Singgung Langit Biru Saat PSBB, Nicke Widyawati Uraikan Wacana Pertamina Hapus Premium dan Pertalite

Singgung langit biru saat PSBB, Nicke Widyawati uraikan wacana Pertamina hapus premium dan Pertalite

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO/ FACHMI RACHMAN
SPBU DI TOL - Petugas SPBU mengisi BBM ke kendaraan di Rest Area A Tol Samboja-Palaran, Jumat (20/12/2019). PT Pertamina Kalimantan menyediakan SPBU Mini di Rest Area jalan tol untuk melayani pengendara yang melintasi tol pertama di Kaltim tersebut 

“Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan,” ucap Nicke dalam keterangan tertulis (18/6/2020).

Achmad Purnomo Tak Heran Andai Rekomendasi Megawati ke Gibran di Pilkada Solo, Faktor Anak Presiden

Ada Hal Besar yang Ditakutkan Pertamina Jika Harga BBM Diturunkan, Apa Itu? Kembali ke Zaman Dulu

Bukan Senjata Api, Pemukul Jarak Dekat Militer China Buat Puluhan Tentara dan Kolonel India Tewas

Apalagi menurutnya, kita sudah bisa merasakan bersihnya langit dan udara yang lebih baik pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus mendorong masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan.

Meski begitu, terkait rencana penyederhanaan produk, sampai saat ini Pertamina masih berkoordinasi dengan pemerintah.

“Kita akan simplikasi produk, karena jumlah produk ini nanti akan memudahkan distribusi dan dengan harga yang lebih affordable,” kata Nicke.

Sementara itu, menjawab keresahan masyarakat terkait rencana penghapusan premium, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman, memastikan bahwa BBM dengan RON 88 ini masih tersedia di pasaran.

“Saat ini, sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan premium di SPBU,” ujar Fajriyah, dalam kesempatan yang sama.

Alasan harga BBM Tak Turun

PT Pertamina sendiri masih belum memberikan kabar gembira terkait penurunan harga bbm meskipun harga minyak mentah dunia telah berada di angka minus.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, harga BBM bisa saja diturunkan dengan memilih biaya produksi yang lebih rendah.

Yakni meningkatkan impor minyak murah dan memangkas produksi, atau bahkan menutup sektor hulu migas.

Pemerhati Transportasi Logistik Sebut Tol Balsam Harusnya Berorientasi Sosial, Bukan Profit

"Tapi, kemudian kalau hulu migas ditutup, kilang-kilang ditutup, kita akan kembali lagi ke zaman dulu, tergantung dengan impor," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (15/6/2020).

Dengan ditutupnya kilang, maka tujuan pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi tidak akan terealisasi.

"Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan impor yang katanya di luar negeri itu murah.

Oke kita andalkan impor, enggak usah kita memproduksi sendiri.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved