Autopsi Pemuda Gantung Diri
Hasil Autopsi Pemuda yang Ditemukan Gantung Diri akan Keluar Dua hingga Tiga Minggu Lagi
Waka Polsek Samarinda Seberang Iptu Sutrisno mengatakan kegiatan penggalian makam tersebut guna melakukan autopsi terhadap RA, yang ditemukan warga te
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hasil autopsi pemuda yang ditemukan gantung diri akan keluar dua hingga tiga minggu lagi.
Waka Polsek Samarinda Seberang Iptu Sutrisno mengatakan kegiatan penggalian makam tersebut guna melakukan autopsi terhadap RA, yang ditemukan warga tergantung.
"Alhamdulilah autopsi berjalan lancar kurang lebih selama 3 jam dan kalau untuk hasil nantinya dari pihak rumah sakit," pungkasnya.
Kemudian Dokter Forensik RSUD AWS Kristina Uli, Sp.F.M usai melakukan autopsi mengatakan dari autopsi tersebut pihaknya mengambil beberapa sampel, untuk dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.
BACA JUGA
BREAKING NEWS Anggota Satpol PP Tarakan Dianiaya Oknum Pengetap Saat Amankan SPBU
BREAKING NEWS Autopsi Jenazah Reza di Kukar, Pemuda yang Ditemukan Gantung Diri di Teras Rumah
BREAKING NEWS Desa Bukit Subur di Penajam Terendam Banjir, Ketinggian Air Sampai 100 Centimeter
BREAKING NEWS Autopsi Jenazah Ahmad Yusuf, Makam Dibongkar, Kasus Balita Ditemukan Tanpa Organ Tubuh
"Seperti kulit leher, diring leher bagian dalam, lambung, jantung serta tulang iga," ucapnya.
Sementara terkait hasil dari autopsi tersebut, pihaknya mengaku dua hingga tiga pekan mendatang, akan keluar.
"Ya, kemungkinan dua sampai tiga minggu sudah keluar hasilnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, RA ditemukan warga tergantung dengan leher terlilit seutas tali berwarna putih, pada Minggu (26/1/20 ) lalu sekitar pukul 08.23 Wita di salah satu rumah yang dikontraknya, di Jalan Kauman, Samarinda.
Menurut keterangan rekan wanita istri korban Mariana (28) pada Sabtu (25/1/20) lalu korban RA sempat menelepon istrinya yaitu Desy Ratna Sari (29) yang mengatakan jika RA hendak mendatangi istrinya.
Tetapi, istri korban tak mengiyakan dan meminta RA untuk tidak datang, tetapi RA tetap memaksa yang akhirnya datang ke kontrakan tersebut, hingga ditemukan tergantung saat pagi harinya.

BACA JUGA
BREAKING NEWS Malam Ini Borneo FC vs Sulut United di Stadion Segiri Samarinda, Tiketnya Gratis
Penggali Makam Yusuf Balita Hilang dari PAUD Samarinda, Terkejut Saat Dapat Perintah Pembongkaran
Banjir Meluap di Desa Bukit Subur Penajam Paser Utara, Sampah dari Limbah Kayu Menumpuk di Jembatan
REI Balikpapan Targetkab Bangun 260 Ribu Unit Rumah Subsidi, Namun Dana Hanya Cukup 97.700 Unit
Orangtua RA Tak Percaya Anaknya Gantung Diri
RA diduga gantung diri di teras rumah, orangtua korban curiga penyebab anaknya meninggal dunia.
Orangtua RA (28) yang ditemukan warga tergantung di teras kanopi di Jalan Kauman, Samarinda Minggu (26/1/2020) lalu, meyakini anak pertama dari tiga saudara tersebut tak gantung diri.
Sehingga, dari pihak keluarga RA meminta kepada pihak kepolisian untuk dilakukan autopsi terhadap jasad RA tersebut.
Dan pada Selasa (18/2/20) dilakukan pembongkaran makam RA di Pemakaman Muslimin Jalan Tepian Manggis Desa Bakungan Kecamatan Loa Janan Kutai Kartanegara, guna dilakukan autopsi.
"Kami mengizinkan untuk dilakukan autopsi untuk mencari kebenaran dan agar keadilan bisa ditegakkan.
Karena kami melihat ada kejanggalan di leher anak kami, itu bukan gantung diri, tetapi jeratan," ungkap Ajianur (49) ayah RA saat ditemui di pemakaman Selasa (18/2/20)
Lebih lanjut dikatakannya, memang terkait dengan kehidupan rumah tangga anaknya tersebut, ayah dari tiga anak ini mengaku tak mau terlalu ikut campur.
Tetapi, dirinya selalu memberikan nasehat dan masukkan terhadap anak laki-laki satunya tersebut.
"Saya tidak terlalu ikut campur, tetapi memang mereka sering cekcok karena masalah ekonomi," tandasnya.
Sementara ibu RA, Helviani (43) mengatakan sangat terpukul atas kematian sang anak, pasalnya korban merupakan anak satu-satunya lelaki dan menjadi tulang punggung keluarga.
"Pastinya saya sebagai ibunya, sangat kehilangan," ucapnya sambil menarik nafas panjang.
BACA JUGA
Autopsi Jasad Balita Ahmad Yusuf Hilang dari PAUD Samarinda, Pihak Keluarga Sendiri yang Meminta
Wabah Corona, Mahasiswi Asal Samarinda Kuliah di Wuhan China Merasa Deg Degan Melintasi Jalan Tol
Mahasiswa Samarinda Kelaparan di China Harga Tepung dan Telur Naik 10 Kali Lipat, Untung Ada Bantuan
Mahasiswa Samarinda di China Mayoritas Calon Dokter, Pemkot: Usai Lulus Langsung Kembali Mengabdi
Sementara, terkait dengan rumah tangga sang anak dirinya mengaku memang kerap terjadi pertengkaran, di antara keduanya.
"Ya, sering cekcok, karena masalah keuangan, masalah anak dan saat mau jalan. Hal-hal yang seperti ini saja, tidak ada yang lain," ujarnya kepada wartawan.
Dirinya juga mengaku kerap kali mendapatkan ancaman dari menantunya tersebut.
"Sering dia telepon dan WA selalu bilang kalau anaknya begini terus saya habisi anak keturunannya, itu terus yang dia bilang," pungkasnya. (Tribunkaltim.co/ Budi DP)