Virus Corona
Mengejutkan! Ilmuwan Mulai Sepakat Corona Mustahil Dimusnahkan, Tapi Masih Ada Cara Lindungi Manusia
Yang teranyar, para ilmuwan mulai sepakat bahwa virus Corona akan sulit diberantas tuntas
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah hal mengejutkan seputar pandemi yang disebabkan virus Corona atau covid-19 dikemukakan para ilmuwan.
Yang teranyar, para Ilmuwan mulai sepakat bahwa virus Corona akan sulit diberantas tuntas.
Didapati, virus ini akan terus ada di masa yang akan datang jika vaksin tidak ditemukan.
Pandemi yang berasal dari China ini dengan cepat menyebar hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia kini juga merasakan dampaknya.
• Back Up TKA China, Bupati Konawe Bongkar Janji Luhut Pandjaitan: Apa yang Kau Minta Kita Siapkan
• Dulu Getol Minta Lockdown Tapi Kini Bungkam, Serunya ILC Tadi Malam, Mahfud MD Beri Sindiran Tajam
• Daftar Negara yang Mulai Normal saat Virus Corona setelah Lakukan Lockdown, Ada Tetangga Indonesia
• Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa
Wabah yang sudah muncul sejak akhir tahun 2019 ini, belum juga menunjukkan penurunan.
Kondisi ini jelas mengkhawatirkan, dan nyaris memasuki bulan ke-5 pada tahun 2020, dunia belum bisa memutuskan langkah signifikan untuk memberantas wabah ini.
Situasi ini membuat beberapa ilmuwan mengungkap spekulasi terburuk, yang mungkin akan membuat kita semua syok.
Seperti dikutip dari Daily Star pada Rabu (29/4/2020), para ilmuwan mengatakan, virus Corona mustahil untuk di berantas.
Pasalnya hingga kini kabar mengenai vaksinnya tak kunjung ditemukan.
Sementara, jumlah korban terus meningkat dari hari ke hari, jika waktunya semakin lama bukan tidak mungkin seluruh dunia akan terkena dampaknya.
Karena hingga detik ini, diketahui tinggal 15 negara di dunia yang mengklaim belum terinfeksi virus Corona, sementara negara besar di dunia nyaris semuanya memiliki kasus covid-19.
• Terungkap Perusakan Mobil Jenderal Bintang Satu Anak Buah Idham Azis, Pelakunya ASN Kementerian
• Sikap Kim Jong Un Terhadap Sang Istri Terkuak, Ternyata Punya Sederet Kebaikan yang Jarang Diketahui
Lalu, apa yang akan terjadi jika virus Corona tidak bisa diberantas ?
Ilmuwan mengatakan, jika virus Corona tak bisa diberantas, wabah ini akan menjadi penyakit musiman, alias kembali muncul tiap tahun seperti flu musiman.
Peneliti virus dan medis di China mengatakan pada wartawan Beijing, virus itu tidak mungkin hilang seperti halnya SARS.
Karena mudah menginfeksi dan menyebabkan penderitanya tidak tahu mereka memiliki gejala lalu menularkan virusnya secara diam-diam.
Para peneliti mengungkapkan, ada banyak kasus di mana penderita menularkan pada orang lain setiap hari tanpa diketahui.
Jin Qi, direktur Institut Biologi Patogen di Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok, mengatakan, "Ini sangat mungkin, menjadi epidemi yang hidup berdampingan dengan manusia untuk waktu lama."
"Penyakit ini bisa menjadi musiman dan berkelanjutan dalam tubuh manusia," jelasnya.
Para ahli di China, menambahkan bahwa mereka menemukan bukti penyebaran virus bisa melambat selama musim panas, namun mereka tidak bisa mati karena butuh suhu tertentu untuk memusnahkannya.
• Kabar Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara Meninggal Diungkap Pakar, #KIMJONGUNDEAD Trending Topic
• Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Bernama Kim Yo Jong, Dinilai Lebih Kejam dari Sang Kakak
Wang Guiqiang, kepala departemen penyakit menular Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, mengatakan, "virus itu peka terhadap panas, tetapi hanya saat terpapar 56 derajat selama 30 menit, sementara cuaca tidak akan sepanas itu."
"Jadi secara global, bahkan selama musim panas, kemungkinan kasus virus ini turun secara signifikan sangat kecil," jelasnya.
Satu-satunya cara untuk mengendalikan virus ini hanyalah berharap vaksin virus ini segera ditemukan, sebelum menginfeksi semua orang di dunia.
Namun, vaksin virus Corona butuh waktu yang cukup lama dalam pengembangannya.
Menurut Profesor Chris Whitty dari Inggris mengatakan, "Dalam jangka panjang jalan keluar satu-satunya adalah menggunakan vaksin, atau obat yang efektif untuk mengobati penyakit ini."
"Sampai kita memiliki itu, kemungkinan waktu kita pada tahun berikutnya sangat kecil, namun kita harus realistis soal hal itu," imbuhnya.
"Saat ini kita hanya bisa bergantung pada langkah sosial lainnya, yang tentunya sangat mengganggu kehidupan kita," jelasnya.
Prediksi virus Corona berakhir di berbagai negara termasuk Indonesia
Singapore University of Technology and Design (SUTD) meluncurkan sebuah laman yang berisikan prediksi berdasarkan data dari perkembangan selanjutnya hingga waktu berakhirnya pandemi virus Corona atau covid-19 di berbagai negara di dunia.
Peluncuran laman ini sendiri dilakukan pada Pada 18 April 2020 lalu.
Salah satu data yang cukup mencolok, pandemi virus Corona atau covid-19 disebutkan paling cepat berakhir di negara
Pembaruan selalu dilakukan pada laman tersebut dengan dinamika dari pandemi virus Corona yang masih terus terjadi.
Melansir penelitian oleh SUTD tersebut, disebutkan bahwa evolusi dari covid-19 bersifat sangat random.
Seperti pandemi lainnya, virus Corona baru ini memiliki pola siklus kehidupan dari wabah menuju fase akselerasi, titik belok, fase deakselerasi, dan titik henti atau akhir.
Siklus hidup tersebut adalah hasil dari perilau adaptif dan perlawanan dari agen termasuk individu, pemerintah, serta pembatasan alami dari ekosistem.
Meski demikian, siklus hidup dari virus dapat bervariasi pada negara yang berbeda.
Metode penentuan prediksi Pola siklus kehidupan pandemi diperkirakan muncul sebagai kurva berbentuk S.
Adapun pola ini beserta dinamika yang mendasari kondisi pandemi di berbagai wilayah seperti pertumbuhan penduduk, difusi teknologi baru, dan penyakit menular, juga telah ditetapkan secara teoritis dalam model matematika yang digunakan.
Pemodelan matematika tersebut termasuk model logistik yang menggambarkan fenomena siklus hidup umum (seperti pertumbuhan penduduk) dan model SIR (susceptible-infected-recovered) yang menggambarkan penyebaran penyakit menular.
Pada penelitian oleh SUTD, kedua model menggabungkan dua parameter yang nilainya menentukan bentuk kurva siklus hidup tertentu.
Parameter model untuk suatu negara dapat diregresikan berdasarkan data aktual dari negara tersebut.
Model regresi digunakan untuk memperkirakan siklus hidup penuh dari pandemi dan plot kurva siklus hidup tersebut.
Dengan kurva siklus hidup penuh yang telah diperkirakan, akan lebih mudah untuk melihat fase pandemi mana yang sedang dialami oleh negara tersebut, kapan titik belok terjadi, dan kapan pandemi akan berakhir.
Namun, para peneliti menekankan, rilis konten prediksi ini untuk tujuan pendidikan dan penelitian, sehingga tak menutup kemungkinan mengandung kesalahan.
Kesalahan itu, di antaranya, model dan data tidak akurat untuk realitas yang kompleks, berkembang, dan heterogen dari berbagai negara.
Peneliti juga mengingatkan bahwa prediksi pada dasarnya tidak pasti sehingga publik harus menyikapi informasi ini dengan hati-hati.
Menurut peneliti, terlalu optimistis pada perkiraan tanggal akhir berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol serta menyebabkan perputaran virus dan infeksi.
Hal ini harus dihindari.
Prediksi terbaru dari SUTD mencakup tiga perkiraan alternatif dari akhir pandemi secara berurutan, yaitu:
- waktu ketika kasus terakhir yang diperkirakan telah teridentifikasi
- waktu ketika 99 persen dari total kasus yang diperkirakan telah diidentifikasi
- waktu ketika 97 persen dari kasus yang diperkirakan telah teridentifikasi
Berdasarkan prediksi terbaru hingga Minggu (26/4/2020) di laman SUTD, secara umum, diperkirakan bahwa pandemi virus Corona di dunia akan berakhir 97 persen pada 29 Mei 2020 dan 100 persen pada 8 Desember 2020.
Akhir pandemi 97 persen adalah waktu di mana kurva kasus mulai memasuki area hijau pada grafik.
Sementara, untuk setiap negara, berikut adalah perkiraan akhir pandemi tersebut di beberapa negara berdasarkan data hingga Senin (27/4/2020):

Berikut prediksi untuk berbagai negara:
Indonesia
Titik belok dari pandemi virus Corona di Indonesia diperkirakan telah terjadi pada 20 April 2020.
Sementara, akhir pandemi 97 persen diprediksi akan terjadi pada 7 Juni 2020 dan 100 persen pada 7 September 2020.
Singapura
Titik belok diperkirakan terjadi pada 5 Mei 2020.
Akhir pandemi 97 persen diprediksi terjadi pada 4 Juni.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diprediksi terjadi pada 7 Agustus 2020.
Amerika Serikat
Akhir pandemi virus Corona sebesar 97 persen diperkirakan akan berakhir pada 11 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan terjadi pada 26 Agustus 2020.
India
Di India, titik belok diperkirakan telah terjadi pada 18 April 2020.
Akhir pandemi 97 persen diprediksi terjadi pada 15 Mei 2020 dan akhir pandemi 100 persen pada 13 Juli 2020
Turki
Titik belok wabah Corona di Turki diperkirakan telah terjadi pada 14 April 2020.
Akhir pandemi 97 persen diprediksi akan terjadi pada 17 Mei 2020 dan akhir pandemi 100 persen pada 12 Agustus 2020.
Uni Arab Emirat
Uni Emirat Arab diperkirakan telah mengalami titik belok pada 17 April 2020.
Adapun akhir pandemi 97 persen diprediksi akan terjadi pada 11 Mei 2020 dengan akhir pandemi 100 persen pada 22 Juni 2020.
Arab Saudi
Pada 26 April, diperkirakan titik belok pandemi virus Corona telah dialami Arab Saudi.
Sedangkan akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi terjadi pada 22 Mei 2020 dan akhir pandemi 100 persen pada 11 Juli 2020.
Italia
Akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 8 Mei 2020 di Italia.
Sementara, akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 25 Agustus 2020 mendatang.
Inggris
Di Inggris, akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 16 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 14 Agustus 2020 mendatang.
Jerman
Akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 3 Mei 2020 di Jerman.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 25 Agustus 2020.
Perancis
Di Perancis, akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 6 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 5 Agustus 2020 mendatang.
Spanyol
Akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 4 Mei 2020 di Spanyol.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 7 Agustus 2020.
Australia
Di Australia, akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 4 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 7 Agustus 2020 mendatang.
Jepang
Akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 18 Mei 2020 di Jepang.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 26 September 2020.
Filipina
Di Filipina, akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 9 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 2 Juli 2020 mendatang.
Malaysia
Akhir pandemi virus Corona 97 persen diprediksi akan terjadi pada 7 Mei 2020 di Malaysia.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan akan terjadi pada 6 Juli 2020.
Adapun daftar lengkap untuk mengetahui prediksi akhir pandemi dari setiap negara berdasarkan pembaruan berkala dapat dilihat pada situs ini.
IKUTI >> Update virus Corona
SUMBER: https://intisari.grid.id/read/032128041/bukannya-menakuti-ilmuwan-ungkap-virus-Corona-mustahil-untuk-diberantas-jika-vaksinnya-tidak-ditemukan-inilah-yang-akan-terjadi-di-masa-depan?page=all dan di Kompas.com dengan judul "Ini Prediksi Akhir Wabah virus Corona di Berbagai Negara, Indonesia Kapan?"