Virus Corona
Bill Gates Prediksi Kapan Pandemi Virus Corona Berakhir, Ungkap Skenario Terbaik
Pendiri Microsoft Bill Gates mengungkapkan prediksi terbarunya mengenai kapan Covid-19 akan berakhir.
TRIBUNKALTIM.CO - Pandemi virus Corona hingga saat ini masih terus terjadi di seluruh dunia.
Sampai sekarang belum ada yang tahu kapan pandemi covid-19 ini akan berakhir.
Meski demikian Bill Gates memprdiksi akhir dari pandemi yang melanda seluruh dunia ini
Pendiri Microsoft Bill Gates mengungkapkan prediksi terbarunya mengenai kapan Covid-19 akan berakhir.
Milyuner berusia 64 tahun itu mengungkapkan wabah yang disebabkan oleh virus Corona tersebut bakal berakhir pada 2021.
Hal ini jauh lebih lama dibandingkan prediksi Bill Gates sebelumnya.
• Aktor Film India Sameer Sharma Tewas Gantung Diri, Pernah Komentari Sushant Singh yang Bunuh Diri
• TERBARU Gilang Bungkus, Terduga Pelaku Fetish Kain Jarik Ditangkap di Kalimantan, Terancam 2 Pasal
• Chord, Lirik, Link Download Kulepas dengan Ikhlas, Lagu Lesty Kejora No 1 YouTube, Ada Rizky Billar
• UPDATE Gaji Ke-13 PNS TNI Polri Cair 10 Agustus 2020, Ini Besarannya dan Rumusan untuk Pensiunan
Dia pernah mengungkapkan Covid-19 akan usai pada pertengahan 2020.
Namun, kenyataannya angka penderita Covid-19 saat ini masih cukup banyak.
Apalagi, di beberapa negara ada peningkatan jumlah positif penderita.
“Saya pikir Covid-19 akan meninggalkan kita pada akhir 2021. Saat ini, Covid-19 telah membunuh 690.000 orang di seluruh dunia dan 155.000 di Amerika Serikat (AS),” ujarnya saat diwawancarai oleh Paris Match.
Gates pun memperkirakan apa yang akan terjadi pada dunia sebelum akhirnya wabah tersebut menghilang sepenuhnya.
“Jumlah kematian sayangnya akan terus meningkat pada tiga atau 4 bulan ke depan. Korban global diperkirakan akan melebihi satu juta kematian. Jika semuanya berjalan naik, jumlah itu bisa berkurang dari 1,5 juta,” katanya.
Tapi, Gates mengungkapkan ini adalah skenario terbaik, di mana obat-obatan dan vaksin bisa cepat digunakan.
Menurut sosok yang kini juga menjadi penggiat sosial tersebut saat ini memang tengah dikembangkan obat dan vaksin untuk Covid-19.
Dia menilai jika terobosan itu berjalan baik wabah akan usai di akhir tahun depan.
“Ada beberapa teknologi yang bersaing, termasuk antibody monoklonal yang memberi saya banyak harapan. Untuk vaksin paling cepat akan tersedia pada akhir 2020, atau paruh pertama 2021. Setelah itu, harus disetujui, disebarkan dan yang paling menantang adalah jumlah yang dihasilkan,” katanya.
Bill Gates pun menegaskan, yayasannya saat ini tengah membiayai banyak proyek ilmiah dan mencoba mengatur pembuatan vaksin ini dalam jumlah yang sangat banyak.
“Kami bekerja dengan sejumlah kandidat yang memiliki profil sangat berbeda. Hal itu membuat saya bahagia dan optimistis,” tambahnya.
• Erick Thohir Jamin Bahan Vaksin Virus Corona Bio Farma - Sinovac Halal, Nanti Disertifikasi MUI
• Ramuan Anti Corona Hadi Pranoto Terdaftar di BPOM, Namun Tak Masuk Kategori Obat, IDI Bersuara
• Segera Tes Kesehatan, Ridwan Kamil Ingin Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Virus Corona
WHO Tiba-Tiba Umumkan Mungkin Tak Akan Ada Obat Ampuh
Penyebaran Virus Corona atau covid-19 di dunia kian tak terkendali.
Tiba-tiba, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan kemungkinan tak akan pernah ada obat ampuh mengatasi virus asal Wuhan, China, ini.
WHO juga menjelaskan vaksin menjadi harapan terakhir mengakhiri pandemi Virus Corona.
Sementara jumlah penularan Virus Corona di seluruh dunia melampaui 18 juta, WHO pada Senin (3/8/2020) memperingatkan mungkin tidak akan pernah ada "obat manjur" untuk covid-19, penyakit yang ditimbulkan virus tersebut.
Sementara itu, kota kedua terbesar Australia mulai menerapkan jam malam.
Harapan dunia untuk memutus siklus penularan dan penutupan wilayah kini bertumpu pada vaksin.
Tetapi dalam konferensi pers secara virtual hari Selasa, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa mengatakan pemerintah dan warga seharusnya berfokus pada apa yang diketahui ampuh yaitu testing, pelacakan kontak, jaga jarak fisik dan pemakaian masker.
"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin ampuh yang bisa membantu mencegah orang tertular.
Namun, tidak ada obat yang manjur saat ini dan mungkin tidak akan pernah ada.
Jadi, yang bisa dilakukan saat ini untuk menghentikan wabah adalah menerapkan dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit," ujar Tedros.
Meskipun sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) selama berbulan-bulan sehingga melumpuhkan ekonomi, pandemi Virus Corona terus meluas.
Kini tercatat hampir 700.000 kematian di seluruh dunia.
Di Amerika, penasihat Gedung Putih memperingatkan, virus itu "menyebar sangat luas."
Di negara-negara yang sebelumnya berhasil mengendalikan, wabah kembali merebak, misalnya Australia.
Hari Senin, PSBB baru kembali diterapkan di negara bagian Victoria yang terimbas keras.
Jam malam juga diberlakukan di Melbourne, ibu kota negara bagian itu, selama enam minggu ke depan.
Semua bisnis yang dinilai non-esensial ditutup, dan pesta pernikahan dilarang.
Di Filipina, pemerintah juga menerapkan kembali penutupan wilayah atau lockdown setelah jumlah penularan melampaui 100 ribu.
Lebih dari 27 juta orang - termasuk di ibukota negara itu, Manila, kembali harus diam di rumah selama dua minggu mulai Selasa.
Iran, negara yang paling terimbas pandemi di Timur Tengah, melaporkan jumlah penularan tertinggi dalam satu hari dalam hampir sebulan.
Pemerintah memperingatkan, sebagian besar provinsi di sana menghadapi perebakan kembali Virus Corona.
Tetapi, Amerika masih menjadi negara yang paling terimbas pandemi.
Sejauh ini, dilaporkan 4,6 juta kasus dan hampir 155.000 kematian di Amerika.
Deborah Birx, kepala gugus tugas Virus Corona Gedung Putih, memperingatkan negara itu telah memasuki "fase baru".
"Apa yang kita saksikan sekarang berbeda dari apa yang terjadi pada Maret dan April," kata Birx kepada stasiun televisi CNN. Ia menambahkan, virus ini "menyebar sangat luas."
Kepala teknis WHO untuk tanggap covid-19 Maria Van Kerkhove mengatakan kajian baru-baru ini memperkirakan tingkat kematian akibat Virus Corona adalah 0,6 persen.
"Mungkin angka itu terdengar tidak besar, tetapi cukup tinggi jika memperhitungkan virus yang mudah menular, yang bisa menular dengan cepat," katanya.
• Nasib Jerinx SID Terkini, Berurusan dengan Polisi, Curhat Ditinggal Sponsor dan Dimusuhi Teman Dekat
• CARA MUDAH Klaim Token Listrik Gratis PLN Agustus 2020: www.pln.co.id login atau Chat WA 08122123123
• LPSK Tiba-Tiba Tawarkan Perlindungan ke Anita Kolopaking dan Jaksa Pinangki, Tapi Ada Syaratnya
Pandemi mendorong banyak pihak bergegas membuat vaksin.
Rusia hari Senin menyatakan akan meluncurkan vaksin secara massal pada September dan memproduksi "jutaan" dosis vaksin setiap bulan sebelum tahun depan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bill Gates Prediksi Pandemi Covid-19 Akan Berakhir pada 2021, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/08/07/bill-gates-prediksi-pandemi-covid-19-akan-berakhir-pada-2021?page=all.