6 Bocah Yatim Piatu

Kedua Orang Tuanya Meninggal Dunia, 6 Bersaudara Yatim Piatu di Balikpapan Ini tak Ingin Diadopsi

Sepeninggalan kedua orang tuanya, keenam cucu Wa Ode Rusdiana dan Mustafa tak ingin diadopsi oleh orang lain

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ ZAINUL
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi beserta Isinya Ny Tina Turmudi menggendong Balita yatim piatu berusia 1 Bulan 7 Hari di rumah neneknya di RT 20, Kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sepeninggalan kedua orang tuanya, keenam cucu Wa Ode Rusdiana dan Mustafa tak ingin diadopsi oleh orang lain.

Hal tersebut disampaikan oleh Wa Ode ketika Ia ingin bersiap untuk makan siang.

Bahwa anak pertama dari mendiang Siti Haryanti dan Yahya Mardani yakni mengatakan hal yang cukup memilukan.

"Nek, jangan kasih kami ke orang lain ya, kami mau sama Nenek aja," ucap Wa Ode menyampaikan kata-kata dari cucu pertamanya, Rabu (26/2/20).

Ia mengatakan anak pertama dari mendiang Siti Haryanti dan Yahya Mardani hanya ingin tinggal bersama dengan Wa Ode dan Mustafa.

"Kalau nenek meninggal kami tinggal sama Nabil (Anak bungsu Wa Ode dan Mustafa) aja," tambah Wa Ode saat menyampaikan apa yang dikatakan sang cucu pertama.

Diketahui mendiang Siti Haryanti dan Yahya Mardani meninggalkan sebanyak 6 anak.

Anak pertama bernama Ali Mardani barusia 10 tahun dan kini telah menginjak bangku kelas 3 SD

Anak kedua bernama Alika Mardani yang berada di bangku kelas 1 SD dan kini telah berusia 8 tahun.

Anak ketiga bernama Alifa Alfira Mardani berusia 6 tahun.

Diuangkapkan oleh sang nenek yaitu Wa Ode, bahwa Alifa akan menempu Pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar pada tahun 2020 ini.

Anak keempat bernama Aldo Lilah Mardani kini berusia 4 tahun, dan anak kelima yakni Dira Naura Mardani berusia 2 tahun, serta anak terakhir yang bernama Syafayanti Bulan Mardani yang saat ini berusia 38 hari.

Wa Ode mengungkap bahwa keenam cucunya akan tetap tinggal bersama dirinya.

"Dari kecilnya mereka sudah hidup dengan saya, saya yang mengurus mereka mulai bayinya. Jadi saya sudah biasa ngurus jualan sambil ngurus cucu-cucu saya," pungkasnya.

Kondisi 6 bocah yatim piatu di Balikpapan 

Berita sebelumnya. Begini kondisi 6 bocah yatim piatu di Balikpapan pasca kedua orangtuanya meninggal dunia

Kisah enam orang bocah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur terbilang cukup pedih sekaligus mengharukan.

Ke enam bocah tersebut diantaranya ada yang baru berusia paling tua kurang lebih 11 tahun dan paling muda berusia 1 bulan 7 hari.

Tak bisa dipungkiri, bocah dengan usia seperti ini tentu saja masih sangat haus akan pemberian belaian tangan dan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Namun takdir justru berkata lain, kedua orangtua para bocah tersebut justru telah lebih dulu memenuhi panggilan Ilahi.

Ayah para bocah itu bernama Yahya Hardani (33) dan ibunya bernama Siti Hardiyanti Ode (26).

Keduanya meninggal dunia di hari yang sama dan hanya berselang beberapa jam saja pada Minggu (23/2/2020) siang lalu.

 Bocah Yatim Balita Kesayangan Ashraf Sinclair Ikut Tahlilan di Rumah BCL, Ustaz: Saya Enggak Kuat

 Tak Ada yang Berani Menolong, Gadis Yatim Piatu Ini Tewas Kehabisan Darah, Polisi Buru Kekasihnya

 Bank Mandiri Khitan 300 Anak di Pulau Kalimantan, Orangtua Anak Yatim Terharu Dibantu 

Tidak diketahui secara jelas apa penyakit yang diderita oleh kedua orangtua bocah malang itu, sehingga mengakibatkan keduanya merenggang nyawa.

Sementara itu, ke enam bocah yang kini menjadi yatim piatu itu saat ini rawat oleh nenek dan kakeknya yang tidak lain merupakan orangtau kandung dari almarhumah ibunda para bocah itu.

Saat disambangi wartawan Tribunkaltim.co di kediamannya yang terletak di RT 20, Kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan pada Selasa (25/2).

Keenam bocah tersebut tampak terlihat jelas wajahnya mereka yang masih terlihat sangat polos, seolah kebingungan lantaran melihat banyak orang yang datang silih berganti,

sambil membawa oleh-oleh dan memeluk bahkan mengendong mereka sambil menangis tersedu-sedu.

Tak satupun diantara enam bocah itu yang terlihat murung, begitupula dengan balita yang berusia 1 bulan 7 hari tampak tenang-tenang saja saat digendong oleh banyak orang.

Para bocah ini tinggal di rumah kakeknya yang berukuran kurang lebih 8 x 5 dan terhimpit ditengah bangunan rumah warga lainnya.

Sementara para bocah tersebut terlihat mengenakan pakaian sangat sederhana dan terus mempepeti kakek dan neneknya.

Wajah sering tampak kehilangan anak semata wayangnya tak bisa disembunyikan oleh Mustafa (53) dan Wa Ode Rusdiana (52), yang merupakan kakek nenek dari para bocah malang ini.

Air mata keduanya terus mengalir saat menceritakan kisah anak kesayangannya itu sebelum meninggal dunia.

Kondisi para cucunya menjadi hal yang paling menyedihkan bagi nenek dan kakek para bocah itu.

"Tidak sakit, dia kan belum lama melahirkan anaknya yang paling kecil ini yang baru berusia 1 bulan 7 hari ini.

Dari situ dia juga sering periksa di puskesmas katanya tensinya itu tidak stabil. Tapi pas hari Minggu kemarin itu dia mengeluh katanya pusing," kata Wa Ode Rusdiana, Ibu kandung almarhumah Siti Hardyanti.

Sementara itu, Mustafa ayah kandung almarhumah Siti Hardyanti juga menceritakan dirinya sempat berupaya melakukan pertolongan kepada putrinya,

dengan cara berlari menghubungi pihak puskesmas untuk melihat kondisi putrinya.

"Kemarin itu saya sempat lari-lari ke puskesmas itu minta mobil ambulan untuk mengantar putri saya ke rumah sakit.

Tapi dari sekian puskesmas malah tanya saya usianya berapa dan  marah-marah di sana.

Anak saya ini sudah sekarat jangan tanya usia lagi segera kita tolong bawa anak saya ke rumah sakit," jelasnya sambil menangis.

Tak banyak hal yang diceritakan oleh kakek dan nenek para bocah tersebut.

Mereka hanya terus menangis dan terus menangis sambil memeluk para cucunya itu.

Sementara warga yang berdatangan terlihat tak sedikit diantaranya memberikan dukungan moril

dan memberikan bantuan berupa sembako, uang santunan maupun pakaian dan pampers untuk kebutuhan para bocah tersebut.

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved