Hari Pendidikan Nasional
Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian Diskusi Bersama GMNI Kaltim, Beberkan Hikmah dari Pandemi Corona
Anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur Hetifah Sjaifudian menjadi salah satu pembicara pada diskusi yang digelar GMNI Kaltim.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur Hetifah Sjaifudian menjadi salah satu pembicara pada diskusi yang digelar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia wilayah Kalimantan Timur ( GMNI Kaltim ), melalui aplikasi zoom, Minggu sore (3/5/2020).
Tema diskusi ialah soal arah pendidikan nasional saat ini. Hetifah memulai pemaparan tentang Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung pada tanggal 2 Mei kemarin.
Di tengah pandemi virus Corona atau covid-19, Hetifah memaparkan terkait sejumlah kebijakan yang harus disesuaikan.
"Seperti ditiadakannya UN, pengarusutamaan pembelajaran jarak jauh, PPDB online, dan sebagainya," jelas Hetifah kepada TribunKaltim.co saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (3/5/2020).
BACA JUGA:
• Balikpapan Ajukan PSBB, Gubernur Kaltim Setuju, Isran Noor: Saya Kira Memang Sebuah Kewajaran
• 34 Tenaga Medis Puskesmas Long Ikis Positif Corona, DPRD Paser Usul Mereka Dibawa Saja ke Grogot
• Pandemi Corona, Mahakam Ulu Terapkan Kebijakan Penutupan Wilayah, Kadinkes Mahulu Beberkan Alasannya
Pandemi Corona ini, kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut, telah memaksa sebagian besar orang untuk menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar.
"Apa yang tadinya tidak bisa, menjadi harus bisa. Hal-hal yang belum tereksplorasi, terpaksa harus kita jelajahi," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, situasi saat ini membuat kita menyadari bahwa masih terdapat kesenjangan akses yang begitu besar di Indonesia, terutama dari sisi teknologi dan informasi.
Juga dinilai membuat sejumlah pihak menyadari pentingnya pendidikan parenting, karena terbukti masih banyaknya orangtua yang mengalami kebingungan dalam mendampingi anak-anaknya.
"Kita juga semakin tersadar bahwa tugas guru sehari-hari begitu berat," ungkap Hetifah.

Sementara itu, Ketua DPD GMNI Kaltim Andi Muhammad Akbar mengatakan bahwa negara harus menyamakan persepsinya terhadap filosofi pendidikan diadakan.
Dia mengatakan bahwa pendidikan ada untuk memberikan kesempatan kepada seluruh anak negeri untuk mencapai kesejahteraannya dan mampu berkontribusi terhadap bangsa dan negara.
Tujuan pendidikan nasional sudah sangat jelas: mencerdaskan kehidupan bangsa, artinya semua berhak atas pendidikan dan kata “mencerdaskan” di atas juga bermakna membebaskan rakyat.
BACA JUGA:
• BREAKING NEWS 34 Petugas Medis di Puskesmas Long Ikis Paser Positif Corona dari Hasil Rapid Test
• TERBARU Kontak Erat Pasien Positif Corona yang Meninggal di Bulungan Kaltara, Negatif Covid-19
• Asosiasi Puskesmas Kalimantan Timur Sempat Khawatir, Petugas Medis Tumbang karena Keganasan Corona
"Bebaskan rakyat dari belenggu kemiskinan. penindasan dan segala bentuk eksploitasi lainnya," jelas Akbar.