Virus Corona
Mirip Perang, Ngerinya Situasi Saat Petugas Medis Kewalahan Tangani Corona, yang Layak Hidup Dipilih
Benar-benar terjadi, siapa yang layak ditolong dan dinilai layak hidup terpaksa harus dipilih gara-gara petugas medis kewalahan tangani Corona.
Daerah tersebut paling terpukul, karena wabah virus Corona di Italia.
• Kabar Gembira, Ilmuwan China Akhirnya Ungkap Kapan virus Corona Bisa Lenyap Tak Bersisa dan Caranya
• Detik-detik Keluarga Buka Plastik Jenazah Pasien PDP virus Corona, Reaksi Jubir covid-19 Pasrah
Bunyi dokumen tersebut mengatakan, "Kriteria untuk akses ke terapi, intensif dalam kasus darurat harus mencakup usia di bawah 80 tahun, atau skor pada Indeks komorbidits Charlson (merujuk pada kondisi medis lain yang dimiliki pasien) kurang dari 5."
Dokter mengatakan pedoman tersebut menggemakan respon perang berpacu dengan waktu.
Sementara pejabat, dipaksa untuk memprioritaskan yang paling cocok untuk menerima perawatan.
Mereka menambahkan, "Siapa yang hidup dan mati, ditentukan berdasarkan usia dan kondisi kesehatan, beginilah keadaan dalam perang."
Para penulis dokumen, dan para profesional medis dipaksa membuat penilaian moral dalam upaya merawat pasien sebanyak mungkin.
Kriteria tersebut belum diimplementasikan, dan masih membutuhkan persetujuan dari komunitas ilmiah.
Kemudian, pedoman tersebut akan dikirim ke setiap rumah sakit.
Pasien yang tidak kedalam kriteria perawatan, tetap mendapatkan bantuan medis, tetapi tidak perawatan intensif."
Dokumen itu menambahkan, "Kriteria tersebut menetapkan pedoman jika situasinya menjadi luar biasa, untuk membuat pilihan terapi pada kasus individu, tergantung ketersediaan sumber daya, yang memaksa rumah sakit fokus pada kasus tertentu."
• Kondisi Terkini Menhub, 10 Hari Lebih Dirawat Karena virus Corona, Begini Laporan Rumah Sakit
• Jokowi Bocorkan 4 Provinsi Bakal Terima Dampak Buruk virus Corona, Bukan Jakarta, 2 di Kalimantan
Sementara itu, petugas medis lainnya memperingatkan, banyaknya kasus yang membutuhkan dukungan perawatan intensif.