Virus Corona
19 ASN Pemprov Jatim Terpapar Virus Corona, 218 Lainnya Reaktif, Ini yang Tak Diinginkan Khofifah
Kabar kasus covid-19 di Jwa Timur menimpa ASN Pemprov Jatim, 19 orang terpapar Virus Corona, 218 Lainnya reaktif, ini yang tak diinginkan Khofifah
TRIBUNKALTIM.COM - Kabar kasus covid-19 di Jwa Timur turut menimpa ASN Pemprov Jatim, 19 orang terpapar Virus Corona, 218 Lainnya reaktif, ini yang tak diinginkan Khofifah.
Demi mencegah penyebaran kasus covid-19, jajaran Khofifah Indar Parawansa menggelar rapid test khusus bagi ASN Pemprov Jatim.
Berdasarkan rapid test itu, ada 218 ASN Pemprov Jatim dinyatakan reaktif Virus Corona.
Kabar buruknaya, ada 19 ASN Pemprov Jatim dinyatakan positif covid-19.
Menurut Khofifah Indar Parawansa, saat ini ASN Pemprov Jatim yang terpapar Virus Corona sedang dirawat di RS Lapangan Covid-19.
Adapun yang masih reaktif, maupun yang sedang menunggu hasil swab mereka para ASN tersebut dikarantina di kantor BPSDM.
• Galak Seperti Risma, Kapolsek Perempuan Geram Pemuda Surabaya Pakai Narkoba, Dimarahi Habis-habisan
• Reaksi Anak Buah Khofifah saat Wilayah Risma Terancam PSBB Lagi, Kasus Covid-19 Surabaya Meningkat
• Kota Risma Bisa PSBB Lagi, Terungkap Tak Semua Wilayah Surabaya Ada Kasus Virus Corona, Ini Buktinya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa ASN yang sedang dalam perawatan baik di rumah sakit maupun di karantina untuk tetap semangat.
"Yang reaktif semua dirawat di sini, di BSDM, yang positif langsung di treatmen.
Intinya kita semua harus memastikan bahwa semua harus terproteksi," kata Khofifah seusai menghadiri Halal Bi Halal virtual bersama ASN Pemprov Jatim, di Gedung BPSDM, Selasa (23/6/2020) sore.
Khofifah berpesan pada seluruh ASN dan seluruh masyarakat terkait covid-19.
Hal yang tak diinginkan Khofifan adalah adanya stigma negatif terhadap mereka yang terpapar Virus Corona.
Iapun meminta jangan ada yang menyebut bahwa mereka yang terkonfirmasi positif covid-19 adalah aib dan tabu.
Justru sebaliknya Khofifah mengimbau pada ASN Pemprov Jawa Timur untuk saling memberikan support dan juga semangat.
Sebab hari ini di tengah pandemi covid-19 yang terpenting adalah memberikan semangat dan menyebar kebaikan.
"Tadi malam sudah ada yang dikirim ke RS Lapangan.
Yang gejalanya ringan ya. Yang berat ya ke rumah sakit lain," kata Khofifah.
• Wilayah Khofifah Hadapi Masalah Lain Virus Corona, 110 Perawat Jatim Terpapar Covid-19, Ini Sebabnya
Lebih lanjut Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur Nur Kholis mengatakan bahwa dari 55 OPD di lingkungan Pemprov Jatim yang sudah melakukan rapid test 35 OPD atau baru 63 persen OPD yang dilakukan rapid test.
Pihaknya mengakui Pemprov Jatim sejatinya mendorong untuk memperbanyak testing di kalangan ASN.
Penyisiran dilakukan secara stimultan untuk menjaring jika ada ASN yang masuk dalam orang tanpa gejala atau carrier covid-19.
"Total pegawai Pemprov Jatim yang sudah dirapid test ada sebanyak 7.286 orang.
Jumlahnya masih 9,35 persen dari total jumlah ASN kita y 77.953 orang.
Jadi sekitar 90,65 persen belum dites," kats Nur Kholis.
Nur Kholis kemudian mendetailkan data ASN yang sudah dilakukan rapid test.
Dari 7.286 orang ASN yang sudah di rapid test, sebanyak 218 orang yang dinyatakan reaktif.
Dari jumlah itu yang sudah ditindaklanjuti dengan swab ada 174 orang.
"Ada 49 orang yang kini masih menunggu swab.
Dari 174 yang sudah di swab, 19 positif dan 38 negatif.
Yang masih menunggu hasil swab ada 125 orang," pungas Nur Kholis.
• Kabar Gembira Jawa Timur, Meski Jadi Zona Merah Covid-19, Tito Karnavian Beri Khofifah Penghargaan
Tenaga Medis ikut terpapar Virus Corona
Ancaman Virus Corona di Wilayah Khofifah tak bisa dipandang remeh.
Selain tingginya kasus covid-19 di Jawa Timur, wilayah Khofifah juga dihadapkan dengan masalah lain terkait tenaga medis.
Dilaporkan Jumlah perawat di Jawa Timur yang terpapar Virus Corona ( covid-19 ) terus bertambah.
Ini belum termasuk Dokter dan tenaga medis lainnya yang positif Virus Corona.
Tercatat ada 110 perawat di Jawa Timur yang terpapar covid-19 hingga Senin (22/6.2020).
Meningkatnya jumlah perawat yang terpapar Virus Corona ini menjadi perhatian khusus setelah PSBB di sejumlah wilayah Jawa Timur dilonggarkan.
Kini 110 perawat harus menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Jawa Timur akibat terpapar covid-19.
Ketua DPW Persatuan Persatuan Perawat Indonesia ( PPNI ) Jawa Timur, Prof Nursalam MNurs mengungkapkan dari 110 perawat yang terpapar Covid-19, tujuh diantaranya meninggal dunia termasuk lima perawat di Surabaya.
"Dari data PPNI Jatim, Surabaya masih menempati peringkat pertama dengan 49 perawat yang terpapar.
Disusul Sidoarjo ada sembilan perawat, Tulungagung tujuh perawat, Probolinggo dan Jombang masing-masinh empat perawat.
Kemudian Madiun, Malang, Banyuwangi dan Sumenep masing-masing dua perawat. Terakhir di Kediri ada satu perawat," tegasnya.
Prof Nursalam mengatakan salah satu penyebab terus bertambahnya perawat di wilayah Khofifah yang terpapar covid-19 ini adalah beban kerja yang tinggi hingga imun tubuh menurun.
• Muncul Klaster Baru Karyawan BUMN di Wilayah Khofifah, Jawa Timur Tambah 245 Kasus Virus Corona
Untuk itu pihaknya berharap perawat dapat menjaga nutrisi vitamin dan istirahatnya.
"Dilonggarkannya PSBB ini menjadi tantangan bagi para perawat.
Untuk terus maju dan jangan menyerah memberikan pelayanan yang terbaik dan profesional," pesannya.
Ia pun berharap agar masyarakat mau jujur saat ditangani petugs medis.
Sehingga jumlah perawat yang terpapar covid-19 dapat dicegah.
(*)