Pilkada Balikpapan
Rawan Mobilisasi Massa dalam Pilkada 2020, Daerah Perbatasan jadi Fokus Bawaslu Balikpapan
Badan Pengawasan Pemilu Kota Balikpapan ( Bawaslu Balikpapan ) mengatakan daerah perbatasan rawan akan kecurangan!
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Badan Pengawasan Pemilu Kota Balikpapan ( Bawaslu Balikpapan ) mengatakan daerah perbatasan rawan akan kecurangan.
Kecurangan yang dimaksud bisa saja daerah tersebut menjadi mobilisasi pemilih lintas wilayah daerah.
Untuk itu, Komisioner Bawaslu Balikpapan Ahmadi Aziz mengatakan, daerah rawan akan menjadi salah satu fokus Bawaslu untuk antisipasi kerawanan.
"Memang betul rawan, karena bisa saja menjadi mobilisasi masa. Dan yang paling besar kemungkinan adalah warga Penajam Paser Utara yang ke Balikpapan," ujar Ahmadi Aziz.
Hal itu disebut Ahmadi, sebab Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun ini tidak melaksanakan Pilkada 2020.
BACA JUGA:
• Pengusaha Muda Balikpapan Jadi Kekasih Baru Zaskia Gotik, Pernah Ikut Kontestasi Pilkada Balikpapan
• Hasil Survei Master Data Indonesia, Rahmad Masud di Pilkada Balikpapan, Elektabilitas Masih Tinggi
• Usai Musda Golkar Kaltim, Rahmad Masud Dapat Rekomendasi DPP, Maju Pilkada Balikpapan 2020
Sehingga dapat dimungkinkan bisa saja terjadi mobilisasi masa warga Penajam Paser Utara datang menjadi warga Balikpapan.
"Ini yang memang harus kita antisipasi. Apakah betul data tersebut orang Balikpapan atau bukan, fokus dan langkah awalnya disitu di pemutakhiran data," jelasnya.
Maka itu, Bawaslu Balikpapan bersama KPU Balikpapan dalam hal ini akan melakukan pengawasan di daerah perbatasan, dengan langkah awal akan dilakukan pemutakhiran.
" Jadi sembari melihat jalannya tahapan, pada saat pemungutan suara apakah banyak yang eksodus datang atau seperti apa nanti," katanya.
• Perjuangan Sholehuddin Siregar Maju Jalur Perseorangan di Pilkada Balikpapan, Pernah Ditolak di RT
Selain itu, langkah lain yang dilakukan Bawaslu Samarinda ialah termasuk meminta data penduduk ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Termasuk khususnya data yang berpindah ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sebab, informasinya, saat Ibu Kota Negara akan berpindah ke Kalimantan Timur, penduduk Kota Balikpapan semakin meningkat.
"Jadi kita akan melihat itu darimana. Yang paling kita waspadai sebetulnya daerah yang tidak melaksanakan Pilkada," sebutnya.
(Tribunkaltim.co)