1 Dari 3 Polisi Jujur Guyonan Gus Dur Diusulkan Ganjar Pranowo Jadi Pahlawan Nasional, Jasanya Besar
1 dari 3 polisi jujur guyonan Gus Dur diusulkan Ganjar Pranowo jadi Pahlawan Nasional, jasanya besar
TRIBUNKALTIM.CO - 1 dari 3 polisi jujur guyonan Gus Dur diusulkan Ganjar Pranowo jadi Pahlawan Nasional, jasanya besar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan tiga tokoh berjasa besar bagi Indonesia sebagai Pahlawan Nasional.
Satu diantaranya yakni Jenderal Hoegeng, yang didalam guyonan Gus Dur, disebut sebagai salah satu dari 3 polisi jujur.
Diketahui, belakangan ini guyonan Gus Dur tersebut viral lantaran ada seorang warga yang mengunggahnya dan harus berurusan dengan polisi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan tiga tokoh asal Jateng untuk menjadi pahlawan nasional.
Ganjar Pranowo menilai tiga tokoh yang juga merupakan usulan dari masyarakat Jawa Tengah merupakan tokoh yang mempunyai peran besar untuk Indonesia.
• Dapat Data Dari Google dan Facebook, Pengajar UI Ungkap Arus Balik ke Jabodetabek, Bisa Jadi Pandemi
• Kabar Terbaru WHO, 200 Calon Vaksin Virus Corona, 10 Sudah Diujicoba ke Manusia, Kapan Dibagikan?
• Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Sampdoria, Conte Turunkan eks Tottenham Hotspurs, Live RCTI
• Hamil Muda, Zaskia Gotik Diboyong ke Balikpapan, Ini Perlakuan Keluarga Sirajuddin, Kado Kakak Ipar
Ketiga tokoh tersebut adalah Jenderal Polisi (purn) Hoegeng Imam Santoso atau Jenderal Hoegeng, Dokter Kariadi dan Prof dr Soegarda Poerbakawajta.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam tayangan Youtube KompasTV, Minggu (21/6/2020).
"Tiga itu ada dari masyarakat atau dari Pemkab, mereka mengajukan pahlawan-pahlawan yang ada," ujar Ganjar.
"Dan kebetulan ini dari tiga orang Jawa Tengah ini memang punya sejarah yang luar biasa," jelasnya.
Pertama adalah Hoegeng, Ganjar menilai dia adalah seorang polisi yang namanya sudah sangat dikenal oleh masyarakat tidak hanya di Jawa Tengah.
"Pak Hoegeng sebagai polisi kemudian siapa yang tidak kenal," kata Ganjar.
"Orang yang sederhana, menjadi jenderal, dari filmnya juga luar biasa, pribadi integritasnya luar biasa," ungkapnya.
"Layaklah Pak Hoegeng itu mendapatkan gelar sebagai pahlawan."
Setelah itu Dokter Kariadi yang juga terlibat dalam pertempuran di Semarang.
Dikatakan Ganjar, dokter Kariadi sangat berjasa dalam mencegah niat buruk untuk meracuni saluran air minum.
Tak heran saat ini namanya sudah diabadikan sebagai nama sebuah rumah sakit di Semarang.
"Dokter Kariadi ikut pertempuran di Semarang," kata Ganjar.
"Bagaimana saat ini rencana akan ada orang yang mau meracun saluran air minum," terangnya.
"Dan dokter Kariadi ikut berjuang, siapa yang tidak kenal, sekarang menjadi nama rumah sakit."
Kemudian nama ketiga yang diusulkan menjadi pahlawan nasional adalah Prof Soegarda.
Menurut Ganjar, Prof Soegarda mempunyai peran besar di dunia pendidikan.
• Konflik dengan PSSI, Shin Tae-yong Justru Ajak Indonesia Ciptakan Momen Bahagia di Piala Dunia U-20
"Termasuk Prof. Soegarda yang sekarang diidentikan sebagai nama musium di Purbalingga," kata Ganjar.
"Beliau juga mendedikasikan hampir seluruh keilmuannya di dunia pendidikan melebihi kapasitas yang diberikan."
"Maka tiga orang ini orang yang layak dan setelah itu masuk kepada kami terus kita cek dan saya menyetujui untuk kita angkat," pungkasnya.
Kasus Ismail
Sebelumnya diberitakan, Ismail Ahmad, seorang warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, dibawa ke Polres Kepulauan Sula untuk dimintai keterangan terkait unggahannya di Facebook.
Kepada Kompas.com, Ismail bercerita bahwa dia mengunggah guyonan itu pada Jumat (12/6/2020) pagi sekitar jam 11.00 WIT.
Dia tidak menyangka bahwa unggahan itu akan membuatnya berakhir di kantor polisi untuk dimintai klarifikasi.
"Hari Jumat itu saya buka Google, baca artikel guyonan Gus Dur.
Di situ ada kata yang saya anggap menarik,” kata Ismail, Kamis.
"Saya tidak berpikir kalau mereka tersinggung, soalnya saya lihat menarik saya posting saja.
Saya juga tidak ada kepentingan apa-apa," katanya lagi.
• Kabar Buruk Virus Corona Meningkat di Surabaya, Wilayah Risma Harus PSBB Lagi?
• Rasio Tracing Covid-19 di Surabaya Terendah di Jatim, Gugus Tugas Jatim Ngenes, JK Ingatkan Hal Ini
• Beda Nasib Pelanggar Aturan Masa Transisi Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Alasan Risma tak Ada Denda
Setelah mengunggah guyonan itu, Ismail lantas ke masjid melaksanakan Shalat Jumat.
Begitu pulang, dia melihat WhatsApp dari Sekda yang meminta agar unggahannya dihapus.
"Saya langsung hapus tanpa melihat lagi komentar-komentar," ujar dia.
Tak lama, sejumlah polisi datang ke rumah Ismail, memanggilnya ke kantor untuk dimintai klarifikasi.
"Sampai di kantor tanya alasan posting-an itu dan saya cerita sesuai yang saya alami,” ujar Ismail.
Setelah dimintai keterangan, Ismail dipersilakan kembali ke rumah dan sempat wajib lapor selama dua hari.
Dia juga diminta menyampaikan permohonan maaf terkait unggahannya itu.
"Setelah saya sampaikan permohonan maaf pada Selasa (16/6/2020), maka masalah itu sudah selesai dan sejak saat itu saya tidak lagi wajib lapor," ucap Ismail.
• Bahas New Normal di Daerah-daerah, Mahfud MD Ungkap Kondisi Kebalikan DKI Jakarta dan Surabaya Jatim
Sementara Kabid Humas Polda Maluku Utara, AKBP Adip Rojikun menjelaskan bahwa masalah itu sudah diselesaikan oleh Polres Kepulauan Sula.
"Itu mengedukasi, tapi sudah selesai," kata Adip singkat.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ganjar Pranowo Usulkan 3 Tokoh Asal Jateng untuk Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya, https://wow.tribunnews.com/2020/06/21/ganjar-pranowo-usulkan-3-tokoh-asal-jateng-untuk-jadi-pahlawan-nasional-ini-alasannya?page=all.