Virus Corona
Peta Covid-19 Jatim, Surabaya Jadi Zona Hitam, Doni Monardo Ungkap Penyebabnya, Menkes Puji Risma
Peta sebaran covid-19 Jatim, Surabaya jadi zona hitam, Doni Monardo ungkap penyebab sebenarnya, Menkes Terawan puji Risma.
Mereka mengingatkan agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Risma juga menyempatkan untuk memberikan bunga kepada puluhan pasien itu. Pasien yang dinyatakan sembuh tersebut, juga terdapat yang masih anak-anak.
Risma mengungkapkan, sebenarnya hari ini ada sebanyak 300 orang yang dinyatakan sembuh di Surabaya.
Dia merinci, ada 242 orang yang melakukan isolasi mandiri dengan pemantauan Puskesmas. Yang sembuh di rumah sakit ada 26 pasien, dan ditambah 32 orang yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Khusus di Asrama Haji, lanjut Risma, masih ada sekitar 188 pasien lagi yang telah dinyatakan negatif dari hasil swab beberapa waktu lalu.
Namun sesuai ketentuan, harus dua kali dinyatakan negatif hasil swab untuk benar-benar dipastikan sembuh. Risma berharap hasil dari swab kedua nantinya cepat keluar dan hasilnya menunjukkan negatif.
Terawan berharap pasien yang sembuh dari covid-19 bisa menjadi pendonor plasma.
Hal itu bakal membantu penanganan pasien covid-19 yang tergolong berat.
“Mudah-mudahan bisa mendorong arek-arek Suroboyo yang semangat tinggi untuk menyumbangkan plasma,” kata Terawan.
Bagi mereka yang telah dinyatakan negatif versi swab test, diyakini dapat memiliki imunitas yang bagus terhadap virus corona ini.
Dia juga mengatakan, pihaknya telah membawa sebanyak 21 pack plasma convalescent ke Jatim.
Diharapkan, nantinya hal itu bakal membantu penanganan mereka pasien yang tergolong berat.
Diketahui, Pasien yang sembuh bisa menyumbangkan darah melalui sebuah sistem dengan metode plasma convalescent untuk mendapatkan plasma darah penuh antibodi dari pasien yang telah sembuh dari covid-19.
Plasma darah penuh antibodi tersebut kemudian dimasukkan ke darah milik pasien yang sedang sakit covid-19 sebagai terapi agar bisa survive dan sembuh.
Sementara itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya bakal mempelajari lebih detil terkait hal itu.