Virus Corona
Mengejutkan, 14 Persen Pasien yang Dinyatakan Sembuh Ternyata Masih Positif Corona, Para Ahli Resah
Dokter di Wuhan mengungkapkan, hingga 14 persen dari pasien coronavirus yang pulih di China setelah dites lagi ternyata masih positif covid-19
• Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat
• virus Corona di Italia, Perawat Bunuh Diri hingga Gambaran Situasi Lebih Parah dari Perang Dunia II
Pejabat Guangdong juga menyarankan orang-orang yang berhubungan dekat dengan pasien yang sudah pulih tidak terinfeksi oleh mereka.
Para ahli medis telah mengajukan pertanyaan tentang apakah tes asam nukleat dapat diandalkan dalam mendeteksi jejak virus pada beberapa pasien yang pulih.
"Mungkin saja pasien yang pulih ini dinyatakan negatif sebelumnya karena hasil yang salah," tambah Wang.
"Keakuratan uji asam nukleat adalah 30 hingga 50 persen," tambah Wang.
Dokter kepala mengatakan sangat penting untuk memonitor pasien yang pulih dan menempatkan mereka di bawah karantina dua minggu setelah pulang.
"Ukuran sampel kami untuk penelitian ini relatif kecil," kata direktur rumah sakit.
"Kami berencana untuk melakukan penelitian skala besar di antara komunitas lokal di Wuhan," jelasnya.
• Terlepas dari Hoaks Bayi Baru Lahir Bisa Bicara & Beber Obat Corona, Inilah Manfaat Telur Bagi Tubuh
• Sepele Tapi Penting untuk Tangkal Corona, Sebaiknya Jangan Diam Dalam Rumah di Jam Ini, Berjemurlah
Laporan lain menunjukkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi Coronavirus yang tidak menunjukkan gejala atau menunda gejala dapat mencapai sepertiga dari mereka yang dites positif untuk penyakit ini.
Menurut laporan yang disiarkan South China Morning Post, data rahasia pemerintah Tiongkok , skala sebenarnya dan jumlah tersembunyi dari 'silent carrier' ini bisa lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Dikatakan pada akhir Februari, lebih dari 43.000 orang telah dites positif untuk virus Corona di China tanpa menunjukkan gejala dan dikarantina tetapi tidak dihitung dalam angka resmi, yang mencapai 80.000 pada saat itu.
Penemuan ini memiliki konsekuensi besar bagi strategi yang digunakan oleh negara-negara untuk mengendalikan virus.