Siswa Boros Kuota Saat Belajar Daring, Lima Warga Balikpapan Swadaya Siapkan Wifi Gratis di Rumah

Berbulan-bulan anak sekolah semua jenjang pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Para pelajar memanfaatkan koneksi internet untuk bisa ikut

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Salah satu rumah yang memfasilitasi anak sekolah dengan Wifi Gratis untuk pembelajaran daring. Berlokasi di Jalan Gunung Rejo Nomor 39, RT 15, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah. 

"Sebenarnya kalau lihat respon warga di media sosial sangat bagus, banyak yang membagikan, banyak juga yang sudah tanya-tanya, tapi masih belum banyak yang datang," katanya.

"Di luar kota itu sudah banyak yang buat, tapi saya lihat kok Balikpapan belum juga buat. Saya buatlah dulu, seadanya. Nanti pelan-pelan ditambah," sambung pria bapak dari dua anak ini.

Soal ide, dia menambahkan, tercetus seminggu lalu. Baru setelah itu, dirinya membuka fasilitas untuk pembelajaran daring.

Ia dan teman-temannya menyediakan wifi dan snack gratis. Hal ini dilakukan semata-mata untuk membantu mereka yang kesulitan belajar daring karena terkendala kuota.

"Saya kan ada wifi, kenapa enggak dimanfaatkan. Ini swadaya, tidak membawa nama komunitas atau lembaga," ungkapnya.

Rencananya, pihaknya juga akan memberikan makan siang. Tidak hanya di tempatnya, pihaknya juga akan membuka di tempat lain jika direspins dengan baik oleh masyarakat

Baca juga; Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah di PPU, Home Visit Guru Dihentikan Sementara

Baca juga; UPDATE Gaji Ke-13 PNS TNI Polri Cair 10 Agustus 2020, Ini Besarannya dan Rumusan untuk Pensiunan

"Kami juga akan awasi, nanti malah main game. Kami berharap orangtua juga ikut mengantar. Bahkan, boleh mendampingi," jelas Endra.

Sebagai informasi, Wifi gratis ini buka pada jam sekolah. Untuk pelajar yang datang dibatasi, mengingat saat ini covid-19 masih membayangi. Tidak hanya itu, tempat ini juga menerapkan protokol kesehatan.

"Dibuka pada jam sekolah. Pembatasan maksimal 10 anak, saat ini 'kan pandemi," terang pria berusia 38 tahun ini.

Dirinya berharap akan semakin banyak warga yang memberikan fasilitas kepada para pelajar yang kesulitan dalam pembelajaran daring, utamanya soal kuota.

"Semoga pemerintah juga membuka banyak kantong. Menyediakan wifi gratis, bisa mengetuk pemerintah yang seharusnya bisa lebih dari kami. Membuka banyak kantong, bisa kelurahan atau kecamatan," imbuhnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved