Isu Peta Palestina Dihapus dari Google Maps dan Apple Kembali Buat Heboh, Begini Fakta Sebenarnya
Apple dan Google telah dituduh menghapus Palestina dari peta online mereka, lihat faktanya
Sekitar 700.000-900.000 warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah.
Pecah perang antara orang-orang Yahudi dan Arab di wilayah itu.
Perang Arab-Israel 1948 melibatkan Israel dan lima negara Arab, yaitu Yordania, Irak, Suriah, Mesir dan Lebanon.
Konflik ini menandai dimulainya tahun-tahun penuh kekerasan antara Arab dan Israel.
Pada 1964, Palestine Liberation Organization atau PLO (Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO) dibentuk untuk mendukung rencana membangun negara Palestina di Israel.
Munculnya PLO sebagai respons terhadap Zionisme, sebuah gerakan terorganisir untuk membangun kembali tanah air Yahudi di Israel.
Pada 1969, pemimpin Palestina Yasser Arafat menjadi Ketua PLO dan memegang gelar itu hingga meninggal pada 2004.
Pada 5-10 Juni 1967 terjadi The Six-Day War, penyerangan Israel terhadap Mesir, Yordania dan Suriah.
Israel mengambil alih beberapa wilayah seperti Jalur Gaza, Tepi Barat (West Bank), Semenanjung Sinai dan dataran tinggi Golan.
Peperangan berlanjut bertahun-tahun kemudian.
Pada 1987, konflik Intifada Pertama pecah dipicu oleh pendudukan Israel atas Gaza dan Tepi Barat.
Proses perdamaian diupayakan yang dikenal dengan Kesepakatan Damai Oslo (Oslo Peace Accords) untuk mengakhiri kekerasan.
Oslo I itu ditandatangani pada 1993, disaksikan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina Yasser Arafat.
Terbentuklah pemerintahan Palestina yang baru.
Pada 1995, Oslo II diadakan untuk meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Tepi Barat dan area lainnya.
Sekaligus menjadwalkan Pemilihan Dewan Legislatif Palestina.
Konlik Intifada Kedua pecah pada September 2000 dipicu kunjungan Ariel Sharon (yang nantinya menjadi Perdana Menteri Israel) di Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Pada 2005, pasukan Israel mundur dari Gaza. Pada 2006, kelompok militan Islam Sunni, Hamas, memenangkan pemilihan legislatif di Palestina.
Di tahun ini, terjadi perseteruan antara Hamas dan Fatah, kelompok politik yang mengendalikan PLO.
Pada 2007, Hamas mengalahkan Fatah pada pertempuran Gaza. Hamas dan Israel terlibat perang, yaitu Operation Cast Lead (Desember 2008), Operation Pillar of Defense (November 2012), dan Operation Protective Edge (Juli 2014). Pada April 2014, Hamas dan kelompok Fatah bersepakat membentuk pemerintah Palestina yang bersatu.
Pada Mei 2017, para pemimpin Hamas (pemegang kekuasaan Palestina) mengusulkan pembentukan negara Palestina menggunakan perbatasan sesuai ketentuan 1967, dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Tetapi menolak mengakui Israel sebagai negara.
Pemerintah Israel langsung menolak rencana tersebut.
Hingga saat ini para pemimpin dunia terus bekerja mencari resolusi terbaik yang menghasilkan perdamaian di wilayah itu.
Bangsa Palestina masih memperjuangkan negara Palestina yang berdaulat dan diakui secara resmi semua negara di dunia. Karena meski orang-orang Palestina menduduki wilayah utama tetapi populasi besar orang Israel terus menetap di sana.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apple dan Google Dituduh Hapus Palestina dari Peta Online, Ini Faktanya dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Palestina Tidak Diakui Sebagai Negara?"