Jauh dari Ibu Kota, Bupati Tana Tidung Sebut 28 Km Jalan Dibangun di Tana Lia Sejak Tahun 2011

Bupati Tana Tidung, Undunsyah, mengatakan sejak 2011 hingga 2020, jalan yang telah dihotmiks dan agregat di Tana Lia Kabupaten Tana Tidung

Penulis: Amiruddin | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/AMIRUDDIN
Bupati Tana Tidung, Undunsyah, mengatakan sejak 2011 hingga 2020, jalan yang telah dihotmiks dan agregat di Tana Lia Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur, sepanjang 28 kilometer pada Senin (13/7/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA TIDUNG - Bupati Tana Tidung, Undunsyah, mengatakan sejak 2011 hingga 2020, jalan yang telah dihotmiks dan agregat di Tana Lia Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara, sepanjang 28 kilometer.

Tana Lia merupakan salah satu kecamatan terjauh yang ada di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.

Tana Lia memiliki lima desa, yang bisa ditempuh sekitar dua jam lebih dari ibu kota Tana Tidung, di Tideng Pale.

Termasuk sekitar dua jam lebih menggunakan speedboat dari Tanjung Selor, ibu kota Kalimantan Utara (Kaltara).

Baca Juga: BREAKING NEWS Miliki Komorbid Jantung, Satu Pasien Covid-19 di Balikpapan Meninggal Dunia

Baca Juga: Mall di Balikpapan Dilematis Selama New Normal, Ketua APPBI Kaltim: Ramai Khawatir, Sepi Khawatir

"Tahun 2011 sampai hari ini, kita telah membangun jalan sekitar 28 kilometer.

Dulunya jalan yang ada di sini tidak menggunakan hotmiks atau agregat.

Saya merasa berdosa, karena belum banyak yang bisa dikerjakan, seperti Tanjung Kramat ke Tengku Dacing, ada sekitar 8 kilometer yang belum agregat.

"Namun kami masih lakukan pembenahan," kata Undunsyah, di Markas Koramil Tana Lia, Senin (13/7/2020).

Bupati Tana Tidung dua periode itu menambahkan, salah satu kendala untuk melakukan pembangunan yakni dana perimbangan.

Baca Juga: Terima 18 Hasil Swab, Skrining Satu Pedagang Pasar Pandasari Balikpapan Positif Covid-19

Baca Juga: Hasil Swab Pedagang di Pandansari Positif Covid-19, Walikota Balikpapan Bimbang Tutup Pasar

Apalagi sejak Kaltara yang terdiri dari lima kabupaten dan kota, berdiri dan membentuk provinsi sendiri.

"Dulunya kita bisa dapat Rp 1,1 triliun, saat ini hanya Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar.

Hampir 48 persen dana perimbangan itu habis, dan ini menjadi kendala kita untuk melakukan pembangunan," ujarnya.

Meskipun begitu, Undunsyah mengaku tetap berupaya demi kesejahteraan dan memperjuangkan pembangunan di Tana Tidung.

Termasuk terus berupaya menggaet investor untuk berinvestasi di Tana Tidung, Kalimantan Utara.

Situasi Kamtibmas Kalimantan Utara

Sementara itu, Kapolda Kaltara, Irjen Pol Indrajit, memuji Tana Lia karena selama ini terbilang kondusif.

"Sejak dua tahun lebih keberadaan Polda Kaltara, tidak ada gangguan Kamtibmas yang mencolok di Tana Lia.

Ini wajib dipertahankan, dan dicontoh oleh daerah lainnya di Kalimantan Utara.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Bungkil Sawit Asal Kalimantan Timur Kini Mendunia

Baca Juga: Jelang Tahun Ajaran Baru Kala Pandemi Covid-19, Kemenag Paser Sebut Ponpes Trubus Iman Bisa Ditiru

Tentunya ini berkat sinergitas TNI Polri dan masyarakat Tana Lia dalam menjaga wilayahnya agar tetap kondusif," ujar Indrajit.

Jenderal polisi berpangkat bintang dua itu, juga mengajak warga Tana Lia agar tetap mematuhi protokol kesehatan, selama pandemi covid-19 atau virus Corona.

Seperti menjaga jarak, mengenakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.

( TribunKaltim.co/Amiruddin )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved