Virus Corona
Kabar Eucalyptus Bisa Bunuh Virus Corona, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Klaim Sudah Uji Lab
Pengobatan dan vaksin menangani virus Corona atau covid-19 masih terus dilakukan pencarian, berbagai ilmuwan pun kini sedang melakukan penelitian.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Pengobatan dan vaksin untuk menangani virus Corona atau covid-19 masih terus dilakukan pencarian, berbagai ilmuwan pun kini sedang melakukan penelitian.
Kabar terbaru dari Indonesia, melalui Kementerian Pertanian yang secara resmi memperkenalkan kepada publik sebuah produk yang digadang-gadang bisa dianggap antivirus Corona.
Hal tersebut disampaikan langsung melalui Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada media massa.
Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan produk antivirus Corona berbasis eucalyptus pada, Jumat (8/5/2020) lalu.
• Balikpapan Ajukan PSBB, Gubernur Kaltim Setuju, Isran Noor: Saya Kira Memang Sebuah Kewajaran
• 34 Tenaga Medis Puskesmas Long Ikis Positif Corona, DPRD Paser Usul Mereka Dibawa Saja ke Grogot
• Pandemi Corona, Mahakam Ulu Terapkan Kebijakan Penutupan Wilayah, Kadinkes Mahulu Beberkan Alasannya
Kali ini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan produk ini telah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap virus influenza, beta dan gamma Corona.
Diklaim, hasil uji lab eucalyptus ini mampu membunuh 80-100 persen virus. "Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser," ungkap Mentan dalam keterangan tertulisnya.
Produk antivirus Corona ini akan terus dikembangkan dengan target utamanya orang yang terpapar covid-19.
Kendati demikian, benarkah eucalyptus atau minyak kayu putih ini dapat membunuh virus?
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI, mengatakan eucalyptus memang memiliki sejumlah zat aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus dan anti jamur.
Berdamai dengan covid-19, Pakar Ini Berani Sebut Pemerintah Jokowi Tak Konsisten Lawan Virus Corona
Airy Agregator Hotel Melati Kena Imbas Pandemi Corona, 70 Persen Karyawan dan Operasi Diberhentikan
"Memang pernah ada penelitian eucalyptus efektif untuk membunuh virus betacorona, tetapi bukan virusnya covid-19, SARS-CoV-2," kata dr Inggrid kepada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Dr Inggrid menjelaskan virus Corona pada penyakit yang mewabah saat ini, SARS-CoV-2 memang termasuk dalam virus betacorona.
Tetapi virus Corona SARS-CoV-2 ini termasuk betacorona yang lebih baru dan khusus.
"Jadi penelitiannya itu bersifat invitro, (eucalyptus) membunuh virus betacorona, tetapi baru sebatas itu," jelas dr Inggrid.


Selain itu, dr Inggrid juga mengungkapkan ada penelitian bioinformatika tentang zat aktif eucalyptus terhadap virus SARS-CoV-2.
Kendati demikian, penelitian ini hanya berupa molekular docking atau simulasi di komputer.
Simulasi tersebut dilakukan dengan menyamakan molekul zat aktif pada eucalyptus dengan molekul protein virus SARS-CoV-2.
"Memang kalau dari penelitian bioinformatika itu ada kecocokan dan bisa dijadikan kandidat (obat antivirus). Tetapi kalau disebut sebagai obat antivirus covid-19, belum bisa," sambung dr Inggrid.
Selama ini, lanjut dr Inggrid, eucalyptus atau Minyak Kayu Putih tidak untuk diminum atau pemakaian dalam.
Namun, sebagian besar minyak atsiri ini pemakaiannya dioles atau dihirup.

"Mirip kalau kita flu, eucalyptus yang dibuat sebagai inhaler, harapannya zat aktif yang ada pada minyak ini dapat dihirup, masuk ke saluran pernapasan dan diharapkan dapat membunuh virus," papar dr Inggris.
Kendati demikian, dr Inggrid kembali mengingatkan eucalyptus belum bisa dianggap sebagai obat untuk virus Corona yang menyebabkan covid-19.
Harus diujikan dulu pada virus yang spesifik, yaitu virus SARS-CoV-2. Sedangkan penelitian yang sudah ada itu di betacorona.
"Jadi semua masih berupa prediksi dan eucalyptus belum bisa disebut sebagai obat covid-19," imbuh dr Inggrid.
IKUTI >> Update Virus Corona