Fakta Baru Siswi SMP Bunuh Bocah: Detik-detik Korban Dibenamkan di Bak Terkuak, Ada Bekas Gigitan
Polisi terus melakukan pengembangan terkait kasus pembunuhan oleh remaja berinisial NF terhadap bocah perempuan berusia 5 tahun
TRIBUNKALTIM.CO - Ada luka robek bekas gigitan, terkuak fakta baru siswi SMP bunuh bocah di Sawah Besar, kejadian saat kepala dibenamkan di bak.
Tim Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat terus melakukan pengembangan terkait kasus pembunuhan oleh remaja berinisial NF terhadap bocah perempuan berusia 5 tahun berinisial APA di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Upaya pengembangan tersebut salah satunya dengan visum.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, visum dilakukan tak hanya kepada korban, tetapi juga pada pelaku NF.
• siswi SMP Bunuh Anak 5 Tahun Suka Mengurung Diri di Kamar, Ayah Korban: Suka Ngaji, Pakai Kerudung
• Tetangga Bongkar Keseharian siswi SMP yang Bunuh Bocah 5 Tahun, hingga Polisi Kaget dengar Pengakuan
• siswi SMP Ini Jadi Pembunuh Berencana Atas Bocah 6 Tahun, Pengakuan Kejahatannya Diunggah di Medsos
• Psikolog Tika Bisono Minta Polisi Jangan Pakai Psikiater untuk Tangani Kasus siswi SMP Bunuh Bocah
Dari hasil visum tersebut ditemukan fakta baru, yakni korban diduga sempat melakukan perlawanan kepada pelaku sebelum akhirnya tewas mengenaskan.
“Itu ditandai dengan bekas luka robek yang ada pada tangan kanan pelaku NF. Diduga luka itu bekas gigitan korban saat ditenggelamkan pelaku di bak mandi,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto dalam konferensi persnya di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Selain itu, kata Heru, pihaknya juga telah memeriksa sebanyak tiga saksi untuk mengusut kasus pembunuhan tersebut. Ketiga saksi itu antara lain ayah dan ibu kandung pelaku. Tak terkecuali ibu tiri pelaku juga dimintai keterangannya.
Dari keterangan ketiganya, Heru menuturkan, polisi fokus mendalami keseharian pelaku dan korban yang diketahui hidup berdampingan sebagai tetangga.
“Selain itu, untuk memastikan motif pelaku melakukan pembunuhan, polisi juga mencari ada tidaknya pelaku lain dalam kasus pembunuhan ini,” ujar Heru.
Lebih lanjut, Heru menuturkan, pihaknya telah melakukan gelar perkara terkait kasus ini. Dalam proses gelar perkara, polisi menyertakan sejumlah barang bukti yang diambil dari lokasi kejadian saat melakukan olah TKP.
• siswi SMP yang Benamkan Tubuh Bocah 6 Tahun di Bak Mandi Pernah Dua Kali Menang Kejuaraan Tenis Meja
• 7 Catatan siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Salah Satunya Ada Pesan Kebencian pada Sang Ayah
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan untuk menjerat pelaku, pihak kepolisian akan menggunakan Undang-Undang KUHP yang berlaku. Pihaknya telah menyurati Tim Balai Pemasyarakatan atau Bappas terkait kasus ini.
Namun karena pelaku masih di bawah umur, Heru menambahkan, pihaknya bakal menerapkan empat azas hukum penanganan anak yang melakukan tindak pidana.
Keempat asas tersebut antara lain asas praduga tidak bersalah, asas anak yang menjadi korban, asas korban harus ada pendampingan orang tua kandung atau asuh dan asas penahanan anak di bawah umur.
Ayah Korban Ungkap Permintaan Ibu Kandung Pelaku saat Bertemu di Polres
Masih terlihat syok pasca kematian sang putri, APA (6), ayah korban, Kartono mengurai ceritanya.
Kepada pewarta, Kartono bercerita soal keseharian putrinya yang sering bermain di rumah pelaku, NF (15).
Diakui Kartono, keluarganya dengan keluarga pelaku sudah akrab seperti saudara.
Bahkan menurut Kartono, putrinya sudah dianggap seperti anak sendiri oleh ibu tiri pelaku.
• Fakta Baru siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Polisi Ungkap Hobinya Nonton Chucky dan Slender Man
• Tangis Histeris Ibu dari Anak 6 Tahun Korban Pembunuhan Sadis siswi SMP: Anakku Belum Minum Obat
Diwartakan sebelumnya, kasus pembunuhan yang dilakukan siswi SMP terhadap bocah 6 tahun menggegerkan publik.
Peristiwa keji tersebut terjadi di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, cara yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban terbilang sadis.
Pelaku, NF tega menenggelambakan korban di bak mandi hingga tewas.
Pelaku pun langsung mengikat korban berinisial APA dan menyembunyikannya di dalam lemari pakaian di kamarnya.
Kasus pembunuhan oleh siswi SMP ini pun kini tengah diproses pihak kepolisian Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Tampak syok, ayah korban pun mengurai ceritanya soal sosok pelaku selama ini.
Dilansir dari tayangan Kompas TV, Senin (9/3/2020), Kartono mengungkap bahwa anaknya memang setiap hari bermain di rumah pelaku.
Dalam keseharian, Kartono tidak melihat ada gelagat aneh dari pelaku.
"Bermain sering, tiap hari main di situ, kesehariannya juga biasa aja sih. Jadi kita enggak pernah terlintas pikiran jelek," kata Kartono dilansir TribunnewsBogor.com.
Ketika bermain bersama, Kartono pun tak curiga dengan sosok pelaku.
Bahkan diakui Kartono, keluarganya dengan keluarga pelaku sudah dekat, seperti saudara.
"Memang benar-benar seperti saudara sih. Soalnya dari ibu pelaku aja tuh baik sama anak saya, seperti anak sendiri," ungkap Kartono.

Karenanya ketika tahu putrinya dibunuh oleh NF, Kartono tampak terkejut.
Pasca kejadian sadis tersebut, Kartono mengaku sudah bertemu dengan orangtua kandung pelaku.
Selama ini, pelaku diketahui tinggal dengan ayah kandung dan ibu tirinya.
Diakui Kartono, ia sudah bertemu dengan ibu kandung pelaku saat di Polres.
"Kalau Bapak kandungnya saya belum ketemu, kalau ibu kandungnya saya bertemu di Polres," imbuh Kartono.
Saat bertemu di Polres, Kartono pun mengurai ucapan dari ibu kandung pelaku.
Ibu kandung pelaku mengurai permintaan kepada keluarga korban, yakni permintaan maaf.
"Yang diungkapkan ibu pelaku itu ya minta maaf," ucap Kartono.
Mendengar permintaa tersebut, Kartono pun memberikan respon bijak.
Diakui Kartono, ia sudah memaafkan perbuatan pelaku.
Namun untuk kasus pembunuhan yang dialami putrinya, Kartono ingin agar proses hukum tetap berjalan.
"Untuk permintaan maaf, kita maafin dari ibu pelaku itu. Tapi kalau masalah pelaku, saya minta tetap ada hukumannya, diproses," ungkap Kartono dengan wajah serius.
Inilah kronologi siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, cara yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban terbilang sadis.
Pelaku pun langsung mengikat korban berinisial APA dan menyembunyikannya di dalam lemari pakaian di kamarnya.
"Awalnya mau dibuang, tapi karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari," ujarnya usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (6/3/2020) dikutip dari Tribun Jakarta.
Peristiwa pembunuhan ini sendiri terjadi pada Kamis (6/3/2020) sore sekira pukul 17.00 WIB.
"Besok paginya tersangka ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung. Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam," kata Heru.
Namun, bukannya sampai di sekolah, NF ditengah jalan malah menuju Polsek Metro Tamansari untuk menyerahkan diri.
Dihadapan pihak kepolisian, pelaku mengaku telah membunuh temannya itu yang masih berusia 6 tahun.
"Ditengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian preman yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Heru menyebut, pelaku terinspirasi adegan di film pembunuhan yang sempat ditontonnya.
"Tersangka melakukan dengan kesadaran dan dia terinspirasi kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia terinspirasi oleh film," ucapnya.
Meski demikian, Heru mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan soal motif pelaku melakukan tindakan kejinya ini.
"Masih kita dalami, dari pengakuan dia pernah nonton setahun lalu. Tapi ini masih kita dalami karena ini unik," ucapnya.
deret curhatan pelaku NF, siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahunm, gambarakan wanita menangis dan terikat (kolase Kompas TV)
Pelaku Tiba-tiba Datang ke Kantor Polisi Buat Pengakuan
Jajaran kepolisian sektor Taman Sari dibuat kaget dengan kedatangan seorang remaja wanita berusia 15 tahun.
Pasalnya, remaja berinisial NF itu mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Di hadapan polisi, ia mengaku telah membunuh temannya berinisial APA yang masih berusia 6 tahun.
Adapun peristiwa pembunuhan ini dilakukan di rumah tersangka yang berada di Kelurahan Karang Anyar, Taman Sari, Jakarta Pusat.
"Awalnya dia mau berangkat ke sekolah pakai seragam, tapi di tengah jalan dia berganti pakaian dan melaporkan diri bahwa telah melakukan pembunuhan," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, Jumat (6/3/2020).
Pihak kepolisian sektor Taman Sari pun langsung berkoordinasi dengan Polsek Sawah Besar untuk melakukan pengecek ke lokasi.
Benar saja, saat dilakukan pemeriksaan, polisi menemukan korban dalam kondisi terikat terbujur kaku di dalam lemari pakaian tersangka.
"Setelah kami melakukan pengecekan, pak Kapolsek (Sawah Besar) dan benar di dalam lemari itu ada sosok mayat," ujarnya.
status diduga ditulis siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun (Instagram)
Bunuh Bocah 6 Tahun, siswi SMP Terinspirasi dari Film Slender Man dan Chucky
Dalam pengakuannya kepada polisi, pelaku mengaku pembunuhannya ini terinspirasi dari adegan-adegan yang ada di film Chucky dan Slender Man.
Tak hanya itu, ketika ditanya, pelaku mengaku puas sudah membunuh bocah 6 tahun yang merupakan tetangganya sendiri.
"Ditanyakan oleh penyidik, 'bagaimana perasaannya setelah kejadian ini', satu yang paling gampang dan dikatakan (Saya puas)," kata Kombes Pol Yusri Yunus di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," tambah Yusri.
Tokoh Chucky dan Slender Man ini pun banyak digambar oleh pelaku siswi SMP ini dalam buku hariannya.
Yusri juga menduga NF melakukan pembunuhan tersebut karena terinspirasi hobi dari film horor dan kekerasan yang ia tonton.
"Cuma satu yang ingin saya sampaikan di sini, bahwa pengakuan si pelaku ini suka menonton film horor," kata Yusri Yunus, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
"Bahkan ada film Chucky, itu hobinya. Salah satu tokoh favoritnya, ( Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," tambah Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, pada kesempatan yang sama.
Tak hanya itu, NF siswi SMP ini pun banyak menuliskan curhatannya lewat buku harian yang disita polisi ada 13 lembar.
• Setelah Bunuh Bocah 5 Tahun, siswi SMP Ini Mengaku Puas dan Tak Menyesal, Polisi tak Tinggal Diam
• Tangis Histeris Ibu dari Anak 6 Tahun Korban Pembunuhan Sadis siswi SMP: Anakku Belum Minum Obat
• Polisi Kaget Didatangi siswi SMP Ngaku Bunuh Teman dan Mayatnya di Lemari, Dicek Sekalinya Benar Ada
• Polisi Temukan Buku Curhat siswi SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar, Ada Gambar & Kalimat Mengerikan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Baru Pembunuhan Bocah di Sawah Besar, Korban Sempat Melawan Sebelum Tewas dan Tribunnewsbogor.com dengan judul Anaknya Dibunuh siswi SMP, Ayah Korban Ungkap Permintaan Ibu Kandung Pelaku saat Bertemu di Polres