Virus Corona
Pemerintah Jokowi Ditekan? Luhut Pandjaitan akan Evaluasi Kebijakan Mudik Demi Cegah Virus Corona
Pemerintah Jokowi ditekan? Luhut Pandjaitan akan evaluasi kebijakan mudik demi cegah Virus Corona
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Jokowi ditekan? Luhut Pandjaitan akan evaluasi kebijakan mudik demi cegah Virus Corona.
Menko Kemaritiman sekaligus pelaksana sementara Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan akan mengevaluasi kebijakan soal mudik.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan Pemerintah tak menerbitkan larangan mudik.
Kendati Presiden Joko Widodo atau Jokowi berulang kali mengimbau warga untuk tak mudik demi mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19.
Menteri Kemaritiman dan Investasi, sekaligus Pelaksana tugas sementara Menteri Perhubungan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi kebijakan mudik hingga 3 pekan ke depan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo.
• Menkes Terawan Restui PSBB Jakarta, Kebijakan Anies Baswedan Tak Dibatalkan Luhut Pandjaitan Lagi?
• Refly Harun Bongkar Carut Marut Pemerintah Jokowi Atasi Virus Corona, Takut dan Tak Pikir Nyawa
"Untuk itulah saya dan lintas kementerian terkait yang berkepentingan dalam membuat kebijakan terkait mudik sedang merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pengendalian mudik 2020," ujar Luhut Binsar Pandiatan dalam Instagramnya, Senin (6/4/2020).
"Agar kegiatan mudik tidak berakibat pada peningkatan dan perluasan wabah covid-19 di Indonesia, seperti yang disampaikan Presiden @jokowi dalam arahannya tadi akan melihat evaluasi 2-3 minggu ke depan kebijakan ini diberlakukan," sambungnya.
Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa mudik bukan hanya sekadar rutinitas tahunan.
Tetapi juga tradisi yang punya makna untuk memperkokoh hubungan keluarga.
Namun, di tengah pandemi covid-19 yang melanda Indonesia serta 207 negara lainnya di dunia, membuat pemerintah terus mengkaji dan mendengar banyak pakar terkait opsi mudik tahun ini.
"Sebagai Ad Interim Menteri Perhubungan, saya ingin menyampaikan bahwa yang jauh lebih penting untuk kita lakukan bersama adalah saling menjaga satu sama lain.
Karena covid-19 ini tidak kenal latar belakang sosial maupun dari mana kita berasal," ujarnya.
Dia menilai, semua orang berpeluang terinfeksi Virus Corona hingga hasil tes membuktikan seseorang tersebut negatif dari penyakit.
"Untuk itu saya mengajak masyarakat untuk tidak mudik demi keselamatan kita bersama.
Karena covid-19 ini penularannya berpotensi merebak cukup tinggi dan cepat jika kita berada di kerumunan orang," imbau Luhut Binsar Pandjaitan.
Di akhir keterangannya, dia mengajak seluruh masyarakat agar mempertimbangkan keputusan untuk tidak mudik tahun ini.
"Perasaan bahagia dan hangat kala berkumpul dengan keluarga memang tidak dapat tergantikan dengan apapun.
Dengan semangat itulah mari kita sama-sama saling menjaga satu sama lain dengan menerapkan pembatasan sosial dan fisik di setiap tempat dan kondisi.
• Puncak Penyebaran Virus Corona Belum Berlalu, Pakar Ingatkan Serangan Covid-19 Jilid II di Indonesia
Demi adanya kesempatan indah ini di lain hari nanti," sarannya.
Dia akui, pandemi Virus Corona ini tak mudah dihadapi.
Namun, Luhut Binsar Pandjaitan menjanjikan dan mengupayakan kebijakan terbaik untuk keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat di Indonesia.
Muhammadiyah Minta Pemerintah Tegas
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara soal kebijakan pemerintah terkait Mudik Lebaran 2020.
Ia meminta pemerintah untuk mengeluarkan aturan tegas terkait dengan pelarangan warga mudik di tengah pandemi Virus Corona.
• Di Wilayah Anies Baswedan, 1 Jam, Ada 6 Jenazah Terkait Virus Corona yang Dikuburkan Tanpa Nisan
• Jangan Coba-coba Hina Jokowi Soal Virus Corona, Idham Azis akan Tegas, Gegara Said Didu dan Luhut?
Haedar Nashir mengatakan, organisasi-organisasi keagamaan telah sepakat membantu pemerintah mengimbau agar warga tidak perlu mudik.
Oleh sebab itu, pemerintah pun harus mempunyai aturan yang tegas.
"Ketika organisasi-organisasi keagamaan khususnya di kaum muslimin diminta fatwanya untuk mudik dan berbagai kegiatan keagamaan.
Bahkan sebagian ada yang mengharamkan mudik di saat seperti ini.
Maka selayaknya pemerintah juga melakukan kebijakan yang sejalan," kata Haedar dalam keterangan tertulis, Senin (6/4/2020).
"Jangan sampai pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan hal-hal lain, lalu transportasi dan kebijakan transportasi tidak sejalan dengan imbauan untuk tidak mudik pada tahun ini," ujar Haedar.
Haedar mengatakan, mudik merupakan tradisi positif bangsa Indonesia jika dilakukan dalam keadaan baik dan berada di situasi yang normal.
Namun saat ini, Indonesia tengah dilanda pandemi covid-19 yang penularannya begitu massive, lewat mudik yang membuat umat saling bersilaturahmi dengan berdekatan justur akan membawa banyak mudaratnya.
"Kegiatan keagamaan saja dibatasi sedemikian rupa sesuai dengan hukum syariat, maka mudik sebagai kegiatan sosial, tentu saja dapat dihentikan atau tidak dilaksanakan," katanya.
Haedar menyebut, mudik bisa dilakukan oleh masyarakat setelah pandemi corona usai.
• Data Virus Corona yang Disampaikan Achmad Yurianto Salah, Gugus Tugas covid-19 Kaltim Bereaksi
"Mudik bisa diganti di waktu lain setelah kita ke luar dari musibah ini, insyaallah akan ada manfaatnya," kata dia.
Presiden Jokowi sebelumnya memastikan tidak akan menerbitkan larangan mudik.
Hal tersebut diputuskan dalam rapat kabinet terbatas, Kamis (2/4/2020).
"Diputuskan tidak ada pelarangan mudik resmi dari pemerintah," kata Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan usai rapat.
Saat ditanya alasan pemerintah tak melarang mudik, Luhut hanya menjawab singkat.
Luhut menyebut ada kemungkinan larangan yang diterbitkan pemerintah juga tak akan dipindahkan oleh sejumlah masyarakat.
"Orang kalau dilarang, (tetap) mau mudik saja gitu. Jadi kita enggak mau (larang)," ucap dia.
Luhut pun angkat bicara terkait pelarangan mudik karena adanya faktor ekonomi.
"Ini kita untuk menjaga penyebaran dari covid-19 tanpa membunuh sama sekali kegiatan-kegiatan ekonomi kita," lanjut Luhut.
Kendati demikian, ia pun juga menegaskan bahwa pemerintah tetap mengimbau masyarakat tidak mudik demi mencegah penyebaran Virus Corona.
Sementara bagi mereka yang ingin tetap mudik, maka harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari di kampung halamannya.
Pemerintah juga akan memastikan kalau penggunaan angkutan umum sesuai dengan protokol kesehatan terkait covid-19.
Khususnya yang terkait dengan physical distancing dan penjagaan kebersihan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Saya Mengajak Masyarakat untuk Tidak Mudik... ", https://money.kompas.com/read/2020/04/07/050300826/luhut--saya-mengajak-masyarakat-untuk-tidak-mudik--.