Bukan Senjata Api, Pemukul Jarak Dekat Militer China Buat Puluhan Tentara dan Kolonel India Tewas
Bukan senjata api, pemukul jarak dekat Militer China buat puluhan tentara dan Kolonel India tewas
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan senjata api, pemukul jarak dekat Militer China buat puluhan tentara dan Kolonel India tewas.
Ketegangan antara India dan China memuncak.
Buntutnya, puluhan prajurit dari kedua negara dikabarkan tewas dalam bentrokan tersebut.
Tak hanya tentara, Perwira India yang berpangkat Kolonel dikabarkan jadi korban bentrok dengan Militer China.
India dan China mengatakan mereka menginginkan perdamaian.
Akan tetapi, mereka saling menyalahkan setelah tentara dari kedua belah pihak saling berperang secara kejam dengan tongkat berpaku dan batu di perbatasan Himalaya mereka.
• Kabar Buruk Virus Corona Meningkat di Surabaya, Wilayah Risma Harus PSBB Lagi?
• Rasio Tracing Covid-19 di Surabaya Terendah di Jatim, Gugus Tugas Jatim Ngenes, JK Ingatkan Hal Ini
• Beda Nasib Pelanggar Aturan Masa Transisi Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Alasan Risma tak Ada Denda
Bentrok ini menewaskan sedikitnya 20 orang pasukan India.
"Kami tidak pernah memprovokasi siapa pun," kata Perdana Menteri India Narendra Modi di televisi nasional, merujuk pada pertempuran Senin tangan kosong.
"Seharusnya tidak ada keraguan bahwa India menginginkan perdamaian, tetapi jika diprovokasi, India akan memberikan tanggapan yang sesuai."
Melansir Reuters, di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan bentrokan meletus setelah tentara India melewati batas, bertindak secara ilegal, memprovokasi dan menyerang China.
Akibatnya kedua belah pihak terlibat dalam konflik fisik yang serius dan cedera dan kematian.
Dia mengatakan dia tidak mengetahui adanya korban dari pihak Tiongkok.
Meskipun media India mengutip para pejabat yang mengatakan sedikitnya 45 orang tewas atau terluka di pihak Tiongkok.
Zhao mengatakan situasi keseluruhan di perbatasan stabil dan dapat dikendalikan.
Di bawah kesepakatan lama antara dua raksasa Asia yang bersenjata nuklir itu, tidak ada tembakan di perbatasan.