Virus Corona
Tangis Sopir Ambulans di Mata Najwa, Curhat Peningkatan Jenazah Covid-19: Ingin Teriak di Jalanan
Tangis sopir ambulans di Mata Najwa, curhat peningkatan jenazah positif virus Corona atau covid-19 sampai ingin teriak di jalan.
"29 Maret meningkat menjadi 283, 5 April menjadi 596, tanggal 12 April per minggu kemarin menjadi 926. Per hari ini sudah 1.012."
Dari ribuan jumlah pemulasaran dan pemakaman itu, Anies mengaku belum bisa melakukan tes covid-19 pada jenazah.
Namun, ia secara gamblang menyebut pihak rumah sakit meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pemulasaran dan pemakaman dengan protap virus Corona.
"Kita karena keterbatasan testing tidak bisa melakukan pengetesan atas itu semua, tetapi dokter dan rumah sakit meminta kepada pemprov untuk menyelenggarakan pemulasaran dan pemakaman dengan protap covid-19," tutur Anies.
"Tentu mereka punya dasar untuk meminta itu, nah kami menyaksikan di satu sisi peningkatan yang signifikan."
Tak hanya itu, Anies pun mengungkap jumlah kasus virus Corona mengalami kenaikan setiap minggungnya.
Bahkan dari angka 2 kasus, kini melonjak drastis menjadi lebih dari 400 kasus.
"Dalam satu minggu itu bisa lebih dari 400 kasus sekarang, padahal bulan lalu hanya 2 lalu lompat 5, sekarang makin cepat," terang Anies.
"Kalau kita tidak bertindak dengan cepat bukan tidak mungkin apa yang kita saksikan di negeri lain berulang di kita."
• Diskon Tarif Listrik untuk Pelanggan PLN 1.300 VA Bakal Diberikan Pemerintah? Ini Penjelasannya
• Di Wilayah Risma Disinfektan Sudah Makan Korban, TNI-Polri Tetap Semprot 12 Jalan Surabaya Hari Ini
• Mata Najwa Tadi Malam, Jenazah Istri Ditolak karena Perawat Corona, Suami Ungkap Perasaan Sang Anak
• Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Risma Dewi Marthen Ikuti Pesan Najwa Shihab: Soliter & Solidaritas
Melanjutkan penjelasannya, Anies lantas mengimbau semua pihak untuk bersama-sama mencegah penularan virus Corona.
Hal itu dinilainya efektif untuk menekan penambahan kasus dan jumlah pasien virus Corona yang ditangani para tenaga medis.
"Dan pertahanan terdepan dalam menghadapi covid adalah kita sendiri, bukan tenaga medis," jelas Anies.
"Tenaga medis itu pertahanan terakhir, kalau kita tidak berhasil melakukan pencegahan penularan maka pasien akan meningkat karena yang tertular bertambah," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-9.52:
IKUTI >> Update virus Corona
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)