang hingga 30 hari - lebih dari dua kali yang direkomendasikan oleh bos kesehatan dunia.

BACA JUGA
Gaduh Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Fadli Zon Sebut Gara-gara Menteri Agama
Tahukah Anda, Ini 5 Manfaat Liburan untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Meningkatkan Kreativitas
Kabar Gembira Promo Indomaret Hanya 3 Hari Periode 14-16 Februari 2020 Belanja Hemat Beli 1 Gratis 1
Persib Punya Stok Melimpah, Robert Rene Alberts Coret 4 Pemain, Daftar Skuad Maung Bandung
Kim Jong Un pun hampir sepenuhnya menutup perbatasan dengan China, satu-satunya sekutu diplomatik utama mereka.
Penerbangan dikurangi dengan jalan dan rel kereta baik yang tertutup atau sangat dibatasi.
Sementara itu, pejabat tersebut diKarantina di bawah kebijakan mengisolasi siapa pun yang pernah ke China.
Bahkan, seorang pejabat lain dikatakan juga diasingkan ke sebuah peternakan Korea Utara setelah mencoba untuk menutupi perjalanannya ke negara asal wabah virus Corona, China.
Pejabat kedua yang diasingkan dilaporkan adalah anggota Badan Keamanan Nasional Korea Utara, menurut Mirror.
Korea Utara sangkal kasus virus Corona
Beberapa media Korea Selatan melaporkan kemungkinan adanya beberapa kasus virus Corona dan kematian akibat penyakit tersebut di Korea Utara.
Akan tetapi, Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization ( WHO ) yang berpusat di Pyongyang mengatakan kepada Voice of America bahwa mereka belum diberitahu tentang kasus yang dikonfirmasi.
Korea Utara tetap bersikeras bahwa tidak ada kasus virus Corona di wilayahnya, meskipun para ahli meragukannya karena negara tertutup itu hanya berjarak 880 mil dengan China.
"Pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada FAO bahwa tidak ada kasus virus Corona baru, tetapi kami curiga terhadap klaim tersebut," kata Bir Mandal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB kepada Korea Biomed, seperti dilaporkan oleh Mirror.
Harry Kazianis, Direktur Studi Korea di Pusat Kepentingan Nasional, mengatakan kepada Fox News bahwa tidak mungkin Korea Utara tidak terkena dampak oleh virus Corona.
"Mereka jelas berbohong karena mereka tidak ingin menunjukkan kelemahan atau bahwa ada ancaman terhadap rezim," kata Kazianis.
Korea Utara klaim siap hadapi virus Corona
Pekan lalu, Pejabat Kementerian Kesehatan Korea Utara Song In Bom mengatakan kepada media pemerintah bahwa tidak ada kasus virus Corona di negara itu, tetapi mereka akan siap jika wabah itu menyebar.
"Hanya karena tidak ada kasus virus Corona baru di negara kita, kita tidak boleh terlalu senang, tetapi memiliki kesadaran sipil dan bekerja sama untuk pencegahan," katanya, menurut Reuters.
Kee Park, seorang dosen di Harvard Medical School yang telah melakukan banyak perjalanan kemanusiaan ke negara miskin itu, mengatakan Korea Utara akan berjuang untuk mengelola wabah.
"Mungkin mereka dapat mendeteksi dan mengobati sejumlah kecil, tetapi wabah kemungkinan dapat dengan mudah membebani sistem kesehatan," kata Park kepada South China Morning Post .
Tetapi, menurutnya, pasokan medis dan peralatan vital akan sulit untuk diimpor karena kesulitan dalam pengadaan suku cadang.
Nagi Shafik, mantan manajer proyek untuk kantor Organisasi Kesehatan Dunia di Pyongyang, mengatakan pemerintah Korea Utara akan membutuhkan pasokan seperti masker, antivirus dan antibiotik.
"Saya kira ada lebih banyak barang yang dibutuhkan, terutama ketika menyangkut pembersihan dan sterilisasi," kata Shafik.
BACA JUGA
Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 15 Februari 2020, Libra Bekonflik di Kantor, Pisces Kelelahan
Bukan Zlatan Ibrahimovic, Romelu Lukaku Justru Kalah Efektif dari Penyerang AC Milan Ini
Klinik Aborsi Ilegal Beromzet Rp 5,5 M Digerebek, Layani 1.632 Pasien dan Buang Janin di Septic Tank
Karantina dan Observasi Kesehatan 285 WNI dari Wuhan Berakhir Hari Ini, 34 Orang Asal Kaltim-Kaltara
(kompas.com/Virdita Rizki Ratriani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Penyebaran, Korea Utara Eksekusi Pasien Virus Corona", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/15/065500865/cegah-penyebaran-korea-utara-eksekusi-pasien-virus-Corona?page=all#page2.