Terungkap Detik-detik Tien Soeharto Meninggal Dunia, Mbak Tutut Jawab Isu Kena Tembak Adik-adiknya

Terungkap detik-detik Tien Soeharto meninggal dunia 24 tahun silam, Mbak Tutut jawab isu kena tembak adik-adiknya, ini yang sebenarnya terjadi.

Editor: Amalia Husnul A
https://www.tututsoeharto.id/
Terungkap detik-detik Tien Soeharto meninggal dunia 24 tahun silam, Mbak Tutut jawab isu kena tembak adik-adiknya, ini yang sebenarnya terjadi pada hari tersebut 

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap detik-detik Tien Soeharto meninggal dunia 24 tahun silam, Mbak Tutut jawab isu kena tembak adik-adiknya, ini yang sebenarnya terjadi pada hari tersebut

Ibu Ten Soeharto meninggal dunia 24 tahun silam, namun kematian istri Presiden Soeharto ini diwarnai dengan isu miring seputar penyebab kematiannya.

Dilansir dari kompas.com, Ibu Tien meninggal dunia Minggu dini hari 28 April 1996 karena serangan jantung.

Jenazah Ibu Tien Soeharto kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga yakni di Astana Giri Bangun, Matesih, Kabupaten Karanganyar, jawa Tengah.

Kini, setelah 24 tahun berlalu, putri Ibu Tien, Siti Hardijanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut mengenang kembali kepergian ibundanya tercinta.

Putri sulung Presiden Soeharto mengungkap detik-detik meninggalnya Ibu Tien.

Sejarah 26 Maret, Ketika MPR Sepakat Angkat Soeharto jadi Presiden Gantikan Soekarno

SEJARAH HARI INI 12 Maret: Soeharto Pakai Legitimasi Soekarno Bubarkan PKI, Usai Terima Supersemar

Soekarno Merasa Dibohongi Soeharto, Kisah Supersemar Ini Masih Kontroversi, Istana Dikepung

Anggaran Pembangunan Soeharto Lebih Besar dari Jokowi, Jusuf Kalla: Soekarno Bersatu Tapi Tak Maju

Mbak Tutut Soeharto juga menjawab soal isu yang menyebut Ibu Tien meninggal karena ditembak oleh adik-adiknya. 

Mbak Tutut menuliskan kenangan tentang meninggalnya Ibu Tien itu lamannya, tututsoeharto.id pada 29 April 2020 kemarin.

Ia juga membagikan tulisan itu di akun twitternya, @tututsoeharto. 

Berikut tulisan Tutut sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari laman tututsoeharto.id, Kamis (30/4/2020);

Dua puluh empat (24) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 28 April 1996, Ibu kami tercinta telah dipanggil Allah SWT.

Pada saat itu saya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia (di Perancis dan Kemudian di London).

Alhamdulillah, pada saat itu saya menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia.

Betapa terkejut ketika saya mendengar berita ibu telah tiada.

Pada saat saya berangkat, ibu masih segar bugar.

Siti Hardijanti Rukmana yang populer dengan sapaan Mbak Tutut.
Siti Hardijanti Rukmana yang populer dengan sapaan Mbak Tutut. (ANTARA FOTO)

Mendengar kabar lelayu (berita Ibu wafat), saya langsung kembali ke Jakarta.

Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian.

Penerbangan yang saya dapat waktu itu SQ, dan harus berhenti si Singapore.

Untuk mempercepat waktu, suami saya menjemput saya di Singapore.

Kami langsung menuju ke Solo.

Jenazah ibu sudah ada disana.

Setelah bertemu ibu dan bapak, kami berangkat ke makam di Giri Bangun.

Saya menemani bapak satu mobil.

Di dalam perjalanan menuju makam, dengan suara yang dalam, tiba-tiba bapak bercerita.

“Ibumu pagi itu, mengeluh”

“Bapak, aku kok susah nafas yo”

“Bapak tanya mana yang sakit bu”

Ibumu bilang “Ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah nafas pak (hanya susah nafas pak)”

Bapak bertanya lagi, “Dadanya sakit nggak bu”

Ibumu berbisik “ Ora ono (tidak ada)”

Bapak rebahkan ibu dengan bantal yang agak tinggi, karena ibumu susah nafasnya.

Bapak panggil ajudan untuk segera menyiapkan ambulans.

Ibu harus dibawa ke rumah sakit segera.

Saya mencoba bertanya ke bapak “Jadi ibu tidak mengeluh sakit sedikitpun pak?”

Bapak menjawab dengan tegas, “Tidak, ibu hanya mengatakan susah nafas.”

“Jam berapa itu pak?” saya bertanya.

“Kurang lebih jam 3” kata bapak.

Berarti setelah bapak sholat tahajud.

Kemudian bapak melanjutkan ceritanya, “Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain.

Bapak terdiam tidak bicara lagi.

Sepertinya, bapak ingin mengungkapkan perasaan hati yang kehilangan ibu dengan bercerita.

Tak dapat saya bendung air mata saya.

Bapak dan ibu tak pernah berjauhan.

Beliau berdua saling mencinta, saling mendukung, dan saling membantu.

Kecemburuan Bu Tien saat Soeharto Diam-diam Temui Istri Soekarno, Presiden Pertama RI juga Marah
Kecemburuan Bu Tien saat Soeharto Diam-diam Temui Istri Soekarno, Presiden Pertama RI juga Marah (Dok. Istimewa Intisari)

Begitu yang satu tidak ada lagi di kehidupan, maka akan terasa, ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.

Lalu saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya.

Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut.

Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi.

Tadinya saya akan diamkan saja.

Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya.

Dan alhamdulillah sekarang ada medsos, yang alhamdulillah, sayapun ikut aktif di sana.

Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapapun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya.

Karena kami meyakini, bahwa Allah adalah Hakim Yang Maha Adil.

Sahabat…, terima kasih yang tulus kami sampaikan, atas doa yang selalu dilantunkan untuk Ibu dan Bapak kami tercinta.

Semoga Allah SWT, membalas dengan berlipat ganda… Aamiin.

Terima kasih kami haturkan ya Allah, telah memilihkan kami terlahir dari seorang ibu yang baik, bijaksana, hormat pada orang tua dan suami dan sesepuh, penuh kasih sayang, peduli pada yang berkekurangan, membantu yang membutuhkan, memberi pada yang tidak berkecukupan.

Ya Allah ampuni dosa ibuku…

Maafkan segala kesalahannya…

Terimalah semua amal ibadahnya…

Tempatkan ibuku di sorga-Mu yang terindah, bersama Bapak dan bersama orang-orang yang datang sebelum kami, yang beriman dan Engkau sayangi.

Ibu… tenanglah di atas sana…

Doa kami selalu menyertaimu…

We love you always ibu…

Jakarta 29 April 2020

Hj Siti Hardiyanti Rukmana

Sumber: tututsoeharto.id,

(Tribunnews.com/Daryono)  -- 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 24 Tahun Berlalu, Tutut Soeharto Ungkap Detik Terakhir Ibu Tien dan Isu Meninggal karena Ditembak
Penulis: Daryono
Editor: Ayu Miftakhul Husna

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul 24Tahun Kematian Ibu Tien, Tutut Soeharto Ungkap Detik-detik Terakhir, Bantah Isu Ibu Tewas Ditembak, https://bogor.tribunnews.com/2020/04/30/24tahun-kematian-ibu-tien-tutut-soeharto-ungkap-detik-detik-terakhir-bantah-isu-ibu-tewas-ditembak?page=all.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved