Virus Corona
Warga Sewakul Takut tak dapat Pelayanan Kesehatan Setelah Tolak Penguburan Perawat Positif Corona
Kini muncul kekhawatran warga Sewakul tak mendapatkan pelayanan kesehatan setelah menolak penguburan jenzah perawat positif covid-19
Alasannya, banyak mobil dan orang yang menggunakan alat pelindung diri (APD).
"Saya sudah menjelaskan jenazah ini punya hak yang sama untuk dimakamkan di sini.
Apalagi ayah dan pakdenya juga dimakamkan di sini. Tapi perwakilan masyarakat ini tiba-tiba menolak," jelasnya.
Setelah diskusi, keluarga almarhum memutuskan untuk memindah pemakaman ke Kompleks Pemakaman Bergota.
"Kami sudah berupaya agar almarhum bisa dimakamkan di sebelah ayahnya, namun tidak jadi terlaksana," ungkap Daniel.
Seperti diketahui, Nuria Kurniasih, perawat di RSUP Dr. Kariadi meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) karena terpapar Covid-19.
Jenazahnya yang akan dimakamkan di TPU Sewakul mendapat penolakan dari warga.
• Akhirnya Anak Buah Idham Azis Pilih Ikut Aturan Luhut Ketimbang Anies Baswedan Soal PSBB di Jakarta
• Lonjakan Kasus Virus Corona di Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Geram di Kota Risma Bandel Soal Ini
Pak RT diduga provokator penolak penguburan jenazah ditangkap
Jenazah pasien terinfeksi virus Corona kerap kali mengalami penolakan, termasuk jenazah perawat yang terinfeksi virus Corona atau covid-19 saat hendak dimakamkan.
Dikabarkan provokator penolakan jenazah perawat terinfeksi virus Corona telah ditangkap.
Diduga, provokator penolakan jenazah perawat terinfeksi Corona atau covid-19 tersebut adalah ketua RT dan pengurusnya.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng mengamankan tiga orang yang dianggap sebagai provokator penolakan pemakaman korban virus Corona covid 19 di Desa Suwakul, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Sabtu (11/4/2020) ini.
Mereka dijemput personel Subdit III Jatanras Ditreskrimum karena dianggap sebagai provokator penolakan pemakaman jenasah seorang perawat RSUP Dr Kariadi Kota Semarang.