Virus Corona
Telegram Terbaru Idham Azis Soal Virus Corona, Polisi Dilarang Begini Saat Ramadhan dan Idul Fitri
Telegram terbaru Kapolri Idham Azis soal Virus Corona, polisi dilarang begini saat Ramadhan dan Idul Fitri
TRIBUNKALTIM.CO - Telegram terbaru Kapolri Idham Azis soal Virus Corona, polisi dilarang begini saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Kapolri Idham Azis kembali menerbitkan Telegram untuk polisi di seluruh Indonesia.
Isi Telegram tersebut masih berkaitan dengan penanganan wabah Virus Corona atau covid-19.
Telegram ini berlaku saat Ramadhan hingga saat Idul Fitri nanti.
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis melarang polisi, pegawai negeri sipil di lingkungan Polri, beserta keluarga untuk mudik di Hari Raya Idul Fitri tahun 2020 imbas wabah covid-19.
Hal itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/1083/IV/KEP./2020 tertanggal 3 April 2020.
• Jokowi Beri Instruksi Khusus Selama Virus Corona, Kapolri Idham Azis Perintahkan Ini ke Anak Buahnya
• 300 Calon Perwira Polisi Anak Buah Idham Azis Terpapar Virus Corona, Mabes Polri Ambil Langkah Ini
Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono melalui siaran langsung pada laman Facebook Divisi Humas Polri, Jumat (3/4/2020).
“TR Kapolri yang dikeluarkan pada hari ini berkaitan dengan untuk tidak melakukan berpergian ke luar daerah atau mudik bagi anggota kepolisian dan PNS Polri,” ujar Argo Yuwono.
Selain soal mudik, melalui Telegram tersebut, Kapolri meminta anggota serta PNS Polri menjaga jarak ketika berkomunikasi.
Argo Yuwono menuturkan, personel Polri juga diminta membantu masyarakat yang membutuhkan di tengah pandemi covid-19.
“Yang ketiga adalah membantu meringankan beban masyarakat yang lebih dibutuhkan di sektar tempat tinggalnya,” ujarnya.
Lalu, para personel Polri beserta keluarganya juga diminta menerapkan pola hidup bersih.
Adapun total terdapat 1.790 pasien positif covid-19 di Indonesia per Kamis (2/4/2020).
Pemerintah mencatat terdapat penambahan pasien positif covid-19 sebanyak 113 orang dalam kurun waktu 24 jam terakhir sejak pukul 12.00 WIB, Rabu (1/4/2020).
• Bukan Prabowo dan Tito Karnavian, Jokowi Tunjuk Institusi Idham Azis Tertibkan PSBB di Masyarakat
Dari data tersebut, sebanyak 112 pasien dinyatakan sembuh, sementara terdapat 170 pasien yang meninggal.
300 polisi Terpapar Virus Corona?
Sebanyak 300 dari 1.550 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan terpapar Virus Corona.
Hal itu diketahui setelah para siswa tersebut menjalani rapid test.
• Virus Corona Bawa Kabar Gembira Buat Koruptor dan Narapidana Narkotika, Ini Kebijakan Yasonna Laoly
• Jokowi Ungkap Motif Sebenarnya Pilih PSBB Dibanding Karantina Wilayah, Lockdown Itu Apa Sih?
"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, karena sehubungan adanya pemberitaan tentang siswa Setukpa yang ada di Sukabumi ini terjangkit atau positif corona, maka kami cek ke sini,'' kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com Rabu (1/4/2020).
Sehari sebelumnya, diberitakan 7 siswa telah dinyatakan positif terjangkit Virus Corona atau covid-19.
Kini, ketujuh siswa tersebut sudah diisolasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
''Kami bersama Kepala SDM Polri dan Kepala Biro Psikologi.
Kita langsung mengecek, mengawasi, melihat, memberikan beberapa arahan-arahan berkaitan dengan siswa tersebut," kata Argo Yuwono.
Menurut Argo Yuwono, seluruh siswa Setukpa sebanyak 1.550 siswa menjalani pemeriksaan dengan rapid test.
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, 300 siswa yang terpapar Virus Corona tersebut tetap berada di Setukpa.
Sedangkan, 1.250 siswa lainnya telah diberikan cuti.
''Dari 300 siswa ini sudah saya lihat, sudah dilakukan langkah-langkah oleh Setukpa dan Pusdokkes Polri dan SDM,'' ujar Argo Yuwono.
Argo menuturkan, langkah pertama yang telah dilakukan yakni dengan menjalani isolasi mandiri.
Kemudian, pemberian vitamin C melalui injeksi maupun tablet kepada 300 siswa.
Selain itu, dilakukan pemeriksaan rontgen, olahraga ringan, dan rutin menjemur diri setiap pukul 10:00 WIB.
''Semua sudah kami lakukan,'' tutur Argo Yuwono.
Argo Yuwono mengatakan, pada prinsipnya Polri sudah melaksanakan berbagai upaya dan langkah-langkah sesuai protokol dalam penanganan dan penanggulangan covid-19.
''Masyarakat di sekitar Setukpa secara khusus tidak perlu khawatir, karena dari 300 siswa ini yang positif rapid test sudah dilakukan langkah-langkah penanganan,'' ujar dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Musyafa meyakini hasil rapid test dapat membuktikan bahwa 300 siswa tersebut positif terpapar Virus Corona.
''Dari hasil rapid test memang ada yang positif sebanyak 300 siswa,'' kata Musyafa dalam keterangan pers melalui rekaman audio.
• Dokter Senior Ini Menangis Saat Rumah Sakit Tolak Pasien Virus Corona yang Kritis, Benar-benar Sakit
Namun, menurut Musyafa, perlu diketahui bahwa pelaksanaan rapid test ini hasilnya tidak 100 persen menjamin orang yang diperiksa positif covid-19.
Menurut dia, 300 siswa tersebut tetap ditangani seperti pasien covid-19.
Proses belajar mengajar juga dihentikan dan 300 siswa tersebut diisolasi sesuai penanganan pasien covid-19.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Covid-19, Kapolri Larang Anak Buahnya Beserta Keluarga Mudik ", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/03/15224231/wabah-covid-19-kapolri-larang-anak-buahnya-beserta-keluarga-mudik.