Virus Corona

Luhut Beber Alasan Pemerintah Buka Wisata Bali, Sebut Bisa Ditutup Lagi Jika Kasus Virus Corona Naik

Luhut Binsar Pandjaitan beber alasan Pemerintah buka lagi wisata Bali, sebut bisa ditutup lagi jika covid-19 naik

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/PURNOMO SUSANTO
BERI PAPARAN - Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP) saat melakukan paparan Diseminasi Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) secara virtual yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw-BI) Kaltim pada Jumat (10/07/2020). 

 Ahok Memaafkan, Tapi Duo Penghina Gigit Jari, BTP Singgung Soal Pelakor, Anak Haram dan Ibu Kandung

Beredar Video Sapi Kurban Lepas dan Bikin Takut Warga Sampai Panjat Pohon, Disebut Lokasi di Kubar

Namun, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyebutkan bahwa kemungkinan Provinsi Bali akan ditutup jika terdapat lokasi yang menjadi zona merah.

“Jadi kerja sama kita itu penting. Jadi tidak boleh satupun merasa diri paling penting dalam masalah ini.
Kita harus team work menyelesaikan ini.

Masalah kesehatan ini penting, oleh karena itu protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini.

Tanpa disiplin ini tadi, covid-19 tidak /akan terkendali dan akan berdampak bagi ekonomi," kata dia lagi.

 Jenderal Eks Ajudan Jokowi Berhasil Tangkap Djoko Tjandra, Listyo Sigit Disebut Layak Jadi Kapolri

 Bukti Nella Kharisma Sudah Ngebet Nikah Dibocorkan Kakak, Dory Harsa Bereaksi Seolah-Olah Jadi Calon

 Penghina Ahok di Instagram Bisa Lolos Jerat Hukum, Polda Metro Jaya Sebut Terancam 4 Tahun Penjara

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh pemerintah.

Hal itu dikarenakan penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi, selain juga dapat menciptakan lapangan kerja.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), 60 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali.

Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9 persen devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp75 triliun.

"Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar.

Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan covid-19 dan penanganan ekonomi," tambah Luhut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved