Ibu Kota Negara
Rekam Jejak Ahok BTP, Komisaris Utama Pertamina yang Kini Calon Kuat Bos Ibu Kota Negara di Kaltim
Inilah rekam jejak Ahok BTP, Komisaris Utama Pertamina yang kini calon kuat bos Ibu Kota Negara ( IKN ) di Kalimantan Timur ( Kaltim ).
TRIBUNKALTIM.CO -- Inilah rekam jejak Ahok BTP, Komisaris Utama Pertamina yang kini calon kuat bos Ibu Kota Negara ( IKN ) di Kalimantan Timur ( Kaltim ).
Dalam minggu ini, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) akan mengumumkan siapa bos atau pemimpin Ibu Kota Negara di Kaltim.
Sudah ada empat nama yang dikantongi Jokowi terkait calon kandidat pemimpin Ibu Kota Negara di Kaltim, salah satunya adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP.
Berbeda dengan daerah lain, Ibu Kota Negara yang baru di Kaltim akan dikelola khusus oleh sebuah Badan Otorita.
Pemimpin Badan Otorita ditunjuk dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Jokowi.
Selain Ahok BTP, tiga calon pemimpin Ibu Kota Negara lainnya yakni Menristek Bambang Brodjonegoro, Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
• Kelemahan Ahok Jika Jadi Pimpinan Ibu Kota Baru Diungkap Mantan Kepala Bappenas
• Azwar Anas, Kandidat CEO Ibu Kota Baru Saingan Ahok Bukan Orang Sembarangan, Punya Segudang Prestasi
• Jadi Kandidat Bos Ibu Kota Negara Baru, Sandiaga Uno Minta Rekam Jejak Ahok di Pertamina Disorot
• Polemik Ahok Soal Kepala Ibu Kota Negara Baru, dari Singgung Pertamina hingga Dukungan Cak Imin
Dilihat dari rekam jejaknya, Ahok BTP sendiri jadi kandidat pemimpin Ibu Kota Negara yang paling jadi perhatian publik.
Ahok punya jam terbang tinggi sebagai kepala daerah.
Pria asal Belitung ini pernah memimpin Ibu Kota Jakarta, menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi Presiden tahun 2014.
Sebagai gubernur pengganti, Ahok BTP didampingi oleh wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
Yang terkenal dari Ahok selama memimpin DKI yakni sikapnya yang dianggap banyak orang sangat galak dan bicara ceplas-ceplos.
Beberapa program kerjanya di Jakarta antara lain pembangunan Simpang Susun Semanggi, pembentukan pasukan oranye, dan membangun banyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Beberapa program kerja Ahok BTP juga sempat menuai penolakan keras bahkan berujung ricuh seperti sterilisasi kawasan Monas dari pedagangan asongan, dan menggusur lokalisasi Kalijodo.
Lalu normalisasi Kali Ciliwung dengan menggusur pemukiman di bantaran sungai, dan pernah melarang sepeda motor melintas di Jalan Thamrin.

Berstatus petahana, Ahok BTP maju dalam Pilgub DKI Jakarta di tahun 2017 dengan diusung PDIP.