Singgung Langit Biru Saat PSBB, Nicke Widyawati Uraikan Wacana Pertamina Hapus Premium dan Pertalite
Singgung langit biru saat PSBB, Nicke Widyawati uraikan wacana Pertamina hapus premium dan Pertalite
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
“Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan,” ucap Nicke dalam keterangan tertulis (18/6/2020).
• Achmad Purnomo Tak Heran Andai Rekomendasi Megawati ke Gibran di Pilkada Solo, Faktor Anak Presiden
• Ada Hal Besar yang Ditakutkan Pertamina Jika Harga BBM Diturunkan, Apa Itu? Kembali ke Zaman Dulu
• Bukan Senjata Api, Pemukul Jarak Dekat Militer China Buat Puluhan Tentara dan Kolonel India Tewas
Apalagi menurutnya, kita sudah bisa merasakan bersihnya langit dan udara yang lebih baik pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus mendorong masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
Meski begitu, terkait rencana penyederhanaan produk, sampai saat ini Pertamina masih berkoordinasi dengan pemerintah.
“Kita akan simplikasi produk, karena jumlah produk ini nanti akan memudahkan distribusi dan dengan harga yang lebih affordable,” kata Nicke.
Sementara itu, menjawab keresahan masyarakat terkait rencana penghapusan premium, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman, memastikan bahwa BBM dengan RON 88 ini masih tersedia di pasaran.
“Saat ini, sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan premium di SPBU,” ujar Fajriyah, dalam kesempatan yang sama.
Alasan harga BBM Tak Turun
PT Pertamina sendiri masih belum memberikan kabar gembira terkait penurunan harga bbm meskipun harga minyak mentah dunia telah berada di angka minus.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, harga BBM bisa saja diturunkan dengan memilih biaya produksi yang lebih rendah.
Yakni meningkatkan impor minyak murah dan memangkas produksi, atau bahkan menutup sektor hulu migas.
• Pemerhati Transportasi Logistik Sebut Tol Balsam Harusnya Berorientasi Sosial, Bukan Profit
"Tapi, kemudian kalau hulu migas ditutup, kilang-kilang ditutup, kita akan kembali lagi ke zaman dulu, tergantung dengan impor," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (15/6/2020).
Dengan ditutupnya kilang, maka tujuan pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi tidak akan terealisasi.
"Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan impor yang katanya di luar negeri itu murah.
Oke kita andalkan impor, enggak usah kita memproduksi sendiri.