Tempekong Vihara Terbakar
Klenteng Guang De Miao Tinggal Puing, Jadi Situs Sejarah di Balikpapan, Dibangun Sebelum PD II
Klenteng Guang De Miao Balikpapan merupakan salah satu situs paling bersejarah di Kota Balikpapan
Penulis: Zainul |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Klenteng Guang De Miao Balikpapan merupakan salah satu situs paling bersejarah di Kota Balikpapan.
Kini kondisinya rusak parah setelah terbakar pada Rabu (24/6/2020) dinihari tadi .
Kelenteng Guang De Miao itu terletak di Jl. Bukit Niaga, Pasar Baru RT 11 Kelurahan Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota.
Setiap saat perayaan hari besar umat Konghucu, Klenteng Guan De Miao tersebut tak pernah sepi dari kunjungan masyarakat yang ikut menyaksikan atraksi barongsai yang sangat memukau.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tempat ibadah umat Konghucu di wilayah Kota Balikpapan itu terbakar sekira pukul 02:30 WITA.
Belum diketahui secara jelas asal muasal api yang memporakporandakan situs bersejarah itu.

Menurut kesaksian warga yang tinggal di sekitar kawasan klenteng itu, sebelum akhirnya terbakar sempat muncul kepulan asap tebal kemudian disusul api yang dengan cepat membesar lalu melalap seisi bangunan klenteng.
"Kita kurang tau juga, cuman sempat ada asap gitu keluar dari atap terus nggak lama kemudian langsung muncul api besar," kata Wulan, salah seorang warga sekitar.
Kini kondisi bangunan bersejarah itu terlihat rusak berat. Pada bagian atap serta seisi bangunan termasuk fasilitas ibadah tak ada satupun yang berhasil diselamatkan.
Baca juga: Referendum Tolak Kelapa Sawit sampai di Mahkamah Konstitusi Swiss, Bagaimana Selanjutnya?
Baca juga: Paman Potong Kelamin Remaja 16 Tahun, Tak Terima Dengar Keponakannya Dicabuli
Amukan api baru berhasil dipadamkan setelah kurang lebih satu jam lamanya oleh petugas pemadam kebakaran dari BPBD kota Balikpapan serta dibantu unsur relawan.
Sementara itu, Carles selaku Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Maki) Balikpapan mengaku turut prihatin dengan insiden yang menimpa rumah ibadah bersejarah itu.

Dia pun berencana akan menggelar diskusi internal kepada para umat Konghucu di Kota Balikpapan guna membahas renovasi kembali bangunan Klenteng Guan De Miao tersebut.
"Ya tentu kami sangat prihatin dengan kondisi seperti ini. Ini juga salah satu aset kota Balikpapan sebagai cagar budaya, nanti kita bicarakan dengan sesepuh dan pengurus apakah kita lakukan renovasi ulang ataukah kita bangun kembali," katanya saat ditemui TribunKaltim.co di lokasi kejadian.
Lebih lanjut, dia menceritakan bahwa bangunan Klenteng Guan De Miao tersebut dibangun sebelum perang dunia kedua (PD II) dan telah beberapa kali renovasi namun tidak mengubah desain bangunan awal.
"Ini dibangun sebelum PD II terjadi dan sudah beberapa kali direnovasi kalau nggak salah terakhir renovasi tahun 60-an.
Pembangunan tidak mengubah semuanya karena dari rangka atap kayu semua dari zaman dulu. Setelah PD II itu dulu di bawah sekarang pindah ke atas sini," ucapnya. (*)