Virus Corona di PPU
BI Balikpapan Salurkan 200 Paket Sembako Peduli Covid-19 kepada MBR di Lokasi Calon Ibu Kota Negara
Bentuk solidaritas dan kepedulian Bank Indonesia Kota Balikpapan atau BI Balikpapan terhadap masyarakat terdampak Corona atau covid-19
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Bentuk solidaritas dan kepedulian Bank Indonesia Kota Balikpapan atau BI Balikpapan terhadap masyarakat terdampak Corona atau covid-19 terus mengalir.
Sebagai upaya dukungan dalam penanganan wabah virus corona, kali ini BI melaksanakan “Gerakan BI Peduli covid-19” di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan kabupaten calon Ibu Kota Negara Republik Indonesia.
Gerakan tersebut dilakukan melalui penyaluran bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Kantor Perwakilan BI Balikpapan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di lokasi calon ibu kota baru ini, bekerjasama dengan Dompet Dhuafa Kalimantan Timur.
Penyaluran bantuan diberikan langsung oleh Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Bimo Epyanto kepada Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud dan diterima sebanyak 10 warga PPU secara simbolis. Bertempat di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU, Senin (20/7/2020).
Baca Juga: BREAKING NEWS Miliki Komorbid Jantung, Satu Pasien Covid-19 di Balikpapan Meninggal Dunia
Dalam sambutannya, Bimo menyebut pihaknya menaruh perhatian dengan kontribusi nyata untuk membantu penanggulangan virus jenis SARS CoV-2 ini, terutama kebutuhan pangan masyarakat terdampak.
"Ditengah wabah ini, dengan melihat keadaan masyarakat PPU yang terdampak langsung pandemi covid-19. Niat kami untuk berbagi, Alhamdulillah berjalan dengan baik," ujar pria yang berkantor di Balikpapan ini.
Diketahui, selain Balikpapan, Kantor Perwakilan BI Balikpapan mencakup Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser sebagai wilayah kerja.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontinyunitas Bank Indonesia di bidang kepedulian sosial.
Bantuan yang diberikan berupa 200 paket sembako yang berisi 10 kg beras, 2 liter minyak goreng, 60 butir telur ayam ras, 20 pcs mie instan, 2 kg tepung terigu, 1 kg gula pasir, 1 strip vitamin isi 10 serta masker 3 pcs. Dengan nilai Rp 66 juta.
Baca Juga: Terima 18 Hasil Swab, Skrining Satu Pedagang Pasar Pandasari Balikpapan Positif Covid-19
Baca Juga: Hasil Swab Pedagang di Pandansari Positif Covid-19, Walikota Balikpapan Bimbang Tutup Pasar
"Pandemi sekian lama yang kita alami memberikan dampak negatif bagi sebagian masyarakat, tidak hanya kesehatan, namun dalam kehidupan sosial. Aksi pembatasan sosial memberi dampak buruk atau negatif, dengan menurunnya daya beli masyarakat. Sehingga roda ekonomi tidak berotasi sebagaimana biasanya," akunya.
Pria berkacamata ini juga mengingatkan, menyongsong tatanan kehidupan normal baru atau new normal, agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19.
