Virus Corona
Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Corona, Ternyata Banyak di Pasar dan Harganya Murah
Peneliti menemukan makanan baru yang disebut bisa menangkal penyebaran virus Corona atau covid-19, ternyata banyak di pasar dan harganya murah
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan jahe, peneliti temukan obat baru penangkal Corona, ternyata banyak di pasar dan harganya murah.
Bukan jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar.
Peneliti menemukan makanan baru yang disebut bisa menangkal penyebaran virus corona atau covid-19.
Jika sebelumnya, jahe disebut bisa mencegah, kali ini ubi ungu disebut ampuh.
• Pria di China Meninggal Dunia Setelah Terinfeksi Hantavirus, Simak Perbedaannya dengan Virus Corona
• Jokowi Bocorkan 4 Provinsi Bakal Terima Dampak Buruk Virus Corona, Bukan Jakarta, 2 di Kalimantan
• Corona Belum Tuntas, Muncul Lagi Hantavirus dan Sudah Makan Korban, Kenali Gejala & Cara Penyebaran
• India Lockdown Total Selama 21 Hari, Kasus Virus Corona Muncul di Kota-kota Kecil
Kabar mengenai jahe dapat menjadi obat pencegah covid - 19 membuat harganya melonjak tinggi.
Diantaranya harga jahe di Pasar Baru Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Sebelum pemberitaan mengenai penyebaran COVID - 19 harga jahe memang naik.
Tetapi hanya menyentuh harga Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram.
Namun belakangan, ternyata ubi ungu juga bisa menangkal wabah virus corona atau covid-19.
Konsumsi ubi ungu sebagai asupan meningkatkan imunitas dalam menghadapi wabah covid 19.
Hal itu dikatakan Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian (Kementan), Yuliantoro Baliadi.
Dia mengajak masyarakat untuk mulai konsumsi ubi ungu tersebut.
Menurut Yuliantoro, ubi ungu sangat bagus dikonsumsi karena mengandung antosianin pemecahan senyawa beracun yang dapat menambah kekebalan dan kebugaran tubuh.
• Vaksin virus Corona Sudah Diujicoba, Ini Yang Terjadi Pada Ratusan Tubuh Relawan, Suhu Tubuh Berubah
• Awas Bila Tiba-tiba Tak Bisa Cium Bau, Gejala Baru Corona Ditemukan, Penderita Tidak Batuk dan Demam
"Kunci utama dalam memberikan perlindungan daya tahan tubuh terhadap virus adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung antosianin. Salah satunya lewat ubi ungu," ujar Yuliantoro, Sabtu (21/3).
Sejak 2014, kata Yuliantoro, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balitkabi telah melepas ubi ungu unggulan dengan nama varietas Antin 3.
Varietas tersebut memiliki kadar antosianin tinggi yaitu 150,7 mg atau 100 g (bb).
"Ubi ungu varietas Antin 3 adalah varietas unggulan yang mengandung kadar antosianinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari varietas yang berasal dari Jepang yaitu varietas Ayamurasaki," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) Kementan, Haris Syahbuddin menjelaskan bahwa ubi ungu adalah panganan fungsional yang kelebihannya sangat bermanfaat untuk kesehatan.
"Berdasarkan deskripsinya, selain ubi ini memiliki kadar antosianinya tinggi, juga memiliki potensi hasil yang tinggi yaitu 30,6 t/ha dan umur panennya 4 - 4,5 bulan.
• Bukan Lagi Ditunda, Ujian Nasional SD, SMP, SMA, Madrasah 2020 Ditiadakan, Ini 2 Opsi Penggantinya
• Puncak Penyebaran virus Corona di Indonesia Diprediksi Terjadi Pertengahan April, Kapan Berakhir?
Varietas ini jiga agak tahan penyakit kudis, tahan hama boleng, toleran kekeringan dan cocok ditanam pada lahan tegalan atau sawah sesudah tanaman padi," katanya.
Sebagai informasi, virus corona adalah jenis virus mematikan karena mampu menular secara cepat dari manusia ke manusia lainya.
Virus ini menular melalui batuk atau bersin orang yang terpapar.
Sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat yang biasa mengobati penyakit ini.
Namun demikian, banyak juga yang telah pulih karena sistem kekebalan tubuhnya dapat melawan virus corona.
"Virus corona adalah virus yang menguji daya tahan tubuh, jadi untuk meningkatkan daya tahan tubuh di saat merebaknya virus corona harus mengkonsumsi makanan yang mengandung antosianin," tutupnya.
Kabar Baik di Tengah virus Corona: 103.000 Orang di Seluruh Dunia Sembuh
Di tengah duka dan kepedihan karena wabah virus Corona yang saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia, terselip sebuah kabar baik.
Berdasarkan laporan yang disajikan Universitas John Hopkins, lebih dari 103.000 orang, tepatnya 103.396, dinyatakan sembuh.
Selain itu, terdapat sejumlah kabar lain.
Seperti misalnya Korea Selatan yang grafik pasien sembuh karena virus Corona meningkat pesat.
Atau fakta bahwa Italia, negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia, selama dua hari beruntun melaporkan penurunan data korban meninggal.
1. China laporkan lebih dari 70.000 pemulihan
Lebih dari 70.000 orang di China berhasil sembuh, di mana hampir 59.000 orang terjadi di Hubei, provinsi yang paling terdampak wabah.
Beijing mengklaim mereka bisa menghentikan penyebaran. Indikatornya adalah satu kasus domestik yang diumumkan pada Minggu (22/3/2020).
Klaim tersebut terjadi setelah Negeri "Panda" melontarkan serangkaian kebijakan ketat.
Salah satunya adalah lockdown Wuhan, kota tempat di mana wabah terdeteksi.
Meski begitu, China melaporkan adanya kasus impor.
Pada Minggu, mereka melaporkan 46 kasus, dengan 13 di antaranya terjadi di ibu kota Beijing.
Karena itu guna mencegah gelombang kedua, pemerintah setempat mengalihkan penerbangan ke 12 bandara, dan menerapkan pemeriksaan kesehatan bagi pendatang.
2. Sepertiga penderita di Korea Selatan sembuh
Negeri "Ginseng", yang menjadi klaster terbesar Asia (9.037 kasus), mengumumkan sepertiga pasien, atau 3.507, dinyatakan sembuh.
Kemudian pada Selasa (24/4/2020), Seoul hanya melaporkan 76 kasus harian, 14 hari beruntun mereka mengumumkan di bawah 100 infeksi.
Merujuk data dari Statista, Korea Selatan melakukan tes terhadap lebih dari 316.000 orang pada Minggu, di mana langkah itu jadi titik penting mitigasi.
Yoon Tae-ho, direktur jenderal kesehatan Korsel menyatakan, pihaknya tidak menurunkan kewaspadaan meski angkanya terus menurun.
"Masih terdapat naik turun meski tren-nya berkurang. Prioritas kami adalah mencegah infeksi sporadis dan kasus berulang," tegas Yoon. Sejak Minggu, Seoul memberlakukan kebijakan social distancing selama 15 hari.
Melarang kegiatan agama, olahraga, dan hiburan.
Mayoritas kasus virus Corona yang ditemukan di Negeri "Ginseng" berasal dari kelompok keagamaan bernama Gereja Shincheonji.
3. Korban sembuh Italia melebihi angka kematian
Hingga saat ini, Italia sudah melaporkan 6.077, dan menjadi negara dengan korban meninggal tertinggi karena Covid-19 di dunia.
Meski begitu seperti diberitakan Newsweek, Roma patut berbangga.
Sebab saat ini, mereka sudah menyatakan 7.432 korban sudah pulih.
Selain itu dalam dua hari berturut-turut, Roma mengumumkan penurunan dalam laporan kematian harian sejak Minggu pekan lalu.
Begitu wabah tersebut menjangkiti pada Februari, Negeri "Pizza" menerapkan lockdown, dan dimulai dari kawasan utara yang notabene wilayah paling parah.
Di Vo, sebuah kota kecil di bagian Venezia, tes yang digelar berulang-ulang terhadap warganya membuat mereka tak lagi mencatatkan kasus infeksi.
IKUTI >> Update virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangkal Virus Corona Dengan Mengkonsumsi Ubi Ungu dan di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik di Tengah virus Corona: 103.000 Orang di Seluruh Dunia Sembuh"