Tawa Najwa Shihab saat Gus Miftah Bicara di Mata Najwa, Sindir Orang Ahli Berpendapat soal Corona
Tawa Najwa Shihab terlihat jelas saat Gus Miftah bicara di acara Mata Najwa, sindir orang-orang yang ahli berpendapat soal Corona.
TRIBUNKALTIM.CO - Tawa Najwa Shihab terlihat jelas saat Gus Miftah bicara di acara Mata Najwa, sindir orang-orang yang ahli berpendapat soal Corona.
Acara Mata Najwa yang tayang di Trans 7 pada Rabu (3/6/2020) malam mengangkat tema Belajar dari Pandemi.
Beberapa tokoh turut bicara dalam acara yang dipandu Najwa Shihab tersebut. Salah satunya, Gus Miftah.
Presenter Najwa Shihab tak kuasa menahan tawa saat mendengar sindiran Gus Miftah soal banyaknya orang yang mendadak menjadi ahli di media sosial.
Mulanya, Najwa Shihab menyinggung bahwa beberapa orang justru kecewa dengan keputusan pemerintah untuk melarang ibadah di masjid karena pandemi covid-19.
Orang-orang yang kecewa tersebut justru berpikir di masa covid-19 ini seharusnya orang-orang makin banyak melakukan ibadah di masjid.
• Pria yang Dulu Siap Cium Sepatu Petugas Demi Jasad Istri Akan Gugat Gugus Tugas, Swab Mengejutkan!
• 5 Aturan Menggelar Pernikahan di Era New Normal, Jumlah Tamu hingga Cara Kasih Uang tak Pakai Amplop
• Jadwal Acara TV Hari Ini Kamis 4 Juni 2020, Trans TV Drakor VIP Gantikan The World of The Married
• Daftar Perpanjangan SIM Online di sim.korlantas.polri.go.id/devregistrasi, tak Terikat Alamat KTP
Menurut Gus Miftah, secara sepintas itu terlihat benar. Namun, sebenarnya itu mengandung kesalahan.
"Saya sering ditanya Mbak Nana ketika kita live itu 'Gus Miftah itu lebih takut dengan Corona apa dengan Allah sih'."
"Kalimat yang kelihatanya benar tapi mengandung kebatilan di dalamnya ya kan, justru kenapa kemudian kita harus beribadah di rumah?" ungkap Gus Miftah.
Sehingga, Gus Miftah meminta agar semua pihak percaya pada orang-orang yang benar ahli di dalam bidangnya.
"Ya karena kita taat dengan Allah dan Rasulnya, maka saya terus mengatakan tolong deh ikutlah pendapat ahli, jangan ikut-ikutan orang yang ahli berpendapat," kata Gus Miftah.
Mendengar itu, Najwa Shihab langsung terkekeh dibuatanya.
Bahkan, ia meminta agar Gus Miftah mengulang pernyataanya tersebut.
"Boleh diulang enggak Gus, bagus banget itu," kata Najwa Shihab.
"Ikutlah pendapat ahli, jangan ikut-ikutan orang yang ahli berpendapat," ulang Gus Miftah.
Najwa Shihab lalu ikut menyindir bahwa apa yang diungkapkan Gus Miftah itu memang banyak terjadi di era sekarang.
"Kayaknya yang nomor dua yang paling banyak Gus sekarang, yang ngaku-ngaku ahli," ujar Najwa.
"Wah ini yang paling banyak di era medsos ini, semua orang bisa berpendapat tanpa dasar hukum yang jelas," kata Gus Miftah membenarkan.
• Nasib Rekrutmen CPNS 2020 Gara-gara Covid-19, Pelamar Umur Pas-pasan Terancam Kubur Impian Jadi PNS?
• Zaskia Gotik dan Sirajuddin Machmud Berbahagia, Sang Mantan Imel Putri Kabarkan Dekat dengan Aktor
• HEBOH Artikel PKI di Wikipedia jadi Sorotan, Tengku Zulkarnain Minta Jokowi dan Idham Azis Bertindak
• Anak Buah Idham Azis Bebaskan Ferdian Paleka, Youtuber Prank Sampah, Alasannya Ada di Dalam UU ITE
Lalu, Gus Miftah mengaku jadi ingat ungkapan pendakwah Quraish Shihab yang juga ayah dari Najwa Shihab.
Banyak orang menafsirkan Al Quran tanpa dasar ilmu yang jelas.
"Makanya kalau saya nyimak kajian Kita Al Misbah itu yang paling sering saya dengar hari ini, yang paling saya ingat dari Abi Quraish itu, ketika beliau seringkali menyindir orang-orang yang sering menafsirkan Quran tanpa keilmuan yang jelas," ucap dia.
Lihat videonya mulai menit ke-12.16:
Tak Setuju Ungkapan Jokowi
Pada kesempatan yang sama, ia juga mengaku tak setuju dengan istilah 'Berdamai dengan Corona' yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mulanya, Gus Miftah mengingatkan bahwa Virus Corona tak akan pernah hilang.
"Saya pikir begini virus ini harus dipahami bahwa virus ini tidak akan hilang sama sekali, akan tetap ada," singgungnya.
Maka dari itu , ia mengingatkan soal ajaran dari Islam untuk selalu menjaga kebersihan.
"Artinya keberadaannya tidak akan hilang sama sekali, kenapa kemudian Islam mengajarkan kita kebersihan."
"Maka kita sering mendengar An-Nazhofatu minal Iman, kebersihan itu sebagian dari iman," jelas Gus Miftah.
Lalu, Gus Miftah mengaku dirinya tak setuju soal 'Damai dengan Corona' seperti yang diungkapkan Jokowi.
"Saya sendiri begini, saya pribadi kurang sependapat dengan istilah berdamai dengan virus, berdamai dengan virus,' ujarnya.
Padahal menurutnya, berdamai itu ada kesadaran dari semua pihak.
"Kalau saya berdamai dengan Mbak Nana itu ada kemauan dari saya, ada kemauan dari Mbak Nana."
"Kalau saya berdamai dengan virus pertanyaannya kita mau berdamai apakah virusnya mau?" kritiknya.
Menurut Gus Miftah, kata-kata tersebut justru menggambarkan kegalauan yang tengah dialami pemerintah.
"Ini jadi ambigu bahasanya, ketika pemerintah mengeluarkan kalimat berdamai dengan Corona maka saya melihat ini justru seperti kekhawatiran atau kegamangan pemerintah," ungkapnya.
Ia bertanya-tanya apakah kegalauan pemerintah terkait ekonomi.
"Sehingga kemudian apakah berlatar belakang APBN-nya tidak cukup, rakyatnya harus segera bekerja, maka ada istilah damai dengan Corona," ucap dia.
• Bukan Hanya Wilayah Khofifah, Jokowi Kini Fokus ke Sulawesi dan Kalimantan, Kasus Covid-19 Tinggi
• Corona di Dunia Belum Tuntas, Virus Mematikan Kembali Muncul di Negara Ini, Kenali Cara Penularannya
• Menristek Sebut Virus Corona yang Masuk ke Indonesia tak Masuk Dalam Kategori Utama, Apa Maksudnya?
• Kabar Duka Tenaga Medis, Dokter Wuhan yang Kulitnya Menghitam Karena Virus Corona Berpulang
Sehingga, Gus Miftah menilai kata-kata damai dengan Corona lebih masuk akal jika diganti dengan lebih waspada pada virus tersebut.
"Mungkin akan lebih tepat jika kita menggunakan harus lebih waspada, jadikan hidup bersih sesuai tuntunan agama sebagai lifestyle, pahami sosialisikan arti protokoler kesehatan dan perketat pelaksanaanya."
"Saya pikir itu lebih bisa diterima akal kita daripada dengan bahasa berdamai dengan Corona," kata Gus Miftah.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)