Demo Tolak RUU HIP di Balikpapan
MUI Balikpapan Ajak Warga Dukung Maklumat Pusat, Tolak RUU HIP dan Pertahankan Ideologi Pancasila
Pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila ( RUU HIP ) justru menuai polemik hingga di beberapa daerah termasuk di Kota Balikpapan
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila ( RUU HIP ) justru menuai polemik hingga di beberapa daerah termasuk di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ratusan massa yang tergabung dalam aliansi muslim dan peduli Pancasila menggelar ujuk rasa penolakan keras terhadap pengesahan RUU HIP tersebut.
Seperti yang berlangsung pada Jumat sore (10/7/2002) di Kota Balikpapan. Ratusan massa yang tergabung dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Indonesia (GNPFU) menyuarakan penolakan
RUU HIP.
Mereka bergerak menyusuri jalan Jenderal Sudirman sambil menenteng bendera dan spanduk penolakan RUU HIP hingga finis di depan Kantor Walikota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan Kalimantan Timur.
Disana mereka menyampaikan aspirasi mengenai hal-hal yang berpotensi merugikan masyarakat dan mengganggu stabilitas keutuhan NKRI apabila RUU HIP telah disahkan di negara Indonesia.
• NEWS VIDEO Ratusan Ormas Islam Ikuti Apel Siaga, Kawal Penolakan RUU HIP
• PDIP Beber PKS Setuju, Mardani Ali Sera Akui Partainya Dukung RUU HIP dengan 2 Syarat, Tapi Ditolak
Sekretaris MUI Balikpapan, H. Jailani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung fatwa MUI guna mendukung keutuhan ideologi Pancasila.
Aksi penolakan RUU HIP intinya adalah karena memperhatikan maklumat MUI yang dikeluarkan.
Sehingga seluruh elemen masyarakat muslim secara spontanitas melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini dan diselenggarakan juga di beberapa daerah hari ini.
Intinya adalah untuk mendukung pernyataan MUI pusat yang berbentuk maklumat tentang penolakan RUU HIP," katanya
• PDIP Ungkap Alasan Sebenarnya Copot Rieke Diah Pitaloka dari Baleg DPR di Tengah Polemik RUU HIP
• Anggota DPD Aji Mirni Mawarni Berkunjung ke Tribun Kaltim, Curhat soal RUU Cipta Kerja dan RUU HIP
• Massa ANAK NKRI Unjukrasa di Gedung DPRD Kaltim Tolak RUU HIP
Lebih lanjut dia mewakili aliansi muslim di kota Balikpapan serta aliansi masyarakat yang peduli terhadap ideologi Pancasila mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mendukung fatwa MUI dalam menolak rancangan pembentukan yang dianggap merugikan banyak pihak serta berpotensi pemicu terpecah belahnya keutuhan NKRI.
"Majelis Ulama Indonesia dari kota sampai provinsi bahkan daerah menolak keras terhadap RUU HIP. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta mendukung fatwa MUI tersebut," Tegasnya.
selanjutnya usai menyampaikan orasi di depan kantor Walikota Balikpapan ratusan massa kemudian kembali berjalan sambil menenteng spanduk menyusuri jalan Jendral Sudirman kemudian pulang ke rumah mereka masing-masing.
Unjuk rasa dikawal ketat aparat
Di Kota Balikpapan, Ratusan massa yang tergabung dari aliansi muslim dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPFU) serta pengurus alumni (PA) 212 dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) lainnnya berorasi di depan kantor Walikota Balikpapan, Jumat Sore (10/9/2020).
Unjuk rasa tolak RUU HIP tersebut dikawal ketat olah aparat gabungan dari Polresta Balikpapan, Kodim 0905 Balikpapan, Satpol PP Kota Balikpapan serta Dinas Perhubungan Kota Balikpapan.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi mengatakan pihaknya mengerahkan sebanyak 302 personilnya untuk mengawal jalannya aksi massa.
Meski sempat ada pemblokiran jalan dan memaksa pihak kepolisian melakukan pengalihan arus lalulintas, namun aksi massa tersebut berlangsung aman dan nyaman.
"Kita kerahkan 302 personil dibantu jajaran Kodim, Satpol PP dan Dinas Perhubungan, Alhamdulillah tadi berlangsung aman meski sempat ada pengalihan arus lalulintas," katanya.

Setelah menyampaikan tuntutan mereka, rombongan massa tersebut kemudian bergerak menuju jalan Jenderal Sudirman sambil menenteng spanduk bertuliskan penolakan keras terhadap RUU HIP.
Pengamatan TribunKaltim.co, sekitar pukul 17:40 Wita, massa kemudian membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
( TribunKaltim.co )