4 Hal Suksesnya Pembelajaran di Masa Pandemi Corona dan Sesi Curhat Guru Kukar Berbagi Kisah

Tanoto Foundation Provinsi Kalimantan Timur mengadakan diskusi bertajuk ‘Penguatan Program Pembelajaran Jarak Jauh bagi Kepala Sekolah dan guru

Editor: Budi Susilo
HO/SHINTA
Tanoto Foundation Provinsi Kalimantan Timur mengadakan diskusi bertajuk ‘Penguatan Program Pembelajaran Jarak Jauh bagi Kepala Sekolah dan guru di Kabupaten Kutai Kartanegara’ Kalimantan Timur secara daring. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Tanoto Foundation Provinsi Kalimantan Timur mengadakan diskusi bertajuk ‘Penguatan Program Pembelajaran Jarak Jauh bagi Kepala Sekolah dan guru di Kabupaten Kutai Kartanegara’ secara daring.

Acara ini berlangsung 8 Juni 2020, dibuka oleh Affan Surya, Koordinator Provinsi Kalimantan Timur, Ikhsanuddin Noor, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Tulus Sutopo, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur. 

“Pendidikan merupakan prioritas di kabupaten kami. Saat ini kami terus melakukan perbaikan-perbaikan karena baik sekarang dalam pandemik atau setelah pandemik, proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap berjalan, terus berjalan," ujar Ikhsanuddin kepada TribunKaltim.co melalui press rilis, Rabu (10/6/2020).

Contohnya, sekarang bekerja sama dengan Bappeda untuk mengoptimalkan jaringan. Harapannya, dengan adanya pembelajaran jarak jauh ini, semua guru dan kepala sekolah dapat mengakses materi pelajaran. "Model-model pembelajaran, dan dapat berbagi referensi dan wawasan,” ujarnya. 

Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah

Baca Juga: Balikpapan Jadi Pintu Keluar Masuk Orang, Dibebani Kasus Impor Covid-19 dari Jawa dan Sulawesi

Dalam acara diskusi ini, Baharuddin, M.Pd membagikan pengetahuan dan pengalamannya dalam pelaksanaan PJJ. Dia adalah Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, Pendidikan Karakter, dan PJJ.

Selain Baharuddin, R. Titik Lestari, Kasi Kurikulum SD turut dalam membagi pengalamannya dalam melaksanakan PJJ.

Acara ini difasilitasi oleh Sasha Ariyanto, guru SDN 027 Tenggarong dan Sandra Lakembe, Government Relation Tanoto Foundation.

Baca Juga: Cara KPU Fasilitasi Hak Pilih di Pilkada, Larangan Suhu Tubuh Pemilih di Atas 38 Derajat Celcius

Baca Juga: Tak Ada Anggaran Tambahan Pilkada Balikpapan, Walikota Rizal Effendi Minta KPU dan Bawaslu Efisiensi

Dalam presentasinya, Baharuddin memaparkan strategi pembelajaran pada masa pandemik covid-19 ini yaitu pembelajaran secara daring, guru memberikan pembelajaran kecakapan hidup, pembelajaran di rumah harus sesuai minat dan kecakapan anak.

Baharuddin menyarankan suksesnya pembelajaran di masa pandemik ini ada empat hal penting yaitu:

1. Diskusikan dengan tim penggerak sekolah, mulai dari antar guru, kepala sekolah, dan orang tua untuk memetakan dan menjawab kebutuhan sekolah,

2. Meningkatkan sumber daya manusia untuk menguasai teknologi,

3. Selalu meliatkan peran serta orang tua,

4. Sebelum pembelajaran dimulai, baiknya ada pertemuan terlebih dahulu antar orang tua, guru, kepala sekolah untuk mendiskusikan pembelajaran yang berlangsung.

5. Para guru juga dituntut kreatif, imajinatif, dan bergotong royong, karena menghadapi bersama Kukar Cerdas, Rumah Belajar, Tanoto Foundation.

Selain itu, Baharuddin juga memberikan resep bagaimana cara memberikan tugas kepada siswa yaitu tugas dirancang bersama dengan tim sekolah, seperti guru kelas satu bersama-sama merancang tugas untuk kelas satu.

Tugas sebaiknya menyenangkan dan diberikan secara bertahap. Selain itu, komunikasi antar orang tua dan anak harus terbangun terlebih dahulu sebelum memberikan tugas dan berdiskusi tugas tersebut.

Dan yang terakhir, mengapresiasi dan refleksi pembelajaran penting dilakukan dalam pemberian tugas.

Nanang Nuryanto, guru kelas V SDN 021 Marangkayu, Desa Santan Ulu, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur merancang pembelajaran inovatif mapel IPS lewat kolaborasi dengan mapel lain bahasa Indonesia dan matematika.
Pelajar kelas V SDN 021 Marangkayu, Desa Santan Ulu, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur merancang pembelajaran inovatif mapel IPS lewat kolaborasi dengan mapel lain bahasa Indonesia dan matematika. (HO/SHINTA)

Sesi diskusi dilanjutkan dengan tanya jawab dengan kepala sekolah dan guru di Kabupaten Kutai Kertanegara.

Ini pertemuan perdana, kedepannya akan ada sesi-sesi daring untuk mendiskusikan peningkatan kapasitas di pembelajaran dan kepemimpinan sekolah.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang

Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus Covid-19, Begini Solusinya

"Di sesi lanjutan setelah ini, kita juga akan membahas teknis bagaimana penganggaran pengeluaran PJJ memakai dana BOSNAS/BOS,” tambah Titik.

Affan Surya, selaku Koordinator Provinsi mengungkapkan bahwa Tanoto Foundation sangat mengapresiasi komitmen Pemerintah daerah Kutai Kartanegara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar dalam pelaksanaan PJJ bagi sekolah sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Ini sejalan dengan komitmen kami dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Kukar. Kami juga berkomitmen untuk tetap mendampingi Dinas pendidikan dalam melakukan PJJ, harapan kami ini dapat terus berlanjut sampai keadaan menjadi normal kembali," tuturnya.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved