Virus Corona
Lagi Asyik Belanja Baju Lebaran, Ribuan Pengunjung Akhirnya Berhamburan, Dibubarkan Paksa Petugas
Para pengunjung rela berdesak-desakan bersama ribuan pengunjung lainnya hanya untuk memilih baju lebaran meski wabah covid-19 masih melanda
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Ribuan warga yang mengunjungi Toserba Yogya Indramayu dan Ria Busana Indramayu berhamburan saat digerebek petugas gabungan, Minggu (17/5/2020) sore.
Para pengunjung rela berdesak-desakan bersama ribuan pengunjung lainnya hanya untuk memilih baju lebaran meski wabah covid-19 masih melanda Kabupaten Indramayu.
Mengetahui hal tersebut petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP Kabupaten Indramayu, Polres Indramayu, dan Kodim 0616/Indramayu langsung membubarkan paksa pengunjung.
Pantauan Tribuncirebon.com, suasana sesak begitu terasa saat memasuki areal perbelanjaan di kedua pusat perbelanjaan pakaian di Kabupaten Indramayu tersebut.
• Beredar Viral Percakapan Diduga NF Remaja yang Bunuh Bocah, Bahas Masokis Pakai Lilin dan Gesper
• Habib Bahar bin Smith Berterima Kasih pada Habib Rizieq, Kepulangannya Disambut Maulid di Pesantren
• China Akhirnya Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah, tapi Bukan Seperti Tudingan Amerika
• Iuran BPJS Naik di Tengah Pandemi Corona, Bupati Berau Sebut Kebijakan Tidak Pro Rakyat
Di Toserba Yogya Indramayu, salah seorang pengunjung asal Balongan, Erni (33) mengaku tengah berbelanja baju lebaran bersama kedua anaknya.
Ia kaget saat belum selesai memilih baju sudah dibubarkan paksa petugas.
"Kaget banyak petugas. Tapi ngeri juga ini pengunjungnya banyak banget, cuma kan anak minta baju buat lebaran," ujarnya.
Kepala Bidang Penegakkan Perda Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebaran Kabupaten Indramayu, Kamsari Sabarudin mengatakan, Kedua toko busana ini terbukti telah melanggar Peraturan Bupati Indramayu Nomor 29 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Tempat usaha ini tidak termasuk jenis yang dikecualikan dalam Perbup 29 Tahun 2020 juga mengabaikan physical distancing atau jarak antar pembeli yang kurang dari 1 meter," ujarnya.
Penggerebekan ini dilakukan berawal dari laporan warga yang resah dengan suasana berdesak-desakan akibat akivitas jual beli di pusat perbelajaan fashion tersebut.
Oleh karena itu, peringatan tegas pun langsung dilayangkan kepada pemilik usaha melalui surat teguran pertama.
• Inikah Alasan Donald Trump Ketakutan China Curi Data Virus Corona? Diam-diam Libatkan Militer
• China Beber Amerika Pernah Terlibat Pencurian Besar, Tak Terima Dituduh Intelejen Donald Trump
Kedua perusahaan tersebut diminta segera menutup sendiri usahanya secara sukarela.
"Ini selanjutnya akan kita laporkan ke Pak Plt Bupati selaku ketua gugus tugas tingkat Kabupaten," ujarnya.

5 Pesta Pernikahan yang Dibubarkan di Tengah Wabah Corona, Tamu Disemprot Disinfektan dan Bupati Turun Tangan
Untuk mengatasi penyebaran virus Corona ataiu covid-19 meluas, Pemerintah mengeluarkan imbauan untuk tidak menggelar kegiatan mengumpulkan massa.
Namun aparat terpaksa masih harus membubarkan sejumlah pesta pernikahan yang nekat digelar di tengah mewabahnya virus Corona.
1. Di Jember, pengantin sudah naik ke pelaminan
Anggota polisi awalnya tidak mendeteksi adanya pesta pernikahan yang nekat dilangsungkan di tengah wabah Corona. Namun suara kerasnya musik di tempat hajatan pada Rabu (25/3/2020) itu membuat mereka mengetahui ada warga yang melanggar aturan.
• China Bantah Tuduhan FBI Soal Pencurian Dokumen Vaksin Virus Corona, Beber Aib Negeri Donald Trump
• Kalahkan China dan Amerika Serikat, Jepang Berhasil Atasi Virus Corona, Bukan Karena Pemerintah
"Saat kami patroli ada suara musik yang begitu keras sekitar pukul 18.30 WIB," ungkap Kapolsek Semboro Iptu Fathurrohman.
Saat didatangi, sang pengantin telah naik ke pelaminan dan disaksikan ratusan tamu undangan.
"Spontanitas langsung kami bubarkan, pengantinnya disuruh turun, kami juga mohon maaf karena memang aturannya begitu," kata dia.
Aparat pun menunggu hingga tenda-tenda diturunkan dan tamu-tamu pulang.
"Kami tunggu sampai betul-betul pulang," ujar dia.
2. Dibubarkan bupati
Tamu-tamu resepsi mendadak heboh setelah melihat Bupati Bener Meriah Sarkawi mendatangi sebuah pesta pernikahan di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kamis (26/3/2020).
Bukan sebagai tamu undangan, bupati datang untuk membubarkan pesta pernikahan.
Sarkawi menjelaskan, kedatangannya bersifat spontanitas saat tengah melakukan monitoring di wilayah tersebut.
"Kami melihat ada pesta perkawinan warga dan cukup ramai. Kami hampiri warga dan panggil pemilik hajatan dan pemimpin desa," kata dia.
Seketika itu juga, bupati menegur mereka lantaran menggelar hajatan di tengah wabah Corona.
"Kita akan bubarkan semua kegiatan yang berpotensi mengganggu upaya kita mengatasi covid-19 di Bener Meriah," tandas dia.
3. Lima resepsi dibubarkan di Pangandaran
"Ada lima lokasi yang diimbau segera membubarkan diri," kata Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra, Kamis (26/3/2020).
Tiga acara digelar di Kecamatan Pangandaran. Satu acara di Kecamatan Kalipucang dan satu lagi di Kecamatan Padaherang.
Lima resepsi tersebut kemudian dibubarkan. Warga beralasan pesta resepsi tetap digelar karena terlanjur menyebar undangan.
"Bukan melarang, akad diperbolehkan. Untuk resepsi kami imbau untuk ditunda," kata Dony.
Ia berharap masyarakat Pangandaran memahami upaya mencegah penularan virus Corona.
4. Jayapura
Petugas terpaksa membubarkan tamu undangan di sebuah pesta pernikahan di Pasar Baru, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura.
Kapolres Jayapura AKBP Victor Makbon menjelaskan awalnya ada masyarakat yang memberi informasi mengenai pesta pernikahan tersebut.
"Kita sudah imbau, ketegasan yang terakhir, mau tak mau kita bubarkan," kata Victor.
Polisi memberikan toleransi beberapa menit pada keluarga untuk meminta para tamunya pulang."
"Jadi kita berikan waktu karena kita juga harus toleran sedikit dan saat itu juga mereka taat dan membubarkan. Mereka juga paham karena ini untuk kepentingannya mereka, demi keselamatan mereka," kata dia.
5. Tamu disemprot disinfektan
Polisi membubarkan sebuah acara hajatan warga di Gang IV Overste Isdiman Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (22/3/2020).
Tak hanya itu, BPBD dan PMI langsung menyemprotkan disinfektan kepada sejumlah tamu undangan yang hadir di acara tersebut.
Para tamu juga sempat diperiksa suhunya, kemudian diminta pulang.
Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka menjelaskan, tak hanya tamu lokal, resepsi juga dihadiri ratusan tamu asal Wonogiri.
"Tadi ada laporan dari warga, ada hajatan dihadiri rombongan empat bus, jumlahnya sekitar 200 orang," ujar Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka.
Bupati Banyumas Achmad Husein mendukung tindakan tegas kepolisian.
Menurut Husein langkah itu akan membuat masyarakat jera.
"Saya sangat mendukung tindakan Pak Kapolresta. Dan untuk dasar hukum yang akan datang saya juga akan buat surat edaran kepada seluruh warga untuk tidak membuat kerumunan massa pada waktu kondangan hajatan. Kalau itu terjadi maka akan diperlakukan seperti itu," jelas Husein.
Ikuti >>> Update Virus Corona
Sumber: Kompas.com
(Penulis : Bagus Supriadi, Dhias Suwandi, Fadlan Mukhtar Zain, Iwan Bahagia, Candra Nugraha | Editor : Robertus Belarminus, Abba Gabrilin, Dheri Agriesta, Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BREAKING NEWS, Ribuan Pengunjung yang Beli Baju lebaran Berhamburan, Dibubarkan Paksa Petugas di Kompas.com dengan judul "5 Pesta Pernikahan yang Dibubarkan di Tengah Wabah Corona, Tamu Disemprot Disinfektan dan Bupati Turun Tangan"