Virus Corona
Blak-blakan, William Aditya PSI Bongkar Cara Janggal Anies Baswedan Potong APBD Atasi Virus Corona
Blak-blakan, William Aditya Sarana PSI bongkar cara janggal Anies Baswedan potong APBD atasi Virus Corona
TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan, William Aditya Sarana PSI bongkar cara janggal Anies Baswedan potong APBD atasi Virus Corona.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, William Aditya Sarana kembali mengomentari APBD DKI Jakarta.
Kali ini, William Aditya Sarana yang terkenal membongkar anggaran Lem Aibon, mengkiritisi alokasi APBD untuk penanganan Virus Corona atau covid-19.
Anggota DPRD DKI ini menilai ada yang janggal dari cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam memotong anggaran untuk covid-19.
Anggota DPRD Fraksi PSI William Aditya Sarana mempertanyakan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penanganan covid-19.
• Jelang Idul Fitri, Mall di Wilayah Khofifah Padat Pengunjung, Anak Buah Idham Azis Merasa Dipojokkan
• Alasan AS Sanksi Huawei Terkuak, Negeri Donald Trump Bongkar Perangkat 5G China Mata-matai Semuanya
• Refly Harun Tertawa dan Beber Tak Ada yang Dukung Pemerintah Jokowi Dalam Kebijakan Ini, Kok Tega
Menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dari pemotongan anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk penanganan pandemi.
Hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube William Aditya Sarana, diunggah Sabtu (16/5/2020).
"Saya mau blak-blakan," ungkap William Aditya Sarana.
Ia menuturkan besarnya anggaran yang dibutuhkan Pemprov DKI Jakarta untuk penanganan covid-19.
"Jadi sebenarnya berdasarkan Pergub terbaru yang diberikan Pak Anies ke DPRD, Pak Anies membutuhkan uang sebesar Rp 2,8 triliun untuk penanganan covid-19," jelasnya.
Biaya triliunan rupiah itu didapat dari pemotongan anggaran belanja lainnya.
"Uangnya dari mana?
Uangnya adalah hasil dari potongan-potongan anggaran yang harusnya dibelanjakan untuk sesuatu yang lain, lalu dibelanjakan untuk covid-19," kata William.
Hal yang menjadi janggal bagi William adalah anggaran pembelian ruang terbuka hijau (RTH) yang tidak banyak dipotong.
Sebelumnya, pembelian RTH dianggarkan sebesar Rp 1,5 triliun.