Tatap Bonus Demografi, Tanoto Foundation Kalimantan Timur Bekali SMP dan MTs di Paser dengan MIKIR

Para peserta mengamini bahwa unsur pembelajaran aktif MIKIR. Unsur pembelajaran aktif MIKiR ini meningkatkan daya serap siswa!.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/HO Tanoto Foundation
Selama tiga hari para guru dibekali kemampuan menerapkan pendekatan pembelajaran aktif MIKIR. Atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi. Pada mengalami, siswa difasilitasi untuk lebih banyak melakukan kegiatan dan mengamati. Seperti melakukan percobaan, pengamatan, dan berwawancara. 

TRIBUNKALTIM.CO, PASER - Pada 2030 hingga 2040, Indonesia akan menghadapi bonus demografi.

Penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.

Untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut, diperlukan penyiapan kemampuan para siswa.

Supaya mampu berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah, serta kreatif dan inovatif.

Kemampuan ini memberikan bekal pada siswa untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan arus globalisasi.

Hal itulah yang mendasari Tanoto Foundation melalui Program PINTAR.

Ini bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Paser Kalimantan Timur.

Mengadakan pelatihan praktik baik pembelajaran aktif dan budaya baca.

Menebar Fasilitator Praktik Baik 48 Sekolah di Paser dan Bontang, Menerapkan Mikir Nadiem Makarim

"Libatkan untuk tingkat SMP dan MTs di Kabupaten Paser,” kata Agus Prihantono Spesialis Pelatihan Guru dan Sekolah Tanoto Foundation untuk Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (26/2/2020) kepada Tribunkaltim.co melalui press rilis Tanoto Foundation.

Selama tiga hari para guru dibekali kemampuan menerapkan pendekatan pembelajaran aktif MIKIR.

Atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi.

Pada mengalami, siswa difasilitasi untuk lebih banyak melakukan kegiatan dan mengamati.

Fasilitator Daerah Mitra membimbing para peserta guru mengidentifikasi unsur pembelajaran aktif MIKiR
Fasilitator Daerah Mitra membimbing para peserta guru mengidentifikasi unsur pembelajaran aktif MIKiR (TribunKaltim.Co/HO Tanoto Foundation)

Seperti melakukan percobaan, pengamatan, dan berwawancara.

Kemudian pada interaksi, siswa melakukan proses pertukaran gagasan, berdiskusi.

Atau memberikan komentar pertanyaan, dan saling menjelaskan.

Program PINTAR Tanoto Foundation, Dosen dan Guru Kolaborasi Kembangkan Inovasi Pembelajaran

Sedangkan guru dapat sesekali mengajukan pertanyaan ketika mengamati.

Pada unsur pembelajaran komunikasi, dapat memotivasi siswa untuk berani dan lancar dalam menyampaikan gagasan.

Aktivitas di komunikasi biasanya siswa berpresentasi, mendemonstrasikan, menjelaskan, bercerita, dan mengemukakan pendapat.

Unsur pembelajaran terakhir dan yang paling penting adalah refleksi, yaitu memunculkan sikap untuk mau menerima kritik.

Agus Prihantoro membuka acara pelatihan praktik baik
Agus Prihantono Spesialis Pelatihan Guru dan Sekolah Tanoto Foundation untuk Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (26/2/2020)  (TribunKaltim.Co/HO Tanoto Foundation)

Dan memperbaiki gagasan dan hasil karya.

Biasanya guru menstimulasi dengan mempertanyakan dan meminta siswa untuk memberikan kesimpulan.

“Ini hal yang baru di Kabupaten Paser. Hal baru ini menarik perhatian para guru di Kabupaten Paser,” kata Kepala Kementerian Agama Kabupaten paser, Abdul Kholiq kepada 46 peserta pelatihan.

Para peserta mengamini bahwa unsur pembelajaran aktif MIKIR dapat mengembangkan kreativitas siswa, membuat kelas hidup dan siswa tidak mengantuk.

Tanoto Foundation Rangkul Balikpapan dan Kukar Pelatihan untuk Praktisi Pendidikan

Ada pemahaman dan potensi siswa juga bisa berkembang optimal.

“Unsur pembelajaran aktif MIKiR ini meningkatkan daya serap siswa dan mendorong kreativitas siswa sehingga anak lebih dinamis dan adaptif di kelas,” ungkap guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Tanah Grogot, Resmita Muktyana.

Pelatihan ini diharapkan meningkatkan kapasitas guru dalam menerapkan pembelajaran aktif yang berkualitas sehingga dapat mengembangkan potensi terbaik siswa.

Melalui pendidikan berkualitas, bila bonus demografi tiba, generasi muda Kabupaten Paser bisa mendapatkan kesetaraan peluang.

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved