Kini Ada di 44 Negara, Cara Sebenarnya Virus Corona Menyebar Terkuak, WHO: Jangan Ada Merasa Bebas
Jumlah negara yang mengonfirmasi adanya kasus virus corona sudah lebih dari 44 negara hingga Kamis (27/02/2020).
TRIBUNKALTIM.CO - Kini ada di 44 Negara, cara penyebaran Virus Corona terungkap, WHO: jangan ada Negara merasa aman
Jumlah Negara yang mengonfirmasi adanya kasus Virus Corona sudah lebih dari 44 Negara hingga Kamis (27/02/2020).
Secara global, jumlah kasus Virus Corona adalah sebanyak 82.455 kasus dengan jumlah 2.811 kematian.
Lantas bagaimana Virus Corona menyebar?
• Khawatir Virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China
• Sudah Koordinasi dengan Rumah Sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect Virus Corona
• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan Virus Corona dari Wuhan
• China Bangun Rumah Sakit untuk Pasien Virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya
Melansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Virus Corona diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang.
Adapun proses penyebaran antara orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain yakni dalam jarak sekitar 2 meter.
Penyebarannya sendiri melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk maupun bersin.
Tetesan tersebut bisa mendarat di mulut maupun hidung orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.
Saat seseorang menyentuh permukaan suatu benda yang terpapar, penularan Virus Corona Covid-19 ini mungkin saja terjadi.
Virus menyebar Yakni ketika seseorang menyentuh permukaan, atau benda yang sudah terpapar virus kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata mereka sendiri.
Akan tetapi, cara ini tidak dianggap sebagai cara utama untuk virus menyebar.
Orang-orang dianggap paling menular ketika mereka paling bergejala atau yang tengah sakit.
Namun beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum seseorang menunjukkan gejala.
Akan tetapi seseorang tanpa gejala ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.
• RESMI WHO Umumkan Status Darurat Internasional Virus Corona, Lampaui Wabah SARS di China 2002-2003
• BREAKING NEWS Polda Kaltim akan Rilis kasus Penyebar Hoax Corona di Balikpapan Siang Ini 31 Januari
Seberapa mudah virus menyebar dari orang ke orang dapat bervariasi.
Beberapa mungkin sangat menular, sementara yang lain tidak begitu.
Beberapa virus sangat menular layaknya campak namun beberapa tidak begitu.
Di Provinsi Hubei dan bagian lain China, virus penyebab Covid-19 tampaknya menyebar dengan mudah dan berkelanjutan.
Akan tetapi di Amerika Serikat dan beberapa tempat lain virus tampaknya hanya menyebar kepada mereka yang melakukan kontak dekat.
Terkait dengan Virus Corona ini masih banyak hal yang belum diketahui oleh para peneliti.
WHO, Jangan Ada Negara yang Beranggapan Akan Terbebas dari Ancaman Virus Corona
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, semua Negara di dunia harus bersiap menghadapi Virus Corona Covid-19.
Hal ini dikatakannya menyusul semakin meluasnya wabah Virus Corona di banyak Negara di dunia.
Data hingga Jumat (28/2/2020) pagi, menunjukkan, kasus Virus Corona secara global mencapai 83.265 dengan angka kematian mencapai 2.858 orang.
• Virus Corona Mewabah, Viral Pria Misterius Sumbangkan 500 Masker, Dikejar Polisi Lalu Diberi Hormat
• Korban Virus Corona Bertambah, 212 Orang di China Meninggal Dunia, Lebih dari 7.000 Orang Terinfeksi
Tedros mencontohkan kasus Virus Corona yang terjadi di Italia.
Di Italia, sebanyak 17 orang meninggal dunia dan menjadikannya sebagai wabah terburuk di Eropa.
Merespons perkembangan corona di Negaranya, Pemerintah Italia menyetok kebutuhan untuk medis, memerintahkan penutupan sekolah, dan membatalkan event-event besar, termasuk olahraga.
"Tidak ada Negara yang boleh beranggapan tidak akan mendapatkan kasus Virus Corona, itu akan menjadi kesalahan fatal," kata Tedros, di Jenewa, Kamis (27/2/2020), seperti dikutip dari Reuters.
Tedros mengungkapkan, Virus Corona memiliki potensi menjadi pandemi.
Kondisi beberapa Negara, seperti Iran, Italia, dan Korea Selatan disebut berada pada "titik yang menentukan".
Tingkat kematian Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS Anthony Fauci mengatakan, tingkat kematian akibat Virus Corona sekitar dua persen.
Sebagai perbandingan, influenza musiman memiliki tingkat fatalitas (kematian) kasus sekitar 0,1 persen.
"Jadi karena itu, kami memiliki potensi serius untuk kesakitan dan kematian," kata Fauci.
Ia mengungkapkan, ada kekhawatiran khusus atas suatu kasus di Jepang di mana seorang wanita dinyatakan positif terkena Virus Corona untuk kedua kalinya.
Sementara itu, Kepala Program Darurat WHO Dr. Mike Ryan mengatakan, saat ini tengah diadakan diskusi dengan penyelenggara terkait nasib Olimpiade 2020 yang dijadwalkan pada Juli mendatang.
Di Iran, dilakukan penutupan bioskop, acara budaya, dan konferensi selama satu minggu dan membatalkan shalat Jumat di beberapa kota.
Ryan memaparkan, wabah Virus Corona di Iran mungkin lebih buruk dari yang diketahui.
Alasannya, angka 26 korban meninggal dunia di Iran merupakan angka tertinggi di luar China.
Ia memprediksi, kemungkinan ada lebih banyak kasus dari 245 yang dilaporkan.
Beberapa kasus di antaranya kasus pejabat Negara di Iran yang positif terinfeksi corona, termasuk Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar.
• Viral Resahkan Samarinda, WNA Diduga Kena Virus Corona, RSUD Abdul Wahab Sjahranie Bilang Negatif
• Selain Corona Ditemukan 5 Virus Baru Pada kelelawar Pemakan Buah, Berpeluang Menyebar di Indonesia
• Virus Corona Jadi Isu Internasional, Begini Dampaknya Bagi Pariwisata di Berau Kalimantan Timur
• Inilah 3 Poin Instruksi Dinas Kesehatan kepada Seluruh Faskes di Bontang Kaltim Tangkal Virus Corona
(Kompas.com)