Rocky Gerung Buka Suara Soal Pencopotan Refly Harun: Udah Enggak Punya Power, Sekarang Jadi YouTuber

Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal aktivitas terbaru Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun selepas dicopot jadi Komut Pelindo I.

YouTube Refly Harun
Rocky Gerung komentari pencopotan Refly Harun dari jabatan Komut Pelindo I 

TRIBUNKALTIM.CO - Rocky Gerung komentari soal pencopotan Refly Harun dari Komisari Utama Pelindo I.

Rocky Gerung menyebut Refly Harun sudah enggak punya power, sekarang jadi YouTuber.

Namun, meski tak lagi punya jabatan di BUMN, Rocky Gerung menilai Refly Harun justru makin banyak memberikan pengaruh saat menjadi YouTuber.

 Risma Terang-terangan Bongkar Kebohongan Kasus Virus Corona di Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya

 Terungkap Angka Kematian Covid-19 Tertinggi Bukan Amerika Serikat dan Italia, Tapi Negara Ini

 Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa

 Lanjutkan Tuntutan ke Jalur Hukum, Luhut Gandeng 4 Pengacara, Said Didu Diperiksa Senin 4 Mei 2020

Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal aktivitas terbaru Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun selepas dicopot jadi komisaris utama Pelindo I.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai Refly Harun tetap memberikan banyak pengaruh meski kini beralih profesi sebagai YouTuber.

Melalui kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (2/5/2020), ia menyatakan media sosial kini membuat banyak memberikan pengaruh kuat untuk masyarakat.

Terutama untuk orang-orang yang dianggap tak memiliki kekuatan politik apapun.

"Kita sekarang ada di situ sekarang, the power of powerless, karena modal kita adalah argumentasi, talk show," kata Rocky Gerung.

"The power of powerless itu powerful enggak? Sekarang jadi powerful karena ada media sosial."

Terkait hal itu, Rocky Gerung lantas menyinggung posisi Refly Harun yang kini tak lagi menjabat di BUMN.

Menurut Rocky, Refly Harun tetap memberikan pengaruh kuat lewat kanal YouTube yang dimiliki.

"Refly Harun dia udah enggak punya power, sekarang dia main YouTube tapi dia powerful sebenarnya," jelas Rocky.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun angkat bicara soal banyaknya tindakan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun angkat bicara soal banyaknya tindakan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). (YouTube Refly Harun)

"Jadi benar aja, sekarang orang kumpul menghasilkan ulang the power of powerless."

Melanjutkan penjelasannya, Rocky justru menyinggung nama Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar.

Sebelumnya, diketahui nama Sehan Salim sempat viral setelah video kemarahan dan kritik kerasnya pada Pemerintah soal penyaluran bantuan sosial ( bansos ) viral di media sosial.

Menurut Rocky Gerung, sikap Sehan Salim itu menunjukkan jiwa kepemimpinan yang tinggi.

"Contohnya Bupati Bolmong itu dia tidak perlu lagi daftar di KPU itu, enggak perlu mendaftar dari partai karena publik merasa 'Ini pemimpin loh'," kata Rocky Gerung.

Hal itu dinilainya berbanding terbalik dengan partai penguasa pemerintahan, PDI Perjuangan (PDIP).

Rocky menyatakan, Pemerintah kini menunjukkan kegagalan setelah dilanda wabah Virus Corona.

"Sebaliknya, pemimpin tertinggi, pemimpin elite sekarang di istana justru diuji oleh krisis dan mereka gagal," jelas Rocky.

"Kebalik-balik kan, krisis mestinya membuat daya tahan politiknya kuat, sekarang daya tahan politik di istana merosot."

Lantas, Rocky menyinggung politisi muda PDIP yang justru mengkritik Pemerintah soal penanganan Virus Corona.

"Bahkan PDIP udah enggak percaya itu."

"Kalau kita baca ulasan di media masa dan kritik dari tokoh-tokoh muda PDIP pada kebijakan penanganan covid ini," tandasnya.

Simak video berikut ini menit ke-15.53:

Alasan Pencopotan Refly Harun

Di sisi lain, sebelumnya Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun angkat bicara terkait penghentian dirinya sebagai Komisaris Utama Pelindo I.

Hal itu disampaikan langsung melalui channel YouTube pribadinya Refly Harun yang tayang pada Selasa (28/4/2020).

Refly Harun mengakui bahwa dirinya mendapat banyak pertanyaan soal penghentiannya.

Ia secara terang-terangan mengaku sebenarnya malas membahas masalah tersebut.

"Banyak pertanyaan diajukan ke saya, termasuk seputar pemberhentian atau penggantian saya sebagai Komisaris Utama di Pelindo I."

"Saya sebenarnya agak malas menjawab ini karena terlalu personal," kata Refly.

Refly mengatakan bahwa pembahasan tersebut membuatnya dalam situasi yang serba salah.

Namun sadar bahwa dirinya seorang tokoh publik sehingga masyarakat perlu tahu.

"Membuat saya pada situasi kalau menjelaskan itu maju kena mundur kejedot seperti yang tema kita bahas di dalam Baperin."

"Hanya memang this is the right to know, tapi ini adalah hak masyarakat untuk tahu tentunya," katanya.

Mantan Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi ini mengatakan bahwa sebenarnya penggantian jajaran Komisaris maupun Direksi dalam BUMN itu sebenarnya biasa saja.

Perusahaan BUMN itu milik negara, sehingga pemerintah bebas memilih dan menghentikan Komisaris maupun Direksi.

Sehingga, ia meminta masyarakat lebih baik bertanya pada Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Saya pernah katakan kalau kita jadi public person ya mau tidak mau ternyata banyak pro dan kontra seputar penggantian saya tersebut padahal ini fenomena yang biasa saja."

"Ada yang bertanya 'Kok saya diberhentikan alasannya apa', kalau alasannya tanya saja kepada Menteri BUMN yang memiliki kekuasaan, kewenangan untuk menganti seorang Komisaris atau Komisaris Utama," ungkapnya.

• NEWS VIDEO Peristiwa Berdarah Satu Keluarga Dibacok saat Dini Hari, Pelaku Matikan Saklar listrik

• Syarat Pelanggan PLN Nonsubsidi Dapat Diskon Pembayaran listrik, Khusus 900 VA dan 1.300 VA

 Tuduhan virus Corona Donald Trump Berbuntut Panjang, Presiden AS Bongkar Upaya China Jegal Dirinya

 Mau Dapat Rp 600.000/Bulan dari Jokowi? Ini Cara dan Syaratnya, Warga yang Tak Punya NIK Juga Bisa

Selain itu, Pelindo bukan perusahaan terbuka sehingga masalah penggantian jajarannya tak seketat perusahaan lain.

"Karena mereka adalah pemegang saham mayoritas, apalagi Pelindo I adalah perusahaan non Tbk, tertutup."

"Jadi at anytime Menteri BUMN bisa mengganti, bisa memecat Komisaris dan Direksi, karena apa? Ya karena tadi kalau dia non Tbk tidak dibutuhkan waktu yang proper untuk mengadakan rapat umum pemegang saham," kata dia.

Menteri BUMN disebut memiliki kewenangan penuh soal Komisaris dan Direksi.

"Karena Menteri itu rub dia bangun tidurpun, dia bisa menjelma rub karena 100 persen itu dimiliki pemerintah," lanjutnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Komentari Pencopotan Refly Harun, Rocky Gerung: Udah Enggak Punya Power, Sekarang Main YouTube, https://wow.tribunnews.com/2020/05/02/komentari-pencopotan-refly-harun-rocky-gerung-udah-enggak-punya-power-sekarang-main-youtube?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved