Virus Corona
Bukan Zona Hijau, Anak Buah Risma Klarifikasi Bosnya Soal Status Surabaya, Khofifah Sempat Komentar
Bukan Zona Hijau, anak buah Risma klarifikasi bosnya soal status Surabaya, Khofifah Indar Parawansa sempat komentar
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan Zona Hijau, anak buah Risma klarifikasi bosnya soal status Surabaya, Khofifah Indar Parawansa sempat komentar.
Baru-baru ini, pernyataan Walikota Surabaya Tri Rismaharini soal status Zona Hijau Surabaya menjadi perbincangan.
Diketahui, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan kasus Virus Corona atau covid-19 terbanyak di Indonesia, dan sebagian besar berasal dari Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun sempat mengomentari klaim Risma soal Zona Hijau, tersebut.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini belum lama ini mengatakan atau mengklaim bahwa daerahnya sudah berstatus Zona Hijau dalam persebaran covid-19.
Klaim dari Risma itu tentunya mengejutkan mengingat sebelumnya Surabaya sempat menjadi sorotan lantaran disebut berstatus zona hitam covid-19.
• Di Mata Najwa Dahlan Iskan Bikin Erick Thohir Tak Berkutik, Tak Bisa Dilawan, Bos BUMN Punya 3 Modal
• Kabar Gembira di Mata Najwa, Erick Thohir Bocorkan Jadwal Karyawan Swasta Dapat Bansos Pemerintah
• Update, PNS Pensiunan Dipastikan Dapat Gaji ke-13 Tanggal 10 Agustus, Bagaimana Nasib TNI - Polri?
• SK Kemenkumham Turun, Tommy Soeharto Dikudeta dari Partai Berkarya, Logo dan Warna Dasar Berubah
Selain itu, waktu itu, Surabaya juga menjadi episentrum baru persebaran Virus Corona di Tanah Air, mengalahkan Ibu Kota Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya, Febria Rachmanita akhirnya buka suara untuk meluruskan klaim yang dilakukan Risma untuk status Kota Surabaya.
Dalam tayangan Youtube KompasTV, Rabu (4/8/2020), Febria Rachmanita mengatakan bahwa yang dimaksud oleh Risma adalah dengan melihat angka reproduksi efektif covid-19 di Surabaya.
Dirinya mengakui bahwa memang angka reproduksi efektif covid-19 di Kota Pahlawan sudah di bawah satu.
Dikatakannya, data tersebut didapat selama dua minggu terakhir sejak tanggal 21 Juli 2020.
Itu artinya menurut Febria, penularan ataupun persebaran Virus Corona di Kota Surabaya sudah bisa dikatakan terkendalikan.
Oleh karenanya, hal itulah yang mendasari Risma berani mengatakan bahwa Surabaya berstatus Zona Hijau.
"Jadi yang dimaksud oleh Bu Wali itu adalah angka reproduksi yang efektif di Kota Surabaya," ujar Febria.
"Kita lihat selama dua minggu terakhir, mulai tanggal 21 Juli 2020 itu kita lihat angka Rt di Surabaya itu kurang dari 1 (satu).
Angka ini hijau yang disampaikan oleh Ibu adalah yang menggambarkan penularan sudah mulai dapat dikendalikan," jelasnya.
Meski begitu, Febria menegaskan bahwa persebaran Virus Corona di Surabaya masih tetap ada.
Dirinya lantas meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan supaya angka reproduksi efektif virusnya tetap terkendalikan.
"Tetapi jangan lupa, angka ini tetap bergerak dinamis, oleh karena itu diharapkan seluruh masyarakat Kota Surabaya tetap melakukan protokol kesehatan," pungkasnya.
Namun jika dilihat dari laman covid-19 Jawa Timur, Kota Surabaya masih menunjukkan berwarna merah.
Bahkan, tidak hanya Surabaya, beberapa daerah lain juga berstatus sama, seperti misalnya Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Jombang.
Selain lima daerah tersebut, lainnya masih berstatus zona kuning dan tidak ada yang berstatus Zona Hijau.
• Total Rp3,6 Juta, Karyawan Swasta akan Dapat Bantuan Jokowi, Lagi Dibahas Sri Mulyani, Ini Syaratnya
Strategi Risma
Dalam kesempatannya itu, Risma lantas mengimbau pada jajaran kepala daerah untuk terus mengoptimalkan program Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
Menurutnya, program tersebut setidaknya mampu menekan persebaran covid-19 di Kota Pahlawan.
“Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, ayo jaga jarak kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker, boleh tidak dilayani,” imbau Risma.
Selain itu, untuk mempercepat kesembuhan pasien penderita Virus Corona, Risma juga memiliki gagasan untuk memberikan treatmen lanjutan.
Ia pun bekerjasama dengan ahli penyakit paru dan berencana akan meberikan senam pernapasan bagi seluruh pasien terinfeksi agar kinerja organ pernapasan mereka bisa berfungsi dengan baik seperti sedia kala.
"Sehingga mereka bisa melakukan senam supaya paru-parunya bisa maksimal fungsinya," terang Risma.
"Kami segera mungkin menyiapkan tempat untuk mereka bisa lakukan senam pernafasan, ini disupport oleh para ahli penyakit paru di Surabaya," imbuhnya.
• Di ILC, MAKI Bocorkan Aliran Dana Diduga dari Djoko Tjandra ke Jaksa Pinangki, Jumlahnya Fantastis
Respon Khofifah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan jika keputusan suatu daerah dikatakan Zona Hijau, zona kuning atau zona merah adalah kewenangan Gugus Tugas Pusat.
"Ini Zona Hijau bukan Kabupaten, Kota atau Provinsi.
Zona itu tiap Selasa akan diumumkan oleh Gugus Tugas Pusat," ungkapnya.
Ia juga mengapsesiasi kinerja tenaga kesehatan di Jawa Timur karena angka kesembuhan pasien covid-19 tinggi.
"Kerja keras para nakes, para relawan juga rumah sakit sudah menghasilkan kesembuhan pasien yang luar biasa.
Tapi tetap harus waspada bahwa tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," imbuhnya.
Sebelumnya Risma mengungkapkan Kota Surabaya sudah menjadi Zona Hijau penularan covid-19.
Hal ini ia ungkapkan saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8/2020).
"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya kita sudah rendah lalu yang sembuh sudah banyak," ujarnya, dilansir TribunJatim.
Risma mengatakan, saat ini kondisi Kota Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya.
Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.
• Heboh Video Lawas Obrolan Anji dan Ariel, Vokalis NOAH Seperti Nasehati Obrolan dengan Hadi Pranoto
Menurut data tersebut, wilayah Kota Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.
Dalam komunikasi virtual itu, Risma memang membahas penurunan penyebaran covid-19 di Kota Surabaya, khususnya kawasan Gunung Anyar.
Dia mengungkapkan, terkait pemblokiran lokal yang dilakukan di Jalan Rungkut Menanggal, jalan tersebut kini sudah dibuka untuk akses ke luar kota.
Hal itu dilakukab agar warga yang memiliki usaha dapat kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.
Namun, Risma meminta warga di sana untuk lebih disiplin protokol kesehatan.
Kemudian, Risma juga mengaku bakal mengembangkan protokol kesehatan yang sudah ada di berbagai sektor.
Lebih lanjut dalam komunikasi virtual itu, Risma meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran.
Risma juga berpesan, camat serta jajaran di kecamatan untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.
• TERBARU Ramalan Zodiak Kamis 6 Agustus 2020: Sagitarius Sebaiknya Tetap Waspada! Pisces Penuh Energi
Selain itu, harus saling mengingatkan satu sama lain. Risma juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.
“Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dijaga jaraknya kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker boleh tidak dilayani,” paparnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kadinkes Luruskan Klaim Risma soal Surabaya Zona Hijau Covid-19: Yang Dimaksud Angka Reproduksi, https://wow.tribunnews.com/2020/08/05/kadinkes-luruskan-klaim-risma-soal-surabaya-zona-hijau-covid-19-yang-dimaksud-angka-reproduksi?page=all.